Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Sudah Seberapa Siapkah Menjadi Seorang KADER???

Sudah Seberapa Siapkah Menjadi Seorang KADER???


By: admin Jumat, 06 Juni 2014 0


pkssiak.org - Memiliki seorang kader yang militan bukanlah sebuah perkara yang mudah. Dibutuhkan kesabaran dalam membentuk seorang kader yang dapat berjuang dengan ikhlas dan tanpa kenal lelah. Apalagi pembentukan seorang kader yang berorientasi kepada nilai-nilai dakwah. Cara berfikir, bersikap dan bertindak harus mencerminkan nilai-nilai keislaman karena tugas seorang kader adalah menegakkan panji-panji Allah di muka bumi untuk mewujudkan islam rahmatan lil’alamin.

Banyak rintangan yang akan ditemui dalam proses pembentukan ini. Kesepahaman dalam Islam adalah awal PENCUCIAN OTAK dari seorang biasa menjadi Seorang Calon Kader. Tidak sedikit orang-orang yang keluar dari Jemaah karena nilai-nilai pemahaman yang diberikan tidak bisa diterima oleh mereka.

Pencarian dan Penjaringan seorang KADER harus dilakukan dengan teliti dan tepat. Dilihat dari segi keaktifannya dalam setiap kegiatan dakwah yang diadakan, kontribusinya dalam mensukseskan setiap kegiatan, kualitas kerja yang diperlihatkan dan kepatuhan terhadap instruksi pimpinan atau qiyadah dan berbagai penilaian yang dilakukan.

Proses panjang yang mumpuni untuk tetap menjaga semangat keislaman seorang KADER adalah dengan mengikuti LIQO. LIQO sebagai wadah kekuatan ruh dan mental seorang KADER harus mampu memberikan sebuah pencerahan dan pematangan diri dengan materi-materi keislaman yang disampaikan. Kesuksesan program ini pun tidak terlepas dari keistiqomahan, kematangan diri dan materi seorang Murabbi.

Kesiapan mental dalam menyatukan persepsi diri dengan persepsi Qiyadah adalah faktor tersulit untuk dilakukan dan diterima. Terkadang persepsi diri sering timbul karena faktor ego dan emosi. Sedangkan persepsi yang dikeluarkan oleh para qiyadah sudah melalui berbagai pertimbangan yang merujuk kepada Al-Quran dan Hadits. Inilah yang sering menjadi kendala bagi setiap KADER. Di saat persepsi diri berbeda dengan Persepsi qiyadah maka tidak sedikit KADER yang “KELUAR” dari ketentuan yang sudah ditetapkan. Disinilah nilai KESABARAN diuji. Apakah tetap patuh kepada KEPUTUSAN QIYADAH atau PERSEPSI DIRI yang ditonjolkan.

Disisi lain, tidak jarang KADER menolak amanah yang diberikan kepadanya karena tingkat ketakutan dan kewaspadaan yang menghantui mereka tidak bisa menjalankan amanah dengan baik. Para KADER meyakini bahwa ini adalah sebuah beban yang harus dilakukan dan dilaksanakan karena jika sudah keluar dari ketentuan maka pertanggungjawabannya bukan lagi kepada Qiyadah akan tetapi langsung kepada Allah SWT.

Disinilah letak Kemampuan dan Kematangan Qiyadah dalam membaca kekuatan dan kemampuan seorang KADER dalam segala aspek sehingga bisa diberikan sebuah Amanah. Hasil keputusan yang di keluarkan oleh Para Qiyadah merupakan sebuah keputusan bulat yang berdasar. Makanya tidak sedikit pula akhirnya KADER menerima sebuah amanah setelah Para Qiyadah memberikan berbagai penjelasan wacana dalam memahami arti sebuah amanah yang diberikan kepadanya.

Kata SIAP harus dilakoni oleh setiap KADER. Sebagai KADER DAKWAH perjuangan ini harus diterima dan dilakukan karena perubahan yang hakiki hanya bisa terwujud dengan keaktifan seluruh KADER dalam mengimplementasikan nilai-nilai keislaman di tengah-tengah masyarakat. Perjuangan yang dilakukan bukan perjuangan pribadi akan tetapi adalah perjuangan jemaah dalam mewujudkan Kuntum Khoirah Ummah yang pernah ada di zaman Nabi Muhammad SAW.

Dalam aktual di lapangan, sering juga kita temui label “KADER NAKAL”. Begitu banyak contoh “KADER NAKAL” yang keluar dan atau di keluarkan dari Barisan Jemaah. Berbagai alasan yang mereka keluarkan seperti kenapa kita selalu menjadi nomor 2, kenapa kita tidak bisa bersikap, kenapa kita selalu begini saja, kenapa harus dia padahal saya lebih siap dan berpengalaman, kenapa dan kenapa… pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu mereka kemukakan jika mereka sudah mengerti HAKEKATNYA menjadi Seorang KADER.

Kisah para sahabat sudah cukup memberikan contoh yang sangat baik kepada KADER dalam menerima setiap keputusan dari Para Qiyadah. “KADER-KADER NAKAL” inilah yang sering tidak siap menerima setiap keputusan Qiyadah karena berlawanan dengan pertimbangan diri mereka dan bahkan tidak sedikit “KADER” yang dipengaruhi untuk bergabung menjadi “KADER NAKAL” sehingga akhirnya mereka pun keluar dari Jemaah.

Menjadi Seorang KADER bukanlah sekedar KADER DUNIA saja bahkan lebih dari itu yaitu menjadi KADER DUNIA AKHIRAT. Seperti yang sudah diperlihatkan oleh para sahabat. Kepatuhan mereka kepada setiap maklumat yang dikelurkan oleh Nabi Muhammad SAW dan atau Para Khalifah yang memimpin adalah bukti KESETIAAN DAN KEPATUHAN mereka terhadap nilai-nilah perjuangan dakwah. Dengan harapan, Setiap Titik Keringat dan Darah yang dikeluarkan menadapat Ridhoi oleh Allah SWT sehingga dimasukkan ke dalam syurganya Allah SWT.

Nah… timbul sebuah pertanyaan buat kita semua, “sudah seberapa SIAP kah menjadi seorang KADER???”

Oleh: Bang Opieq (BO)


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar