"Kisah Pedagang Lemari Maksa Jualan Kulkas" | By @Fahrihamzah
By: admin
Sabtu, 21 Juni 2014
0
pkssiak.org -
Pagi,
Al kisah seorang pedagang lemari...
Dia merasa selalu sukses...
Setiap hari dia menjual lemari,
Awalnya lemari kecil....
Selama tujuh tahun...
Memang jagonya hanya menjual..
Dan dia pintar Marketing...
Dia tidak terlalu peduli produksi...
Apalagi pelayanan purna jual...
Dia tidak peduli yang lain..
Yang penting hanya laku...
Lalu mulailah menjual lemari besar..
Sekali lagi Marketing...
Tapi ia mendengar,
Lemari kecilnya mulai banyak dapat keluhan..
Para pelanggan...
Hal itu nyaris merusak reputasinya..
Sebagai pedagang lemari kecil..
Maka ia pindah...lemari besar...
Tetapi keluhan mulai terdengar...
Tetapi dia harus terus Marketing...
Lemari besar harus laku...
Ia tak kehabisan akal..
Ia memesan lemari besar yang kuat..
Sebagai contoh barang...
Ia kembali Marketing...
Dan menceritakan suksesnya menjual...
Ke seluruh negeri...
Orang2 terpukau melihat contoh barang....
Orang terpesona dan caranya menjual...
Kalau mendengar kata-katanya..
Seolah kalau membeli lemarinya yg besar...
Semua masalah selesai.
Dan seolah kalau kita membeli..
Sebuah lemari besar..
Tak saja menampung barang..
Tapi mempercantik rumah..
Maka semua orang..
Seluruh negeri..
Menginginkan..
Lemari besar itu....
Semua ingin punya..
Satu lemari besarnya...
Dalam rumah mereka...
Marketing yang hebat....
Tapi,
Cerita kegagalan produk lemari kecil..
Terus beredar...
Ada banyak bukti..
Banyak kesaksian...
Sang pedagang lemari..
Pun tahu bahwa...
Dia tidak bisa membuat lemari...
Dia hanya Marketing...
Seorang marketing yang sukses...
Maka ketika reputasinya
Mulai terbongkar...
Bahwa lemari besarnya pun
Banyak masalah...
Dia berpikir....
Pedagang lemari tidak kehabisan akal?
Pencitraan lemari besar yang hebat terus dikumandangkan...
Sambil...
Sambil dia mulai..
Perkenalkan produk baru...
Setingkat di atas lemari...
Lebih canggih..
Lebih kompleks...
Karena kemampuan Marketing yang luar biasa..
Pedagang lemari kini menjual produk baru..
Mirip lemari...namanya kulkas..
Kita lanjut soal pedagang lemari..
Ini kisah ringan...
Temani santai mu.
Pedagang lemari itu,
Tahu bahwa lemari beda dengan kulkas...
Tapi dia tetaplah seorang marketer...
Kemampuannya menjual lemari kecil..
Yang mulai terungkap kualitasnya...
Justru terus menjual...
Baru setahun lebih menjual lemari besar,
Kualitas lemari besar mulai terbongkar...
Malah mau jual kulkas...
Sebetulnya bukan juga salah dia sepenuhnya..
Ada kelompok pencari untung...
Di sekitarnya...
Ada pemburu rente..
Setiap unit terjual rupanya ada yg dapat Fee...
Orang2 di sekitarnya...
Dan ternyata,
Orang-orang ini melihat..
Fee menjual lemari besar berlipat...
Apalagi Fee menjual kulkas...
Inilah yang menggoda mereka..
Dan meyakinkan pedagang lemari..
Untuk menjual lemari es...
Mereka lupa..
Bahwa bahwa lemari kayu dan lemari es.
Adalah dua hal yang berbeda...
Sewaktu mereka mendesak sang pedagang,,
Untuk pindah ke lemari besar..
Produknya masih sama sejenis..
Tapi ternyata lemari es itu beda...
Lemari es atau kulkas adalah produk yang rumit...
Maka sang pedagang mulai gugup...
Product knowledge tidak dikuasainya...
Saat mulai menjual,
Dia nampak gelagapan..
Ternyata ketidakmampuannya tersingkap..
Bukan hanya itu,
Di tengah sedang menjual kulkas...
Aib lemari kecil dan besar mulai terungkap...
Banyak rayap..
Cat beracun dan bau...
Harga mark UP...
Terlalu banyak ambil untung...
Dll..
Maka jadilah ia tidak meyakinkan..
Seperti ketika menerangkan lemari kecil..
Atau lemari besar...
Lemari es
Pada dasarnya bukan lemari...
Ini kotak pendingin dan pembeku...
Ini hal baru...
Pedagang lemari
Dan para pengambil Fee itu..
Tambah gelisah...
Mulut mereka kelu...
Konsumen mulai kecewa...
Sebelum menjual kulkas..
Mereka bikin survey..
Katanya di atas 60%
Konsumen akan membeli...
Ternyat..
Akibat mulai terbongkarnya
Kualitas barang..
Dan kemampuan jual...
Konsumen lari...
Tidak akan membeli..
Semalam,
Di depan calon distributor
Pedagang presentasi..
Dan ia mengulang lagi...
Dia masih bicara tentang
Suksesnya menjual lemari..
Bahkan soal lemari kecilnya yg dulu...
Pada calon distributor...
Saling melihat kiri kanan..
Di bawah sorot kamera...
"ini orang bicara apa?"
Ada rekayasa tepuk tangan..
Tapi lama-lama sepertinya
Tangan kita mulai sakit...
Guman mereka...
Karena yang di tepuk memang tidak menarik...
Sesuatu yang ingin kita tertawa kan...
Kita malu..
Kabar baru..
Ternyata kejanggalan Lemari besar..
Mulai terungkap?.
Sebuah pemeriksaan sudah dilakukan..
Temuan itu juga,
Mulai membongkar,,
Aktivitas pencari Fee..
Di sekitar pedagang...
Mafia Fee...
Ternyata pedagang lemari ini
Menyimpan banyak masalah...
Masalah karakter...
Rupanya dia sering tidak jujur
Dan berbohong...
Terutama tentang jualannya...
Dia juga terungkap sering cidera janji..
Bukan saja sama temannya..
Juga sama konsumen...
Waktu garansi lemari besarnya diragukan orang
Akibat garansi lemari kecil berhenti di tengah jalan..
Dia bersumpah...
Dia bersumpah
Di depan banyak orang bahwa..
Garansi lemari besar itu 5 tahun...
Ternyata ia berubah..
Dengan mudahnya ia tinggalkan konsumen..
Yang bingung kalau ada perbaikan...
Karakter jelek ini
Sekarang sudah jadi buah bibir..
Terutama di kalangan pegawai...
Dan teman dekatnya...
Sang pedagang katanya,
Akan mengorbankan apa saja,
Demi pencitraannya...
Ada seorang perempuan..
Dia sebut ibu...
Memang jasanya besar...
Pada karir sang pedagang lemari...
Diam2 mulai ada perasaan ditinggal..
Karena dia anggap masa lalu tidak penting...
Dia sering bilang...
Saya terpilih karena saya yang terbaik...
Saya kaya karena saya yang punya kemampuan menjual...
Kata-kata ini melukai banyak orang..
Dan orang2 yang tidak punya kepentingan.
Mulai tahu karakter aslinya.
Palsu.
Tapi,
Apakah yang diperlukan dari seorang marketer?
Apakah karakter penting?
Semua pekerjaan memerlukan karakter,
Tetapi berharap seorang marketer melebihi kapasitasnya juga salah...
Masalahnya,
Apapun jadi runyam kalau penjual merusak timbangan...
Ini yang mulai ditemukan..
Setiap transaksi,
Jika ada tipuan di dalamnya,
Pasti lahirkan sengketa..
Dan ketidakpuasan..
Di dunia bisnis ada kritik itu,
Marketing di kritik karena
Tidak peduli produk...
Poles terus yg penting laku...
Bagian produksi dikritik karena,
Yang penting produksi barang bagus..
Tidak peduli penjualan...
Akhirnya rugi..
Tapi,
Teknologi sekarang
Terlalu pro kepada Marketing...
Terlalu banyak pencitraan..
Kualitas produk jarang yang mikir..
Produk semakin instan..
Semula jadi kata orang Melayu...
Maka bagaimana nasib..
Pedagang lemari tadi?
Kita sampai di sini...
Sambil mencari inspirasi...
Silakan lanjutkan sendiri...
Mengkhayal lah...
Jelang puasa..
Biasanya banyak yg beli kulkas...
Hati-hati...barang palsu..hehe...
DPD PKS Siak - Download Android App