Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Citra Israel Terjun Bebas di Mata Dunia

Citra Israel Terjun Bebas di Mata Dunia


By: admin Selasa, 09 September 2014 0


[kolom] Dr. Shalih Abdur Rahman Mani

pkssiak.org - Agresi 'Israel' ke Gaza memberikan pengaruh besar terhadap citra 'Israel' di Amerika dan Eropa, bahkan di kalangan warga Yahudi di barat sendiri. Dalam jajak pendapat umum warga dunia yang dibuat oleh BBC Inggris pasca agresi ke Gaza sebanyak 50% koresponden di seluruh dunia melihat 'Israel' dengan pandangan buruk dengan tingkat berbeda-beda di masing-masing negara.

Di Amerika, jajak pendapat menegaskan, sekitar 62% koresponden di sana masih melihat melihat 'Israel' dengan pandangan positif. Di Eropa Timur hanya 34% yang melihat positif kepada 'Israel' dan di Eropa barat hanya 24%.

'Israel' sendiri khawatir terhadap pandangan pemuda Amerika terhadap negara zionis yang sudah sedikit berubah. Kabut mulai tersibak dari negara yang selama ini mengklaim dirinya korban. Dunia mulai melihat 'Israel' sebagai penjagal dan pembunuh sebagai wajah hakikinya. Prosentasi 51% dari pemuda amerika yang melihat bahwa agresi 'Israel' ke Gaza sebagai perang ilegal, terutama di tengah tayangan gambar menyedihkan empat anak yang terbunuh di pantai Gaza dan gambar kota Gaza yang hancur, ini mengingatkan dunia tentang bencana perang dunia ke-2. Gaza dihancurkan seperti kota Dresden Jerman yang dihancurkan di perang dunia ke-2 itu.

'Israel' yang hidup mengandalkan dari pajak warga Amerika dan bantuan besar dari Eropa, kini khawatir terhadap semua perkembangan opini umum terhadap mereka di negara-negara itu. 'Israel' selalu memantau dengan penuh kewaspadaan perkembangan opini dunia sejak tahun 1967 hingga sekadang. Mereka memperolehnya dari agensi Yahudi yang mereka sebut dengan Perpustakaan Digital Yahudi Jewish Virtual Libraby atau The Judaic Digital Library).

Perkembangan opini ini memaksa pemerintah Netenyahu usai agresi ke Gaza untuk menganggarkan 100 juta Shekel (28 juta US Dolar) sebagai anggaran tambahan untuk media massa internasional masuk dalam anggaran kementerian luar negeri 'Israel' dalam rangka memperbaiki citra 'Israel' yang terpuruk.

Namun yang sangat mengganggu 'Israel' adalah sikap kalangan cendikiawan Yahudi di Amerika terhadap agresi Gaza. Mereka menilai perang ini tekah menciptakan krisis moral yang dalam dimana mereka harus membela orang yang zhalim di seluruh dunia sebagai panggilan moral termasuk warga Palestina. itu terjadi pada saat perang terakhir di Gaza.

Selalu ada konflik abadi antara cendikiawan liberal Yahudi dan yahudi konservatif. Kelompok konservatif ini melakukan kampanye jahat terhadap saudara mereka sendiri dari kalangan liberal. Hanna Arendt, pakar sosiolog Amerika melakukan aksi serangan terhadap Yahudi liberal di tahun 1948 yang mengkritik negara Zionis dan menghalangi pengusiran warga Palestina dari tanah untuk mendirikan negara Yahudi.

Pasca agresi ke Gaza, sikap-sikap sebagian organisasi Yahudi seperti J Street berubah-ubah, di perang 2009 mereka mengkritik namun dalam perang kali ini mendukung sikap 'Israel'. Sementara organisasi-organsiasi kiri Yahudi lainnya di Amerika seperti Jewish Voice for Peace mengecam agresi 'Israel' ke gaza dan meminta agar kampanye boikot 'Israel' dan penarikan investasi dari sana dilanjutkan serta menerapkan sanksi keras kepada 'Israel' sebagai negara penebar permusuhan.

Yang menangganggu Yahudi liberal bukanlah kekerasan negara Yahudi 'Israel' yang terus menerus namun ia telah berubah menjadi negara polisi yang melakukan tindakan represif terhadap kebebasan umum. Mereka mengecam tindakan 'Israel' mencabut keanggotaan Hanen Zabe dari anggota parlemen 'Israel' sebagai sanksi selama enam bulan dan memenjarakan 500 pengunjuk rasa lainnya.

Hari-hari ini majalah-majalah ilmiah Amerika dipenuhi dengan artikel-artikel yang mengkritik 'Israel' dan sikap politiknya dari kalangan ilmuwan Yahudi liberal. Michael Goldberg di majalah The Nation yang mengumumkan gerakan liberal Yahudi telah mati dan dinilai hanya waham serta kontradiksi antara gerakan nasional yang menyerukan perluasan pemukiman yahudi dengan nilai liberal yang menerikan pembelaan hak dan membela orang tertindas. Mereka menilai politik Netenyahu sebagai politik penindasan di Warso; menyindir pembantaian dalam perang dunia kedua. (at/Infopalestina.com)


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar