pkssiak.org, Baghdad - Syaikh Dr. Ali Qara Daghi, sekjen Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia
(IUMS), menekankan bahwa serangan organisasi Negara Islam di Irak dan
Syam (ISIS)
ke wilayah Kurdistan bertujuan untuk membuat permusuhan antara warga
Irak dari suku Arab dan Kurdi. Demikian seperti beliau sebutkan di situs
resmi IUMS, Sabtu (9/8/2014).
Selain tujuan itu, serangan ISIS itu juga untuk memperjuangkan agenda-agenda regional dan internasional yang sama selai tidak menguntungkan Irak. Oleh karena itu Daghi mengingatkan seluruh rakyat Irak untuk tetap menjaga persatuan di antara mereka.
Menurut Daghi, serangan ISIS ke wilayah utara itu sangat merubah kondisi yang ada sebelumnya. Sebelumnya warga Sunni dari kalangan Arab maupun Kurdi sama-sama berjuang melawan rezim Syiah Al-Maliki di Baghdad. Namun setelah terjadinya serangan ini, Sunni-Kurdi mengubah sikap politik sehingga dan bergabung dengan rezim Syiah Al-Maliki. Sunni-Kurdi meminta bantuan Al-Maliki untuk menghadapi ISIS.
Oleh karena itu, Daghi menyatakan bahwa serangan ISIS ke Kurdistan benar-benar memecah belah persatuan rakyat Irak, terutama antara Sunni-Arab dan Sunni-Kurdi. Beliau meminta para ulama untuk berusaha lebih kuat lagi mengembalikan persatuan rakyat Irak ini agar agenda besar yang merugikan Irak bisa digagalkan. (msa/dakwatuna)
Selain tujuan itu, serangan ISIS itu juga untuk memperjuangkan agenda-agenda regional dan internasional yang sama selai tidak menguntungkan Irak. Oleh karena itu Daghi mengingatkan seluruh rakyat Irak untuk tetap menjaga persatuan di antara mereka.
Menurut Daghi, serangan ISIS ke wilayah utara itu sangat merubah kondisi yang ada sebelumnya. Sebelumnya warga Sunni dari kalangan Arab maupun Kurdi sama-sama berjuang melawan rezim Syiah Al-Maliki di Baghdad. Namun setelah terjadinya serangan ini, Sunni-Kurdi mengubah sikap politik sehingga dan bergabung dengan rezim Syiah Al-Maliki. Sunni-Kurdi meminta bantuan Al-Maliki untuk menghadapi ISIS.
Oleh karena itu, Daghi menyatakan bahwa serangan ISIS ke Kurdistan benar-benar memecah belah persatuan rakyat Irak, terutama antara Sunni-Arab dan Sunni-Kurdi. Beliau meminta para ulama untuk berusaha lebih kuat lagi mengembalikan persatuan rakyat Irak ini agar agenda besar yang merugikan Irak bisa digagalkan. (msa/dakwatuna)
