Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

Rabu, 15 Agustus 2012

Kampanye Cerdas Lewat Sosial Media


13421514601717653505
Ilustrasi/ Admin (shutterstock.co

Perhelatan pilkada DKI putaran pertama telah usai. Ada hal yang membuat saya tertarik dalam pilkada DKI ini. Mungkin hiruk pikuk pilkada DKI lebih terasa karena saya memfollow beberapa warga dan selebtwit di twitter. Berbeda sekali dengan beberapa perhelatan pilkada lainnya.
Yang menarik adalah kampanye cerdas yang dilakukan beberapa selebtwit di twitter. Mereka menulis beberapa pemikiran mereka dan alasan mereka mengapa harus memilih calon pemimpin tertentu. Dengan cara seperti itu justru ada “pendidikan politik” yang disampaikan secara cerdas bagi semua warga masyarakat. Warga diajak untuk menelaah dan berpikir dari tulisan-tulisan para selebtwit.
Bukan hanya pendukung Fisalbeim saja yang berkampanye melalui tulisan. Seperti apa yang dilakukan oleh @pandji dalam blognya. Misalnya @blonktpoer dan @motulz yang belakangan aktif menulis di Kompasiana dengan mengusung Jokowi. Apa yang mereka lalukan secara langsung mendidik para pemilih untuk lebih kritis. Menganalisa dari tulisan mereka sehingga mengambil kesimpulan untuk memilih calon gubernur tertentu.
Secara tidak langsung apa yang dilakukan para selebtwit patut diacungi jempol karena mendidik warga maya dan nyata untuk berpikir cerdas salam menentukan pilihan. Terlepas dari siapa pun yang mereka dukung.
Kampanye cerdas ini memang mungkin hanya menyentuh kalangan menengah atas dan kurang efektif menyentuh kalangan bawah. Apalagi mereka berkampanye di sosial media yang notabene lebih banyak diakses kalangan menengah atas. Namun, dalam beberapa tahun kedepan justru kampanye cerdas seperti inilah yang mempunyai efek domino dan akan terekam sampai kapanpun dalam history blog. Sehingga akan menjadi catatan sejarah yang berharga bagi anak cucu kita di masa mendatang. Bahwa demokratisasi itu terjadi dalam dunia maya dengan santun dan cerdas.
Harapan saya adalah semoga lebih banyak lagi selebtwit dan para team sukses yang menulis, menulis dan menulis dengan cerdas melakukan pengenalan dan jualannya melalui tulisan. Entah itu dalam bentuk blog atau hanya sekedar ngetwit di twitter. Dengan demikian pemilih yang masih abu-abu bisa menelaah dengan baik mana yang harus mereka pilih. Pada akhirnya diharapkan lebih banyak lagi yang tergerak untuk menggunakan hak pilihnya.
Melihat jumlah golongan putih yang semakin banyak tentu ini sudah dalam ambang yang memprihatinkan. Warga Jakarta khususnya semakin apatis dengan pemilihan. Padahal harapannya, mereka yang alergi dengan partai bisa menyumbangkan suaranya kepada calon independen. Tapi ternyata calon independen seperti Faisal dan Bang Adji pun tidak memperoleh suara yang signifikan, meskipun masih lebih baik dibandingkan pasangan Golkar. Artinya warga memang sudah cuek dengan pemilihan. Mereka mungkin jenuh dengan pemilihan yang tidak memberikan perubahan signifikan.
Oleh karena itu, semakin banyak orang yang menulis, maka akan semakin banyak orang yang terdidik secara politis. Sehingga warga akan semakin peduli untuk mementukan masa depan mereka melalui sebuah pemilihan umum yang adil jujur dan rahasia. Lima menit untuk menentukan perubahan pada lima tahun kedepan sangat penting. Semoga pada pilpres mendatang jumlah golput bisa berkurang meski pun trendnya sepertinya bisa sama seperti yang terjadi pada pilkada DKI Jakarta putaran pertama. Harapannya pada putaran kedua suara golput lebih berkurang karena pasangan yang ada semakin jelas track recordnya. Pilihannya sudah tidak abu-abu lagi. Pilih yang pasti-pasti aja membawa Jakarta lebih baik lagi.

kompasiana
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..