Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Inilah Sosok Seorang Prabowo Subianto Menurut Anis Matta

Inilah Sosok Seorang Prabowo Subianto Menurut Anis Matta


By: admin Minggu, 18 Mei 2014 0


pkssiak.org - Presiden PKS Anis Matta sedikit membahas tentang sosok seorang calon presiden dari Partai Gerindra yaitu Prabowo Subianto. Hal ini dibeberkan Anis saat deklarasi dukungan PKS atas pencapresan Prabowo Subianto pada Pilpres Juli mendatang di Gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5/2014) yang dihadiri oleh para pengurus DPP Partai Gerindra dan para pengurus DPP PKS beserta Ketua Majelis Syuro PKS.

"Saya secara pribadi mengenal beliau (Prabowo-red) ini sejak sebelum reformasi. Biasa hadir di banyak pertemuan dimana beliau ada dan melihat beliau dari dekat. Tapi, sebenarnya waktu-waktu itu beliau tidak mengenal saya. Seperti yang kemudian banyak berkembang di media setelah tahun-tahun reformasi yang panjang itu orang-orang mengatakan bahwa Pak Prabowo ini adalah pribadi yang menakutkan," ujar Anis saat memulai pidatonya.

Tapi, ungkap Anis, setelah berdiskusi banyak dengan beliau (Prabowo-red) dalam banyak kesempatan dan juga beberapa kali berkampanye bareng, yang ia temukan adalah Prabowo pada dasarnya adalah seorang demokrat sejati. Baca juga, PKS di Berbagai Daerah Siap Menangkan Prabowo

"Walaupun backgroundnya adalah seorang tentara, dan kalau kita lihat hampir semua karirnya di tentara tempur. Tapi basis pendidikan beliau, sekeluarga beliau secara keseluruhan itu memungkinkan beliau untuk menjadi seorang demokrat sejati," papar Anis.

Dan karena itu, menurut Anis, ini adalah memang suatu kombinasi yang unik, bahwa seseorang dengan kepribadian yang kuat bisa tetap menjadi seorang demokrat sejati.

"Menjadi seorang demokrat itu tidak berarti bahwa kita mendengarkan semua orang lalu kemudian tidak mengambil keputusan. Tapi mempunyai kepribadian yang kuat itu pula tidak berarti bahwa kita harus menjadi seorang diktator," katanya.

Menggabungkan antara kepribadian yang kuat dan sikap sebagai seorang demokrat sejati, menurut Anis, itulah yang diperlukan oleh Indonesia saat ini untuk mengakhiri transisi demokrasi di Indonesia kedepan.

"Kita sudah melalui era reformasi selama 16 tahun dan kalau kita melihat hasil pemilu kemarin, saya kira kita semua bisa merasakan adanya denyut baru di tengah masyarakat kita yang ingin mengatakan secara tidak langsung melalui hasil Pemilu itu bahwa kita tidak terlalu puas dengan hasil reformasi 16 tahun yang sudah berlalu ini," jelas Anis.

"Dan, harus saya katakan walaupun Gerindra bukan pemenang nomor satu dalam Pemilu kemarin, tapi kalau parameternya adalah kursi baru terbanyak yang diperoleh dibanding dengan Pemilu tahun 2009 yang lalu, Gerindra adalah pemenang pertama," lanjutnya.

Anis mengakui ada hal unik yakni, kadang-kadang ia berfikir secara pribadi bahwa sosok seorang Prabowo ini sebenarnya bisa mempunyai pilihan yang lebih enak daripada sekarang. Dia bisa hidup enak tanpa harus terlibat dalam politik.

"Dan, saya juga tidak membayangkan bahwa dia bisa mencapai banyak hal khususnya secara finansial kalau dia terlibat dalam politik. Yang saya bayangkan justru beliau keluar banyak selama terlibat dalam politik. Saya penting menggarisbawahi ini karena ini menyangkut motif seseorang terlibat dalam politik," ungkap Anis.

Itu artinya, lanjut Anis, bahwa dibanding memilih untuk hidup enak, Prabowo memilih untuk berjuang, memilih untuk memberi. " Dan didalam makna ini kita mendapatkan satu pemaknaan baru tentang politik, yaitu politik adalah wahana bagi kita untuk memberi. Dan beliau adalah sample yang paling bagus diantara sekian banyak sample yang baik di negeri kita ini," terang mantan Wakil Ketua DPR RI ini.

Didalam semua pertimbangan-pertimbangan inilah kita memandang bahwa ada satu kebutuhan besar sebagai bangsa untuk segera mengakhiri era transisi ini dan take off segera. Dan untuk itu kita membutuhkan seorang demokrat sejati tetapi juga mempunyai kepribadian yang kuat yang bisa mengkonsolidasi seluruh elemen bangsa secara baik dan juga cepat.

"Sebab apa yang menjadi masalah besar dalam demokrasi pada dasarnya  adalah constrain waktu. Seorang pemimpin atau presiden di Indonesia hanya punya waktu 5 tahun untuk merealisasikan seluruh agenda-agenda besar yang dia canangkan. Oleh karena itu siapapun yang jadi presiden dalam sistem demokrasi seperti ini harus berfikir bahwa hari pertama dia dilantik dia harus segera take off. Dan, dia tidak lagi belajar untuk take off. Atau baru menyiapkan pesawatnya dan seterusnya. Dia harus segera take off persis pada hari pertama ketika dia dilantik," papar Anis.

Jadi, karena itu gabungan antara visi yang jelas, sikap sebagai demokrat sejati yang kuat dan juga kepribadian yang kuat, menurut Anis, inilah semua gabungan dari kualitas kepemimpinan baru yang kita perlukan agar Insya Allah kita sebagai bangsa yang besar, insya Allah bisa cepat take off mengakhiri era transisi dan dan membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang paling kuat di dunia, insya Allah.

"Ada satu hal terakhir yang ingin saya sampaikan. Wajah seorang pemimpin itu perlu juga dilihat. Saya sering memperhatikan wajah beliau," pungkas Anis sembari tersenyum dan mengucap salam.[dm/pksnongsa.org]

_____
Ditulis berdasarkan rekaman Pidato Anis Matta untuk Prabowo yang diupload oleh PKS TV ke jejaring Youtube.


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar