
Menurut Yani, data-data ICW sama sekali tidak akurat. Jika melihat kategorisasi yang dibuat ICW, Yani menyebut ada nama-nama yang seharusnya masuk namun tidak dicantumkan.
"Ada hidden agenda apa yg dikemukakan ICW?" ujar Yani ketika ditemui di ruangannya di Senayan, Jakarta, Senin (1/7).
Hal yang lebih fatal menurut Yani adalah ketika dirinya dikategorisasi orang yang tak memiliki komitmen karena ingin merevisi UU tentang KPK.
"Itu hak konstitusional saya yang dijamin Konstitusi dan UU. ICW saja sudah merubah UU KPK berkali-kali melaui judicial review. MK juga sudah merubah UU KPK 3 kali," jelasnya.
Nalar yang digunakan ICW dianggap rancu. Menurut Yani, ICW seharusnya mengklarifikasi terlebih dahulu. Yani juga mengaku komitmen dirinya bisa lebih tinggi dibanding ICW. Hal itu dapat dilihat dari gerakan Yani yang menyuarakan korupsi di wilayah Sumatera Selatan.
"Saya tidak pernah melihat ICW menyuarakan itu. ICW memilah-milah juga. Apa yang dikemukanan ICW tidak valid. Ini jelas memfitnah, mencemarkan nama baik saya dalam rangka melaksanakan tugas konstitusional," tutupnya.[metrotvnews]