pkssiak.org, Jakarta - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Indra, mengatakan salah satu faktor masih adanya terpidana kasus korupsi yang dengan bebas dapat keluar masuk lembaga pemasyarakatan karena para koruptor itu masih mempunyai banyak uang.
Dengan uang tersebut, para koruptor masih dapat membeli sejumlah fasilitas atau bahkan diistimewakan oleh oknum-oknum sipir.
"Persoalan mendasar godaannya memang kuat, karena para koruptor masih punya banyak uang," kata Indra yang ditemui di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat (10/5).
Oleh karena itu, lanjut dia, pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) memang harus diterapkan agar harta koruptor yang diduga berasal dari korupsi disita seluruhnya.
"Jadi TPPU memang harus diterapkan, harta seorang koruptor harus disita semuanya, supaya tidak bisa beli semua hal di LP," ujar Indra.
Selain itu, dia juga meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk bisa melihat akar permasalahannya. Salah satunya terkait sumber daya manusia yang harus diperhatikan.
"Selain penindakan yang tegas juga harus ada reward yang konkrit, mereka (sipir) rentan, karena mengawasi ribuan orang tetapi gaji kecil. Jadi harus dipikirkan reward bagi mereka yang jujur dan berprestasi," kata Indra.
Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengungkapkan para koruptor penghuni LP ternyata bisa dengan mudah keluar masuk sel tahanan.
Abraham mengungkapkan para koruptor tidak pernah merasakan penderitaan tinggal di sel tahanan. Pasalnya, mereka diduga dapat selalu bermalam di rumah mereka.
Menurut Abraham, para tahanan ke luar tahanan seusai apel sore dan kembali sebelum apel pagi. Keluarnya para tahanan ini diduga karena para tugas di lapas diberikan sejumlah uang.
Tak hanya itu, modus lain untuk bisa keluar tahanan adalah dengan berpura-pura sakit. Pemberian izin keluar lapas untuk berobat juga dinilai terlalu longgar. [bs]