Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » Ini Daftar Pejabat RI yang Disadap Australia dan Jenis HP-nya

Ini Daftar Pejabat RI yang Disadap Australia dan Jenis HP-nya


By: Abol Ezz Selasa, 19 November 2013 0

pkssiak.org - Canberra - Informasi terbaru menyebut adanya penyadapan yang dilakukan oleh intelijen Australia terhadap Presiden SBY dan pejabat-pejabat Indonesia lainnya. Dokumen rahasia yang bocor menunjukkan dengan jelas daftar nama pejabat tinggi Indonesia yang menjadi target penyadapan. Bahkan tipe telepon genggamnya pun disebutkan dengan detail.

Dokumen yang bocor dari Departemen Pertahanan Australia dan juga Direktorat Sandi Pertahanan (DSD) tersebut berwujud slide presentasi dan berlabel 'top secret'. Media Australia, abc.net.au, Senin (18/11/2013), merilis dokumen-dokumen rahasia yang bocor tersebut.

Pada salah satu slide, tertulis judul 'Indonesian President Voice Intercept' dan tertanggal Agustus 2009, sehingga disimpulkan upaya penyadapan dilakukan 4 tahun lalu. Slide lainnya berjudul 'IA Leadership Targets + Handsets' dan berisi daftar nama pejabat tinggi Indonesia yang menjadi target, lengkap dengan tipe telepon genggam (HP) yang digunakan saat itu.

Nama pertama adalah Presiden SBY yang disebut menggunakan telepon genggam merek Nokia jenis E90-1 saat itu. Di bawahnya ada nama Ibu Ani Yudhoyono yang ditulis dengan nama asli Kristiani Herawati, yang menggunakan jenis HP yang sama dengan SBY.

Di bawah keduanya ada nama Wakil Presiden Boediono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Boediono ditulis menggunakan Blackberry Bold 9000, sedangkan JK ditulis menggunakan Samsung SGH-Z370.

Nama-nama pejabat lainnya yang juga menjadi target, antara lain Dino Patti Djalal yang saat itu masih menjadi juru bicara presiden urusan luar negeri, Andi Malarangeng yang saat itu menjadi juru bicara presiden, Hatta Rajasa yang saat itu menjabat Mensesneg, Sri Mulyani Indrawati yang saat itu menjabat Menkeu, Widodo Adi Sucipto yang saat itu menjabat Menko Polhukam dan Sofyan Djalil yang saat itu menjabat Menteri BUMN.

Dalam dokumen tersebut, Sofyan Djalil juga disebut sebagai orang kepercayaan Presiden SBY.


Lebih lanjut, dokumen itu juga menyebutkan penyadapan dilakukan terhadap rekaman panggilan telepon atau Call Data Records (CDR) Presiden SBY dan para pejabatnya. CDR tersebut mencatat nomor telepon yang dihubungi dan menghubungi telepon Presiden SBY, kemudian juga durasi panggilan serta mengklasifikasi apakah panggilan tersebut masuk ke pesan suara atau berupa pesan singkat.

Dijelaskan lebih detail dalam salah satu slide yang berjudul 'Indonesian President Voice Intercept', adanya panggilan dari nomor yang tidak dikenal dari Thailand kepada Presiden SBY. Namun panggilan tersebut tidak berlangsung lama dan DSD memutuskan untuk tidak menyadap isi percakapan.

"Tidak ada informasi lebih lanjut untuk saat ini (tidak masuk ambang batas - hanya panggilan selama 1 menit," bunyi catatan di bawah dokumen tersebut. [detik]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar