pkssiak.org, Mesir - Pengamat politik terkenal
Mesir, Fahmi Huwaidi, menyatakan (22/4) bahwa dirinya mengikuti
perkembangan berita sejumlah media Mesir tentang kesiapan militer Mesir
menghadapi aksi pemberontakan atas nama Al-Jaisy Al-Masry Al-Hurr (Tentara Independen Mesir).
Disebutkan, pasukan pemberontak tersebut telah melakukan persiapan perang di perbatasan Mesir-Libya dan akan menyerang ke dalam wilayah Mesir, bekerja sama dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Huwaidi menegaskan bahwa berita tersebut hanyalah ‘hoax‘ yang sengaja diopinikan di tengah masyarakat Mesir dengan didanai oleh pengusaha kaya Kristen Koptik, Naguib Sawiris.
Huwaidi menyatakan bahwa berita yang dikeluarkan harian Mesir, Al-Wathan, tentang Al-Jaisyul Masry Al-Hurr ditemukannya juga pada hari yang sama di harian Kuwait, Ar-Ra’yu, tetapi dinukil dari salah satu kantor berita yang dimiliki oleh Sawiris.
Menurut Huwaidi, dirinya telah mewawancarai salah seorang petinggi di Kementerian Luar Negeri Mesir yang menyebutkan bahwa pemerintah (kudeta) belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal itu.
Segala sesuatu tentang hal tersebut disimpulkan sebagai isu tidak berdasar yang dibuat media, tetapi tetap akan diikuti dan diawasi oleh pemerintah (kudeta).
Huwaidi juga menyebutkan jawaban Menlu Libya, Muhammad Abdul Aziz, yang menolak pemberitaan bahwa Libya menjadi pusat kegiatan kelompok pemberontak Al-Jaisy Al-Masry Al-Hurr tersebut.
Terakhir, Huwaidi mempertanyakan sikap militer (kudeta) Mesir yang hingga kini hanya mendiamkan isu tersebut, tanpa berupaya memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai kebenaran informasi adanya ancaman pemberontakan tersebut.
Patut dicatat, Naguib Sawiris yang saat ini mencoba masuk ke ranah politik adalah salah satu pengusaha Kristen Koptik terkaya di Mesir dan dikenal sebagai salah satu pendukung kuat kudeta militer terhadap Presiden Mursi. Sawiris juga ditengarai memiliki hubungan dekat dengan sejumlah petinggi militer negara-negara Teluk. (islammemo/rem/dakwatuna)
Disebutkan, pasukan pemberontak tersebut telah melakukan persiapan perang di perbatasan Mesir-Libya dan akan menyerang ke dalam wilayah Mesir, bekerja sama dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Huwaidi menegaskan bahwa berita tersebut hanyalah ‘hoax‘ yang sengaja diopinikan di tengah masyarakat Mesir dengan didanai oleh pengusaha kaya Kristen Koptik, Naguib Sawiris.
Huwaidi menyatakan bahwa berita yang dikeluarkan harian Mesir, Al-Wathan, tentang Al-Jaisyul Masry Al-Hurr ditemukannya juga pada hari yang sama di harian Kuwait, Ar-Ra’yu, tetapi dinukil dari salah satu kantor berita yang dimiliki oleh Sawiris.
Menurut Huwaidi, dirinya telah mewawancarai salah seorang petinggi di Kementerian Luar Negeri Mesir yang menyebutkan bahwa pemerintah (kudeta) belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal itu.
Segala sesuatu tentang hal tersebut disimpulkan sebagai isu tidak berdasar yang dibuat media, tetapi tetap akan diikuti dan diawasi oleh pemerintah (kudeta).
Huwaidi juga menyebutkan jawaban Menlu Libya, Muhammad Abdul Aziz, yang menolak pemberitaan bahwa Libya menjadi pusat kegiatan kelompok pemberontak Al-Jaisy Al-Masry Al-Hurr tersebut.
Terakhir, Huwaidi mempertanyakan sikap militer (kudeta) Mesir yang hingga kini hanya mendiamkan isu tersebut, tanpa berupaya memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai kebenaran informasi adanya ancaman pemberontakan tersebut.
Patut dicatat, Naguib Sawiris yang saat ini mencoba masuk ke ranah politik adalah salah satu pengusaha Kristen Koptik terkaya di Mesir dan dikenal sebagai salah satu pendukung kuat kudeta militer terhadap Presiden Mursi. Sawiris juga ditengarai memiliki hubungan dekat dengan sejumlah petinggi militer negara-negara Teluk. (islammemo/rem/dakwatuna)
