Teori Perang dan Keamanan Ben Gurion; Pecah Belah dan Bikin Kisruh Dunia Arab
By: Abul Ezz
Selasa, 28 Agustus 2012
0
![]() |
Teori-teori ini bersifat pemikiran politik zionis yang ekspansif dan penuh permusuhan, bahkan fasis. Para penerus Ben Gurion mengadopsi teori-teorinya berdasarkan dasar-dasar di atas dengan berbagai penambahkan dan penyesuaian sesuai dengan perkembangan konflik yang ada. Semua itu membuktikan tanpa ragu bahwa rezim politik zionis, terlepas dari pergantian kulit partainya, bukan hanya tidak menolak penyelesaian damai politik bagi isu Palestina saja, namun mereka juga menolak menjadi penjaga dari kepentingan barat di Arab dalam menguras kekayaan dan menghancurkan rezim yang ada. Bahkan Israel menggunakan wilayah jajahan tahun 1967 yang melanggar hokum internasional sebagai bahan perundingan kecuali dengan syarat-syarat yang dibuatnya. Israel juga memaksa untuk melakukan normalisasi baik kepada Otoritas Palestina atau Negara-negara Arab sebagai syarat perundingan.
Sekarang berbeda. Di tengah perundingan di kawasan Timur Tengah, terutama di Arab, perimbangan kekuatan dan tarik ulur kepentingan mulai berubah. Israel hanya bicara soal perang dan ancaman akan menggelar peperangan dengan alasan dibuat-buat, meski media Amerika dan Israel menampakkan seakan alasan itu riil.
Dari mengancam Iran karena alasan proyek nuklirnya, hingga mengancam akan menggelar agresi ke Libanon dan Gaza hingga menciptakan ketegangan dengan Mesir dengan memintanya agar menarik pasukannya dari Sinai. Dengan maneuver-manuver ini Israel ingin memaksa Mesir yang sedang dalam fase peralihan agar komitmen dengan perjanjian Cam David. Dengan berbagai alasan, Israel ingin melakukan serangan ke Gaza. Bahkan Amerika ikut mengeluarkan ancaman akan intervensi di Suriah jika Asad menggunakan senjata kimia tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB.
Ancaman elit Israel ini harus dianggap serius oleh elit Arab. Sebab tabiat dan watak Israel adalah selalu menggelar peperangan, permusuhan dan aksi pembantaian. Dan ini adalah bagian dari penerapan teori Ben Gurion soal perang dan keamanan Israel. Bukankah Ben Gurion yang mengatakan sendiri ketika ditanya sampai dimana kekuatan Israel? “Bukan hanya kemampuan militer dan ekonomi semata, namun Israel mampu menghancurkan Negara-negara Arab; Mesir, Suriah, dan Irak”
Kesimpulannya, dunia Arab dan sekitarnya kini sedang mengalami badai perubahan. Ini mengingatkan usai dua perang dunia dengan segala implikasinya berupa pembagian pengaruh dunia dan regional. Barangkali ini melalaikan pelajaran sejarah bahwa elit proyek zionisme yang mendorong mengeluarkan “janji Balfour” usai perang dunia pertama. Mereka berhasil menanam entitas Negara usai perang dunia kedua. Israel akan menunda-nunda optimalisasi factor kekuatan mereka, termasuk militer dalam memanfaatkan perubahan ini demi memperkuat entitas mereka sehingga tetap berada di atas angin. Karena itu, Israel ingin agar Negara-negara Arab tetap bergolak, terpecah, dipermainkan, diurai ikatan nasionalisme, dan sosialnya. Inilah teori perang dan keamanan yang diletakkan oleh Ben Gurion.
Ali Jaradat
El-Khaleej
DPD PKS Siak - Download Android App