pkssiak.org, Istanbul - Perdana menteri Turk, Recep Tayyip Erdogan, menggunakan hak suaranya
dalam pemilihan presiden Turki 2014 hari ini, Ahad (10/8/2014). Erdogan
adalah salah satu kandidat yang bersaing dalam pilpres kali ini.
Erdogan memberikan suaranya bersama keluarga di sebuah sekolah di Istanbul. Terlihat banyak wartawan asing yang datang untuk meliput pemberian suara oleh Erdogan.
Seusai menggunakan hak suaranya, Erdogan mengatakan, “Pemilu presiden saat ini sangat penting dalam sejarah politik Turki. Inilah kali pertama rakyat memilih presidennya secara langsung.”
Menurutnya, saat ini rakyat bisa langsung memberikan evaluasi dalam beberapa permasalahan melalu jalur pemilihan umum. Rakyat jugalah yang akan menentukan masa depan negaranya dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam pemilu presiden kali ini, selain Erdogan yang dicalonkan oleh AK-Parti, terdapat juga Ekmeleddin İhsanoğlu (mantan sekjen OKI yang dicalonkan oleh partai sekuler Republic People’s Party/RPP, dan Nationalist Movement Party/NMP) dan Selahattin Demirtaş (perwakilan suku Kurdi yang merupakan ketua Peace and Democracy Party/PDP). (msa/dakwatuna/anadolu)
Erdogan memberikan suaranya bersama keluarga di sebuah sekolah di Istanbul. Terlihat banyak wartawan asing yang datang untuk meliput pemberian suara oleh Erdogan.
Seusai menggunakan hak suaranya, Erdogan mengatakan, “Pemilu presiden saat ini sangat penting dalam sejarah politik Turki. Inilah kali pertama rakyat memilih presidennya secara langsung.”
Menurutnya, saat ini rakyat bisa langsung memberikan evaluasi dalam beberapa permasalahan melalu jalur pemilihan umum. Rakyat jugalah yang akan menentukan masa depan negaranya dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam pemilu presiden kali ini, selain Erdogan yang dicalonkan oleh AK-Parti, terdapat juga Ekmeleddin İhsanoğlu (mantan sekjen OKI yang dicalonkan oleh partai sekuler Republic People’s Party/RPP, dan Nationalist Movement Party/NMP) dan Selahattin Demirtaş (perwakilan suku Kurdi yang merupakan ketua Peace and Democracy Party/PDP). (msa/dakwatuna/anadolu)