Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » Soal Bocoran Wikileaks, Fahri: Nasir Abas Peliharaan

Soal Bocoran Wikileaks, Fahri: Nasir Abas Peliharaan


By: Abol Ezz Sabtu, 29 Juni 2013 0

 pkssiak.org, Jakarta - Situs WikiLeaks kembali membocorkan informasi rahasia Amerika Serikat (AS) mengenai Indonesia. Kali ini, yang dibocorkan adalah kawat diplomatik Kedubes AS di Jakarta dengan beberapa lembaga negara di AS mengenai Mohammad Nasir Abas alias Khaeruddin, mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI).

Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPR Fahri Hamzah sejak awal mencurigai munculnya Nasir Abas. "Saya dari awal sudah curiga dia itu peliharaan, tapi siapa yang pelihara saya tidak tahu," kata Nasir kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Menurutnya, Nasir Abas adalah warga negara Malaysia yang sengaja diundang datang ke Indonesia. Hingga saat ini belum diketahui maksud dan tujuan undangan tersebut.

"Saya curiga dengan Nasir Abas, dia itu kan warga negara Malaysia, kok bisa diundang ke Indonesia," tegas politikus PKS itu.

Sebagaimana diberitakan, isi kawat diplomatik yang bocor adalah permintaan Dubes AS untuk Indonesia Lynn Pascoe untuk menghapuskan nama Nasir Abas dari daftar keuangan teroris di AS dan PBB. Dalam kawat tertanggal 12 Juni 2006 itu tertulis status “Rahasia” . Judulnya, “ REMOVING FORMER JI-LEADER NASIR ABAS FROM TERRORIST FINANCE LISTS”.

Sebelumnya, nama Nasir Abas memang masuk dalam daftar yang patut diwaspadai oleh AS dan PBB dalam hal keuangan jaringan terorisme. Dalam daftar itu, nama Nasir Abas tertulis Sulaiman bin Abas alias Moh Nasir bin Abas.

Permintaan itu disampaikan kepada Departemen Kehakiman, Departemen Keuangan, Menteri Luar Negeri, FBI, dan Dewan Keamanan Nasional. Alasan pencabutan itu karena Nasir Abas sudah dijadikan aset bagi Polri dalam hal tindakan kontra-terorisme.

Permintaan Pascoe itu disampaikan menanggapi surat yang disampikan Nasir kepadanya. Nasir sebelumnya mengirim surat yang intinya menyatakan bahwa ia adalah “orang baik”. Nasir menyatakan ia pernah ditahan di Indonesia pada April 2003. Namun selama penahanan itu ia kooperatif dengan kepolisian karena tidak pernah setuju dengan tindakan serangan yang dilakukan oleh Jemaah Islamiyah.

Pascoe juga mengakui pernah bertemu Nasir dan membicarakan posisi dirinya. Saat itu, Nasir menceritakan latar belakang, pandangan soal terorisme, dan rencana di masa mendatang. [rok/inilah]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar