Hazim Bablawi, mantan perdana menteri kudeta Mesir |
Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Bablawi mengatakan bahwa kabinetnya telah bertindak benar dan juga salah. Pemerintahnya telah mengeluarkan Mesir dari lorong sempit. Namun, menurutnya, saat ini Mesir berada dalam kondisi yang sangat membingungkan; ada cakrawala yang luas untuk kemajuan, namun di waktu yang sama penuh dengan marabahaya.
Menurut kepala kantor stasiun televisi Aljazeera di Kairo, Abdul Fattah Fayid, keputusan mundur kabinet Bablawi diambil setelah rapat darurat untuk membahas aksi mogok kerja para buruh. Aksi mogok kerja yang juga dilakukan para dokter, apoteker, notaris, pos, dan lainnya, sudah mulai membuat masalah sehingga rakyat memprotes pemerintah.
Namun kantor berita Reuters menyebutkan pernyataan seorang pejabat Mesir, yang tidak dijelaskan identitasnya, bahwa mundurnya kabinet Bablawi adalah satu hal yang harus dilakukan sebelum As-Sisi mengumumkan pencapresannya. (msa/dakwatuna/aljazeera)