Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan



pkssiak.org -

Oh Negeriku....                   

Negeriku laksana nirwana yang indah                                                   

Rakyatnya rukun dalam kebersamaan  
Bersama melawan penindasan            
Bersama melawan kesewenang-wenangan     

Itu dulu..........                                        

Bambu runcing mampu bungkam sombongnya meriam                             
Panah dan pedang mampu luluhlantakkan angkuhnya senapan           
Gerilya jalan meretas kemenangan       
Gerilya jalan cerdas menuju kemerdekaan                                         

Itu dulu........                                            

Oh negeriku bagaimana nasibmu kini?
Anak-anak bangsa serakah gerogoti Marwah negeri,
ketika korupsi jadi penyakit pembunuh nurani....               
Kekuasaan pun hanya jadi drama di pentas bergengsi                                     

anak-anak bangsa tersekat dalam kotak-kotak ambisi....                             

Oh negeriku bagaimana kabarmu kini?                                                        
Semakin hari hidup kian terasa sulit    
Jangan berharap hidup layak              
Jangan berharap pendidikan murah   
Jangan berharap jaminan kesehatan berkwalitas..
karena sebentar lagi...
ya, sebentar lagi, harga minyak melambung tinggi,
kebutuhan hidup tak terkendali,
orang pintar tarik subsidi anak kami kurang gizi.     

Oh negeriku........                                    

Mana pemimpin yang kau katakan merakyat itu?                                          

Cukupkah kartu sakti bermain menari-nari,
sebagai penawar luka nan tak terperi...       
Entahlah..........
lantaklah.......                 

Batam, 4 November 2014

Oleh: Muhlis Daeng Laloara
pkssiak.org

 Koar mulutmu berkobar
Sementara bencana makin menjalar

Koar mulutmu berkobar
Omong sana-sini panjang lebar

Koar mulutmu berkobar
Gelar janji busuk penuh debar

Koar mulutmu berkobar
Jangan bantu dengan seragam
Jangan bantu dengan bendera
Jangan bantu dengan atribut apapun

Koar mulutmu berkobar
Berharap matikan api revolusi
Berharap matikan api kepedulian
Berharap lumpuhkan semangat kami

Koar mulutmu terus saja berkobar
Ingat, kami akan terus membersamai rakyat
Dengan
Cinta
Kerja
Harmoni
Tiga energi itu tak akan pernah padam
Hanya karena koar liar mulutmu

By: Bang Justice

[Maaf] Aku Datang Terlambat...
 - pkssiak.org

Aku datang terlambat
Saat mereka telah berkeringat
Tapi aku tetap nekat
Terus saja berbuat

Aku datang terlambat
Tapi aku merasa dekat
Walau kerjaku jarang terlihat
Walau terkadang menabrak sekat

Aku datang terlambat
Di kumpulan manusia hebat
Walau berbeda tetap mufakat
Namun mereka bukan malaikat

Aku datang terlambat
Tapi hati sudah terpikat
Karena mereka bagaikan obat
Iman yang lemah menjadi kuat

Aku datang terlambat
Tak ingin hanya duduk melihat
Karena negeri ini sedang sekarat
Caci maki hujat menghujat

Aku datang terlambat
Maafkan aku sobat
Ini puisi penghilang penat
Walau di dunia tak sempat
Kuharap jumpa di tempat ternikmat

Batam, Rabu 22 Januari 2014

By: "Bang DM"

 WAKTU
Oleh: - Imroati Karmillah-

Kini waktu bersikap angkuh
 seakan tak mau menoleh padaku 
dia marah, 
karna dulu aku menyia-nyiakannya
 

 wahai waktu, 
kembalilah tersenyum untukku
 jangan menatapku sinis 
aku sangat membutuhkanmu 
dan kau tau itu
 

wahai waktu, 
beri aku satu kesempatan lagi 
kau takkan ku sia-siakan

Allahu Rahman sang pemilik waktu 

ijinkan aku capai tujuanku

(Kamar al-Waajid, 9 Mei 2013)


 - Imroati Karmillah -
Foto:  Mhaya Nur Azizah



pkssiak.org
 
22 anak panah cinta telah dilepaskan dari busurnya 
Siapapun pemanahnya jika penuh amanah
Dengan suka cita anak panah cinta ini menuju sasaran

Kini anak panah cinta menjadi tiga yang terpilih
Tiga anak panah ini tak saling menjatuhkan
Tiga anak panah ini saling memberi dukungan
Tiga anak panah ini saling berkata;
Kaulah yang pantas memimpin

Ini bukan dagelan politik
Ini epos sejarah kepemimpin
Yang sedang digelar
Karena semangat panah terlepas dari busurnya
Bukan karena intrik
Namun dalam bingkai berlomba dalam kebenaran

Tiga anak panah cinta
Pada akhirnya akan terpilih satu
Siapa pun yang terpilih
Mesin politik akan tetap bekerja
Dengan
Cinta
Kerja
Harmoni
Dari Partai Keadilan Sejahtera
Panah Keadilan Sang Pemimpin
Kami persembahkan untuk Indonesia tercinta
Agar peradaban dunia
Bisa kita mulai dari sini

Allahu Akbar!


By: Bang Justice

Puisi : tak cukupkah kalimat syahadat itu

Langit mendung saat itu, entah apakah ingin hujan atau sekedar membawa kesejukan. tiba-tiba pelangi itu ada, begitu indahnya. "ah, bagaimana jika warna-warna itu tak mau saling berdekatan mungkin tidak akan seindah ini harmoninya".

Puisi : tak cukupkah syahadat itu

masih kau ingatkah akan satu dari dua doa itu kawan
doa sang manusia mulia untuk umatnya yang ia cinta
doa yang tak terijabah itu adalah tentang sebuah persatuan
persatuan umat muslim dunia

Jika beda kepala beda isi
bukan berarti dalam langkah kita tidak bisa satu visi
generasi pendahulu mengajarkan banyak hal tentang ini
tentang perbedaan pendapat kini dan nanti

tidak cukup jadi ikatan resmikah dua kalimat syahadat itu
entah apa yang kita ingin kan apakah ada yang lebih mulia dari itu
hingga begitu banyak tambahan isyarat agar kita bisa jadi sahabat

tak cukupkah kalimat syahadat
tuk bisa membuat kalian tak saling menghujat?
tak cukupkah dua kalimat syahadat
tuk bisa membuat kita saling mendoakan setelah selesai sholat?

lagi -lagi..
entahlah, apakah ada ikatan yang lebih kuat dari dua kalimat syahadat
atau kita yang sudah terperdaya dengan segala tipu muslihat

maka sangatlah wajar kataku
jika diakhir hidupnya rasul mengucap " umatku.. umatku.."


oleh asma_dewi


pkssiak.org - Cinta kekuasaan melahirkan Fir’aun
Cinta harta melahirkan Qarun
Butanya cinta membakar kedengkian Qabil tuk membunuh Habil
Terkisah cinta yang hilang arah

Namun tatkala cinta lurus tujuannya,
Cinta membuat gelombang samudra tertaklukkan
Membuat arus dahsyat menjadi energi
Menumbuhkan semangat juang
Menghangatkan yang beku
Melahirkan kehidupan

Dari biasa menjadi luar biasa
Dari tidak mampu menjadi mampu
Dari pilu menjadi bahagia
Hadir bak kekuatan tak terduga

Cinta itu motivasi
Cinta itu pelita energi
Adakah insan nan hampa dari cinta?
Asahlah ilmu Cinta
Dalami dan telusuri riak dan bara ilmu Cinta

Belum hidup Cinta tanpa kerja
Kerja menguntai kata menjadi aksi
Amal nyata nan mengangkat marwah
Kerja membuahkan karya
Nilai pembeda antara pemimpi ataukah arsitek peradaban

Merenda Cinta melalui Kerja bersenyawa Harmoni
Harmoni adalah nafas keselarasan
dibina dalam dekapan ukhuwah
Terasa sakinah terlihat indah
Gapaian bersama menuju cita mulia

Dan dunia pun tersenyum
Belajarlah ilmu cinta,
Hadirkan dalam Kerja,
Selaraskan dengan Harmoni…
Semoga firdaus yang hilang (Indonesia )
Bisa kembali menjadi tanah surga….
bermekaran bak taman bunga terindah di bumi ini  :) :) :)
Hannover, Jerman, 28 Juni 2013 pk. 09.45 CET
Jahar&Nana


*http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/06/28/kesetrum-arus-cinta-puisi-anak-kost--572887.html


pkssiak.org, Jakarta - Menulis puisi politik sudah menjadi barang langka di zaman sekarang ini. Namun tidak untuk presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta Puisi politik terbarunya berjudul “Zaman Ketidak Kepercayaan” dengan beberapa pengulangan bait “di zaman ketidak percayaan ini, jangan lagi membuat janji-janji”ada pesan tersirat Anis Matta untuk kader PKS agar tidak membuat janji-janji.
 
“jangan bikin janji lagi kemasyarakat karena semua orang sudah tidak percaya, apa yang harus anda lakukan, turun dan temui mereka biar mereka melihat wajah anda. Biar mereka sendiri yang merasakan bahwa anda memiliki wajah pembohong atau tidak.” Ungkap Anis Matta di sela-sela wawancara. Ini sepenggal puisi terbaru Anis Matta.

Zaman Ketidakpercayaan
Di Zaman KetidakPercayaan Ini
Jangan Pernah Lagi Bikin Janji-Janji
Kalau Benar Ada Api Cinta Di Hatimu
Bakarlah Benci yang Tlah Merampas Keadilan
Bakarlah Serakah yang Tlah Merenggut Kemakmuran
Jangan Pernah Lagi Bikin Janji-Janji
Ajak Saja Orang-Orang Miskin Itu
Bicara Tentang Negeri yang Mereka Huni
Ajak Saja Orang-Orang Kecil Itu 
Bicara Tentang Keadilan Dari Hukum yang Tak Ditegakkan
Di Zaman Ketidakpercayaan Ini
Tidur Mungkin Tak Lagi Nyenyak
Tetapi Tetap di Selingi Mimpi yang Terputus-putus
Bahwa Suatu Saat Kata Masih Bisa Punya Arti


  - pkssiak.org -

Di jalan ini…
Nuh as telah tua renta
Ibrahim as di bakar dan di usir kaumnya
Yusuf as menjadi budak, difitnah dan masuk penjara
Musa as dihina, diusir dan dikejar firaun dan bala tentara
Zakaria as diusir, dikejar dan digergaji dibelah dua
Isa as dikejar-kejar dan hendak disalib para durjana
Muhammad saw dicaci, dihina, dituduh tukang sihir dan gila
Dituduh penipu, pembohong dan diusir dari negerinya

Umar ra ditikam saat menjadi imam shalat shubuhnya
Ustman ra dibunuh dalam tilawah dan saat shaumnya
Ali ra juga dibunuh oleh khawarij yang tercela
Hamzah syahid dengan perut terburai dada menganga
Zaid syahid dengan terputus kedua tangannya
Khalid bin Walit wafat dan lebih 70 tikaman di tubuhnya

Imam Ahmad disiksa dan diseret dengan kuda
Imam Ibnu Taimiyah disiksa dan dipenjara
Umar mukhtar diperangi dan digantung penjajah italia
Hasan Albanna syahid ditembak di depan menantunya
Sayid Qutb syahid di tiang gantungan setelah dipenjara
Syekh Ahmad Yasin dengan rudal menghabisi nyawanya
Abdul Aziz Rantisi syahid dengan rudal yang sama

Banyak lagi hamba-hamba Allah yang mulia
Yang mengorbankan jabatan, harta dan keluarga
Mengorbankan harga diri dan kesucian jiwa
Difitnah, dicaci, dihinakan di berbagai media
Mendekam dalam kamar-kamar penjara
Menjemput ajal mati meregang nyawa

Ya, di jalan ini mereka semua menjadi mulia
Kita takkan malu apalagi hina
bila bergabung dengan mereka

* bumi Daarussalaam, 2 jun.

[facebook]






pkssiak.org -
by Nastarita






Aku ingat pertama kali kita bertemu,
hatiku berdesir, bergetar melebihi biasanya

Kubisikkan pelan-pelan dalam hati..
..semoga rasa ini bertahan selamanya
Hingga kelak kita berakhir di tempat yang dijanjikan Allah untuk kita

Aku ingat hari-hari berat yang kita lalui,
perdebatan-perdebatan antara siapa yg harus mengalah
Rasa kesal yang membuncah,
pun sampai rasa tidak percaya yang mulai berkuasa

Tapi semua selalu berakhir,
dengan aku yang kembali menggenggam tanganmu mesra
Sadar bahwa, hidupku tanpamu tak akan sama
Sadar bahwa, kau adalah anugrah terbaik yang bisa aku minta pada Allah

Kau yang mengubahku dari seonggok daging bergerak tak bermakna
Menjadi sebenar-benarnya manusia,
Mengajarkanku bahwa hidup ini bukan tentang AKU semata

Kau yang membantuku mengkristalkan banyak hikmah
Dibalik senyum dan nestapa, disela-sela musibah

Kau, anugrah Allah bernama Tarbiyah
Aku ingin Menua, membangun istana syurga, menghembus penghujung nyawa
Dengan kita yang tetap seperti ini, sejalan seirama :’)


*penulis: @nastarabdullah on twitter

pkssiak.org, Jakarta - Pasca mencuatnya kasus korupsi daging sapi impor yang menjerat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, Jubir PKS Mardani Ali Sera membuat puisi berjudul "Badai Pasti Berlalu".

Ketika dikonfirmasi maksud dan tujuan puisi tersebut, Mardani mengatakan bahwa puisi itu untuk PKS yang sedang diterpa musibah. "Puisi bagai pasti berlalu," singkat Mardani, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Berikut puisi Mardani yang dikirim melalui pesan BlackBerry Messenger:

Badai Pasti Berlalu

Manusia itu seperti sebuah buku

Halaman depan adalah saat lahir

Halaman belakang adalah saat kematian

Tiap-tiap lembaran adalah tiap-tiap hari dalam kehidupan yang kita lakukan

Sekali tertulis, tidak akan bisa diubah kembali

Tetapi, seburuk apapun halaman sebelumnya, masih tersedia halaman selanjutnya yang Putih dan Bersih

Maka tulislah buku tersebut dengan hal-hal yang baik. Sehingga buku itu menjadi peninggalan indah kita. [yeh/inilah.com]


"Dirimu Memang Tangguh"

Dulu engkau tangguh
Kenapa sekarang luluh?
Sudahlah, jangan mengaduh,
Hidup memang lumrah begitu.

Kesulitan itu aksesoris hidup,
dia kadang mengepung,
menjelma bagai elang,
menyeringai garang,
mencengkram tajam menghujam.
Dan engkau,
engkau bagai pipit kecil
dikepung raksasa-raksasa lapar.
Pucat pasi.
Ingin berlari.
Sembunyi.

Sayapmu mungkin kecil
Paruhmu mungil
Cakarmu kerdil
Dan
Nyalimu menggigil!
Tapi,
Ketahuilah!
Kekuatan itu bukan pada realitas fisikmu,
bukan pula di aksesoris tubuhmu.
Melainkan pada motivasi di dadamu,
yang lahir  dari keberserahan pada Allah-mu
Berserahmu itulah sahabat,
yang akan menjelma kekuatan,
yang membuat Daud kecil menyungkurkan Jalut,
yang membantu Musa menenggelamkan Fir’aun,
yang menegarkan Hajar di tandus Makkah,
yang meneguhkan Bilal di himpitan batu Umayyah
Kekuatan yang akan membuat ke-pipit-anmu menjelma rajawali.
Tangguh, teguh, kukuh, tak kenal aduh!
Berserahlah sahabat….
Pada Kekuatan yang menjagamu
Bukan menyerah
Pada kesulitan yang mengepungmu.
Tegakkan!
Kepalkan!
Hancurkan!
Sampai rintangan itu terjungkal di hadapanmu!

Karena kutahu: Dirimu memang tangguh!



*Sumber: http://telagamotivasi.blogspot.com

pkssiak.org -



Ruang Imajinasi*)

Suatu hari di selat Bosforus
para pemuda berkumpul mengkaji
membaca sebuah ruang imajinasi
sebuah ide masa depan bagi Indonesia
ide bagi masa depan dunia
 
Seorang pemuda berorasi
membuka ruang imajinasi ini
katanya kita  harus liar berimajinasi
ruang kreasi dan imajinasi kita
tak boleh mati sampai di sini

Sebab imajinasi adalah cinta
cinta dalam ruang kosong yang sunyi
dalam ruang angan dan cita-cita
ruang inspirasi kita

Dan sebab Indonesia
adalah pula buah dari cinta ini

Segalanya bermula dari sebuah imajinasi

Mengingat  kembali Bung Karno
dalam ruang imajinasi kita
Indonesia adalah negara
Indonesia adalah bangsa yang dibayangkan
Indonesia adalah 'nation state imagined'
Indonesia adalah imajinasi

Segalanya bermula dari sebuah imajinasi

Mengingat kembali Muhammad Al-Fatih
dan ruang imajinasinya
mempersembahkan Konstantinopel
bagi sejarah kejayaan Islam

Sekarang saatnya kita isi kembali
ruang kosong imajinasi ini
dengan cinta yang sejati
dengan cinta sejati
dengan cinta sejati

Ruang imajinasi . . .
misi-misi besar adalah imajinasi
pencapaian besar adalah imajinasi
kita adalah ruang imajinasi

Kita datang dengan cinta
kita datang dengan kerja
kita datang membawa harmoni
kita membawa ruang imajinasi

Bung Karno
dan ruang imajinasinya
Muhammad Al-Fatih
dan ruang imajinasinya
adalah catatan sejarah kebanggaan kita

Dalam ruang imajinasi ini
terpatrikan asa dan semangat kita yang besar
gelora dan gemuruh derap juang kita  
terpancar  aura kemenangan
kemenangan bagi Indonesia
kemenangan bagi dunia

Ruang imajinasi kita
adalah ruang harmoni dan cinta sejati
bagi Indonesia
dan bagi dunia

*) Terinspirasi dari orasi HM Anis Matta, Lc di Selat
     Bosforus Turki.

Tainan City, Taiwan, 29 April 2013

Abi Fahmi Azizi
@abifahmiazizi  
[pksnongsa]

 - pkssiak.org

Meniup Kuncup Cinta Indonesia


Pemuda ini adalah Presiden kita
pembawa kereta cepat melesat di atas rel Indonesia
Indonesia baru yang kita tunggu-tunggu
pemuda ini bagaikan peluru ia melesat memburu
memburu putaran waktu yang enggan menunggu
ia tergesa sebab masih tersisa sejuta kuncup cinta
yang menantinya meniupkan napas baru kehidupan
kehidupan tatkala kuncupnya mekar menjadi bunga
di taman firdaus Indonesia

Dia meniupkan semangat dan gelora cinta
dalam setiap orasi tentang  reformasi
katanya kita adalah anak reformasi yang sah
kita mengingat kembali reformasi Indonesia
mengingat kembali sebuah cita-cita
lahirnya sebuah generasi sebuah generasi
generasi pejuang bagi Indonesia kita
generasi yang melawan tirani
generasi yang melawan otoritarianisme
generasi yang mencetuskan reformasi

Begitu tulusnya ia meniupkan napas cinta
bagi tanah surga Indonesia ini
Indonesia sepenggal Firdaus
Indonesia rumah masa depan kita
bagi keluarga-keluarga bahagia
yang menetap di taman bunga aneka warna
di taman keadilan yang menjulang

Baginya Indonesia adalah tanah harapan
untuk kesejahteraan umat manusia
bagi kita  yang mau bekerja bekerja bekerja
adalah tanah bagi kita  yang mendambakan harmoni
bagi kita yang mendamba Firdaus di muka bumi

Katanya Indonesia adalah cinta, kerja dan harmoni
Indonesia adalah ide Trisakti Soekarno
berdaulat dalam politik
berdikari dalam ekonomi
berkarakter dalam budaya
Indonesia adalah ide trilogi Soeharto
stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan

Katanya Indonesia ini adalah tanah kita bersama
Indonesia adalah negara manusia
manusia berhati nurani
manusia yang berpikiran
manusia yang berpengharapan
manusia yang berangan dan bermimpi
manusia yang mendamba bahagia tak bertepi

Katanya perjuangan kita bukan sekedar politik
perjuangan kita melampaui politik, "beyond politics"
kita terbang dengan misi cinta pada kemanusiaan
kita melangit membawa misi peradaban
kita ingin mengubah Indonesia menjadi Firdaus
taman kebahagiaan di muka bumi
kebahagiaan dalam cinta
dalam kerja
dalam harmoni

Katanya aku ingin terus meniup kuncup cinta
aneka warna bunga di taman Indonesia
agar mekar menjadi bunga
sampai ajalku nanti kan tiba

Tainan, Taiwan 24 April 2013

Abi Fahmi Azizi 

Follow @abifahmiazizi
[pksnongsa.org]

pkssiak.org - Sebuah puisi dari Putra-Putri Luthfi Hasan Ishaaq dalam acara Milad PKS April 2013 di Semarang.


masih teringat jelas
berat suara nafasmu
perlahan…
tertahan..
beradu dengan langkah sayupmu
kala kau pulang pukul 03.47
kemudian disusul dengan suara asing dari channel TV kesukaanmu
atau suara bisikan bibirmu mengucap, kala kau membaca buku…
atau tawa lepasmu yang menyusul tepat beberapa menit setelah suara telfonmu mendayu..

masih teringat jelas, ayah…
kelembutan sekaligus lelah yang tertahan dan terpaksa terpancar disorot matamu
kala pagi kami hendak berangkat sekolah
pelukan hangatmu yang seolah tidak risih akan gerak-gerik kami yang membangunkanmu dari lelapmu yang baru..
serta kecupan manismu di kening kami yang seolah membayar segala rindu yang memang telah tertahan sejak kemarin-kemarin..

segalanya, masih teringat jelas ayah..
jelas betul dalam ingatan kami..
takpeduli, bahwa segalanya kini diperantarai oleh selembar dua lembar kertas surat..
dan terkadang, tanpa tersentuh indra kehangatanmu sama sekali..
segalanya, masih teringat jelas.

kemudian malam itu
ketika tangan-tangan asing wartawan
menarik
mendorong
memperlakukanmu seolah akan melumat habis dirimu
panas hati kami,
panas jiwa-jiwa kami, ayah..

nafas kami tercekat seakan terhenti sejenak
mata kami terbelalak, namun tetap airmata kami tahan
sengaja tak kami biarkan ia jatuh..
tubuh kami terkaku namun tetap memaksa telinga kami mendengar jernih apa yang mereka tuduhkan kepadamu

kasus suap??
itukah yang mereka tuduhkan?
habiskah akal mereka menuduhkan itu padamu?

tidakkah mereka tau?
detik ketika mereka tidur terlelap menikmati waktu istirahatnya
kau justru baru memulai rapat kesekianmu untuk membersihkan
korupsi, kolusi, nepotisme
yang mereka bilang mereka benci?

tidakkah mereka tau
ketika mereka asik bermimpi,
terlelap dalam mimpi indahnya
mimpi tentang Negara Republik Indonesia
yang bersih
jauuuuh dari kenistaan dan kemarukan petinggi-petingginya
kala itu kau bekerja keras untuk membuat itu terjadi?
menjadikan itu tidak hanya sebatas mimpi
menjadikan mimpi mereka menjadi realiti,
kenyataan

tidakkah mereka tau
ketika kata jihad masih sebuah teori bagi mereka
hanya sebatas angan semata,
kau sudah jauh habiskan waktumu,
jiwamu,
fikiranmu,
hartamu untuk itu..
ketika jihad masih menjadi cita-cita bagi kami
kau seakan jauh
jauuuuuuh telah meninggalkan kami…

tidakkah mereka tahu
ketika mereka menggerutu atas kelelahan mereka
mengeluh atas kesibukan dunia mereka
engkau, ayah
ayah kami ini
dengan senyuman hangat dan setengah mata menahan lelahnya
membukakan pintu rumahnya
menerima setiap gerutu tamunya
kekhawatiran tamunya
keluh kesahnya..
kebutuhannya..
kemudian memberinya solusi
tanpa sedetikpun
tanpa sejenak saja ia menoleh kepada istirahatnya
Kepada hak tubuhnya..

sekarang mereka tuduhkan itu kepadamu ayah?
telingakukah yang salah?
Jangan.. Ayah..
jangan ragu untuk memanggil kami ayah..
bawa jiwa-raga kami bersaksi atas jihadmu yang nyata
karna tak secuilpuun hati kami percaya apa kata mereka
apa tuduhan mereka
apa fitnah mereka ayah..
takkan pernah kami percaya
takkan pernah..

kami tidakkan diam menangisimu ayah
kami akan tetap melangkah
melanjutkan langkah jihadmu
tak peduli sekerdil apapun kami
kami tidak akan malu dan menundukkan kepala kami ayah..
kami akan buktikan bahwa semangat kami takkan kalah dari semangatmu
akan kami tunjukkan
akan kami renggut kembali engkau kembali ke langkah jihadmu, ayah..
jangan engkau khawatirkan kami, ayah..
karna sebagaimana Allah SWT bersamamu
Ia juga bersama langkah-langkah kami..

Doa kami selalu untukmu ayah..
tetaplah tenang dan tersenyum di sana
tetaplah pancarkan tatapan penuh semangatmu..
penghidup semangat tinggi kami,,
tetaplah tersenyum Ayah
hingga kau kembali ke dekapan kami…
 

*http://pks-kotabogor.org 
pkssiak.org -

saat visi dan misi sudah dibuat, tibalah saatnya strategi dibangun dengan kuat
bukan hanya menjadi kumpulan kata yang tak berguna
seharusnya strategi memiliki ruh tuk menjadi penggeraknya
mari duduk disini, sambil menikmati kopi dan sepotong roti
renungkan baik-baik apakah benar ini strategi yang kau cari
mari cermati peta masalah ini, dengan mata hati namun bukannya tanpa kecerdasan nurani
atau begini saja, mari kita lihat dunia yang dengan banyak warna
kemudian kita mainkan kearifan dari dalam jiwa
lalu aplikasikan dengan kerja nyata
bagaimana?
karya asma_dewi86
*islamedia
pkssiak.org -

Ummi...
Kaulah manusia di zaman ini yang paling kukagumi
Ummi...
Kaulah manusia di zaman ini yang paling kucintai
Sebab engkau telah mengandungku dengan cinta
Sembilan bulan lamanya
Walau berat.. senyummu tetap terkembang
Walau payah.. tak pernah kau berkeluh kesah
Lalu kau pun melahirkanku
Dalam sakit.. dalam pertaruhan nyawa
Namun wajahmu tetap merona bahagia
Sebab di hatimu ada cinta

Ummi...
Jika waktu tidurmu banyak tersita
Itu karena di hatimu ada cinta
Ummi...
Jika kau bersujud panjang di tengah malam
Dan pipimu basah oleh air mata
Itu karena di hatimu ada cinta
Karena kau cinta aku
Karena kau cinta keluarga
Bukan! Bukan hanya itu!
Bahkan kau memiliki sejuta cinta
Untuk Islam, masyarakat dan bangsa

Abi...
Kaulah lelaki di zaman ini yang paling kukagumi
Abi...
Kaulah lelaki di zaman ini yang paling kucintai
Sebab engkau telah membesarkanku dengan cinta
Sebab cinta menggerakkanmu untuk bekerja

Abi...
Jika kau pergi pagi dan pulang senja
Bahkan kau baru di rumah saat kami sudah terlelap
Kami mulai menyadari
Engkau terus bekerja sepanjang hari
Untuk menafkahi kami
Untuk masa depan kami
Bukan! Bukan hanya itu!
Bahkan kau bekerja untuk agama
Kau bekerja untuk masyarakat dan negri tercinta

Ummi...
Abi...
Jika di bumi ini ada keluarga surga
Itu adalah keluarga kita
Sebab cintamu telah merenda kerja
Mengubah beda warna menjadi indahnya pelangi
Dan kita pun berjalan bersama dalam harmoni
Bukan! Bukan hanya itu!
Bahkan kau mengajariku untuk hidup dalam harmoni
Dengan seluruh cinta di negeri ini

Ummi...
Abi...
Kalian mengajariku tentang cinta
Kalian mengajariku semangat bekerja
Kalian mengajariku makna harmoni
Sebab seperti kau tanamkan di hati
Kita ingin mengubah negeri ini
Menjadi sepenggal Firdaus di muka bumi

Cinta, Kerja, Harmoni
Mengubah negeri ini
Menjadi sepenggal Firdaus di muka bumi

* Puisi ini insya Allah akan dibacakan anak kader pada Peringatan Milad PKS ke-15 di Gresik pada 21 April 2013
**bersamadakwah.com