Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Jerry D Gray, mantan US Navy yang Jadi Pembela Islam

Jerry D Gray, mantan US Navy yang Jadi Pembela Islam


By: admin Sabtu, 09 Agustus 2014 0


pkssiak.org - Jerry D Gray mengingatkan bahwa saat ini dunia dikuasai oleh sekumpulan orang atau kelompok yang berupaya memujudkan apa yang dinamakan “The New World Order”. “Mereka menguasai seluruh negara dan pemerintahan yang ada di dunia ini. Mereka menguasai 96 persen media massa yang ada di dunia ini, sehingga mereka bisa menguasai semua informasi dan mengatur semua pemberitaan. Mereka berusaha menghilangkan semua agama di dunia ini dan menggantikannya dengan agama yang mereka ciptakan sendiri. Mereka berusaha menjadikan semua bangsa tunduk berada di bawah ketiaknya. Mereka melaukan segala upaya untuk menyambut datangnya Dajjal,” kata Jerry D Gray pada suatu diskusi bukunya yang diadakan di Islamic Book Fair Jakarta.

Jerry D Gray, seorang mualaf mantan tentara US Navy dan penulis sejumlah buku laris, ternyata seorang mualaf yang sangat mencintai Indonesia dengan mengurus naturalisasinya dari warga AS ke WNI, menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Jakarta.

“Bagi saya Indonesia itu ibarat surga. Saya sudah melancong ke banyak negara dan di sini saya mendapatkan kedamaian bergaul dan berinteraksi sosial dengan komunitas Muslim terbesar di dunia,” ujar Jerry.

Beristrikan seorang perempuan Tasikmalaya dan dikaruniai seorang anak laki, Jerry menyatakan memiliki banyak kegiatan di Indonesia yang membuat dia makin betah yaitu memberikan pengajian, berbagi pengalaman dan menulis buku.

Tidak banyak orang yang menyangka Jerry D. Gray ternyata seorang mualaf yang tekun beribadah. Jerry mengatakan, menjalankan ajaran Islam secara kaffah sebagaimana diajarkan dalam kitab suci Al-Quran. Semua itu baru terlaksana setelah berproses dalam waktu cukup lama.

Bagi penulis sejumlah buku di antaranya "Art of Deception", “Deadly Mist”, “Demokrasi Barbar ala AS` dan “Dosa-dosa Media Amerika” itu, ketertarikan terhadap Islam dimulai justru dari tanah Arab tempat ajaran Islam itu sendiri pertama kali diturunkan kepada Rasul Allah SWT.

Ketika ia ditugaskan di Arab Saudi, ia melihat betapa khusyuk dan ikhlasnya orang menjalankan shalat hingga mau meninggalkan segala aktivitas mereka termasuk berkaitan dengan uang sekalipun.

“Ketika mengalun suara adzan, dipinggir jalan orang pada shalat, karyawan toko dan mall semua shalat dan barang dibiarkan begitu saja namun tidak ada yang hilang. Semua melaksanakan shalat dengan khusuk,” ujar Jerry, yang pernah selama 2,5 tahun menjadi wartawan di sebuah TV swasta di Indonesia itu.

Ia menjadi bingung sekaligus takjub. Setelahnya kesadaran untuk mengenal ajaran Islam langsung tak tertahankan. Ia melihat cahaya iman justru setelah melihat orang-orang melaksanakan Shalat.

Jerry mengaku ketika pertama kali memegang kitab suci Al Qur`an badannya langsung merinding, ketika akan membaca hatinya bergetar dan sejurus kemudian suara tangis mengiringinya membaca terpatah-patah ayat Al Qur`an.

Setelah hatinya merasa mantap ia kemudian memilih menjadi mualaf di Arab Saudi. Keislamannya belum serta merta jadi mantap. Ia pertama kali hanya melaksanakan shalat dua kali dalam seminggu.

“Ketika tertimpa musibah saya bawa shalat, ternyata saya dapatkan ketenangan dan musibah hilang. Setelah itu saya makin rajin shalat,” ujar Jerry yang kini berisitrikan wanita asal Tasikmalaya Jabar itu.

Kini dalam kesehariannya, Jerry seringkali dimintai pandangan-pandangannya tentang Islam, demokrasi, dan terorisme. “Islam itu agama rahmatan lil alamin dan orang Islam bukanlah teroris,” ujar ayah satu anak itu.

Bagi mantan wartawan CNBC itu, Indonesia sebagai negara dengan populasi Islam terbesar di dunia merupakan surga yang ada di dunia. Ia pun kini tengah mengurus naturalisasi dengan menjadi WNI sebagai ranah perjuangannya terhadap Islam.

ART OF DECEPTION


Jerry D. Gray selama ini dikenal sebagai mualaf yang sangat gencar melakukan kritik terhadap bekas negaranya, Amerika Serikat. Puluhan buku telah ia tulis seperti Deadly Mist”, “Demokrasi Barbar ala AS`, “Dosa-dosa Media Amerika, dan Rasulullah Is My Doctor.

Dalam buku “Art of Deception”, misteri yang menyelimuti peristiwa 9/11 (nine-eleven) atau 11 september 2001 diulas apik olehnya. Peristiwa yang menghancurkan gedung WTC di New York dan Pentagon di Washington Amerika ini realiatasnya amat jauh dengan apa yang dinyatakan oleh Pemerintah Amerika Serikat. Ini bukanlah sebuah tindakan teroris seperti mereka katakan. Menurut penulis, ini adalah sebuah rangkaian kejadian dari sebuah skema yang besar.

Dibuku inilah Jery D Gray mengajak anda “menyisiri” serpihan-serpihan fakta yang belum terpublikasikan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan skema besar apa di balik peristiwa 9/11 tersebut. Penulis juga mengatakan bahwa peristiwa ini ada hubungannya dengan organisasi rahasia dan Dajjal.

21 cita-cita Illmunati yang tergabung dalam Komite 300 pun dipaparkan secara faktual olehnya. Kelompok ini ternyata melibatkan berbagai pemimpin dan raja-raja di Eropa. Seperti Ratu Elizabeth II, Duke of Kent, Pangeran Wales, Duke of Gloucester, Ratu Beatrix Belanda dan masih banyak lagi.

Mereka telah menyiapkan serangkaian rencana seperti membentuk satu gereja dan satu sistem moneter, menghancurkan agama-agama dunia, membuat pornografi sebagai bentuk seni, dan mengambil alih kontrol pendidikan. Buku ini secara lugas menjelaskan bahwa Kita semua sudah berada dalam era sistem dajjal yang bertujuan meruntuhkan akidah umat Islam.

Lalu bagaimanakah Zionis memainkan misinya dalam isu pemanasan global? Siapakah garis keturunan illuminati yang utama? Apa tujuan dari didirikannya senjata pemusnah massal HAARP? Bersiaplah karena turunnya Dajjal sudah dipersiapkan oleh mereka untuk berperang melawan umat muslim. Buku ini akan membantu kita menyiapkan diri dalam menghadapi era akhir zaman.

(berbagai sumber/pkspiyungan.org)
 


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar