Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Parpol Kehilangan Taji, Sistem Perlu Dikaji

Parpol Kehilangan Taji, Sistem Perlu Dikaji


By: Abol Ezz Kamis, 01 Mei 2014 0

image
Ketua DPW PKS Jateng, A Fikri Faqih

 pkssiak.org, SEMARANG, – Secara umum penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2014 berlangsung aman, lancar dan demokratis. Meskipun, demikian masih terjadi cukup banyak penyimpangan dan kekurangan. Misalnya praktek politik uang yang semakin parah dan terjadinya fenomena pertarungan sengit antar caleg dalam satu partai politik.

“Penyimpangan dan kekurangan itu harus dievaluasi serta diperbaiki agar tidak terulang pada pemilu – pemilu mendatang,” ungkap Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Fikri Faqih, disitat Harian Wawasan, Rabu (30/4/2014).

Ketua DPW PKS Jateng yang diprediksi lolos ke Senayan itu secara khusus menyoroti soal fenomena persaingan antar caleg di internal partai yang dinilainya dapat memperlemah parpol.

“Secara sistemik perlu dilakukan kajian serius untuk mengevaluasi sistem pemilu proporsional terbuka dengan penentuan suara terbanyak,” kata Fikri.

Menurutnya Parpol menjadi tidak lagi bertaji, karena dengan sistem suara terbanyak, kader – kader yang diprioritaskan jadi, yakni kader yang dinilai berkualitas dengan nomor urut kecil menjadi sama peluangnya dihadapan pemilih.

Akibat lebih serius, lanjutnya, pertahana yang bekerja selama lima tahun dengan baik sebagai waki rakyat bisa dengan mudah dikalahkan oleh caleg baru yang memiliki logistic lebih dan hanya bekerja menjelang pelaksanaan pileg. Karena itu, Fikri menghimbau kepada kalangan akademisi dan pemangku kepentingan pemilu untuk melakukan kajian serius terhadap sistem pemilu proporsional terbuka dengan penentuan suara terbanyak.

“Bagaimana pun yang menjadi peserta pemilu berdasarkan UU adalah partai politik. Karena itu di institusi parpol jangan sampai dibuat lemah dan tidak berdaya akibat sistem yang tidak tepat,” tandasnya.

Mengenai praktek politik uang yang semakin marak, Fikri berharap agar diberlakukan sanksi yang lebih tegas. “Tanpa adanya sanksi yang tegas terhadap pelaku, maka praktek politik uang akan semakin marak dan pada akhinya mengurangi kualitas pemilu, bahkan menciderai demokrasi. Dia berharap Bawaslu bekerja lebih keras dan professional.[pksjateng]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar