Sesepuh Jabar Tetap Sepakat Dorong Aher ke Pentas Nasional
By: Abul Ezz
Senin, 21 April 2014
0
pkssiak.org, Bandung -
Sesepuh dan tokoh masyarakat lintas elemen, serta kalangan akademisi
Jawa Barat sepakat untuk mendorong penokohan putra terbaik provinsi ini
ke pentas kepemimpinan nasional.
Komitmen itu perlu dilanjutkan melalui langkah bersama secara simultan.
Kesatuan ini penting karena tampilnya putra terbaik Jabar di tampuk
kepemimpinan nasional juga demi kemajuan dan kesejahteraan warga
provinsi terpadat di Indonesia ini.
Demikian salah satu kesimpulan Diskusi Publik "Mencari Putra Terbaik Jabar Untuk Capres" yang digelar Harian Tribun Jabar di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis, 17 April 2015.
Tampil sebagai pembicara kunci Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
(Aher), serta pembahas Prof. Dr. Idrus Affandi (Universitas Pendidikan
Indonesia) dan Prof. Dr. Dede Mariana (Universitas Padjadjaran).
Hadir di tengah peserta berbagai kalangan organisasi masyarakat (ormas)
kepemudaan, profesi, dan agama, sesepuh Jawa Barat antara lain Didi
Turmudzi, Tjetje Hidayat Padmadinata, Uu Rukmana, Entang Sastraatmadja.
Selain ini juga hadir beberapa pengusaha yang juga pengurus Kadin Jawa
Barat.
Gubernur Heryawan yang berbicara mengawali diskusi terbuka menegaskan
keprihatinannya terhadap praktik demokrasi. Mengambil contoh pada Pemilu
Legislatif (Pileg) 2014, Aher menyinggung rasionalitas masyarakat yang
masih rendah dalam menentukan pilihan politik.
"Banyak caleg (calon legislatif) yang bekerja bertahun-tahun di tengah
masyarakat tapi kalah oleh caleg yang hanya bekerja tiga hari menjelang
hari pencoblosan," ungkap Aher, yang menyinggung caleg atau partai yang
menghalalkan politik uang.
Karena kondisi tersebut, menurut Aher, sangat terbuka peluang pemimpin yang terpilih melalui Pemilu bukan figur yang terbaik.
Mengapa hal itu terjadi? Gubernur Heryawan menandaskan, akibat masih
rendahnya pendidikan sebagai masyarakat. "Di kalangan buruh pabrik,
misalnya, sebagian besar pendidikannya di bawah SLTA. Mereka itu
kemungkinan memilih caleg/partai yang bekerja tiga hari saja tadi," ujar
Aher lagi.
Prof. Dede sependapat dengan Aher. Gurubesar Ilmu Pemerintahan ini
mengatakan, kondisi dimaksud sebagai penyakit demokrasi. "Itu memang
penyakit demokrasi di manapun. Sosok jelek boleh memenangkan pemilu,
sementara tokoh terbaik justru kalah," tukasnya.
Menurut Prof. Dede, fakta dimaksud sungguh memprihatinkan sebab terjadi
ketika persaingan antarnegara di era globalisasi sangat ketat.
"Kita-kita ini juga perlu mendesak partai politik agar menerapkan
rekrutmen tokoh yang benar," papar Prof. Dede.
Sementara Prof. Idrus menekankan pada karya sang tokoh sebagai landasan
bagi seluruh komponen Jawa Barat mendukung putra terbaik ke Jakarta.
Dan, katanya, banyak tokoh provinsi besar ini yang memenuhi syarat.
Uu Rukmana, anggota DPRD Jawa Barat dan tokoh Paguyuban Pasundan,
menandaskan bahwa bukan lagi waktunya mencari sang putra terbaik sebab
tokohnya sudah ada. Menurut Uu, sosok Gubernur Ahmad Heryawan adalah
putra terbaik yang tepat digadang-gadang mewakili Jawa Barat di arena
nasional.
"Hingga sekarang hanya Kang Aher yang berani tampil dan berjuang dalam
pentas calon presiden atau calon wakil presiden. Jadi, bagi kita warga
Jawa Barat, kalau tidak ada calon asal Jawa Barat dalam pemilu, ya tidak
perlu mencoblos," tegas Uu Rukmana, yang disambut aplaus hadirin.
DPD PKS Siak - Download Android App