Khalid Misy'al: Penistaan Al-Aqsha Bangkitkan Perlawanan
By: admin
Selasa, 11 November 2014
0
pkssiak.org, Doha - Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misyal memperingatkan,
berlanjutnya tindakan ‘Israel’ melecehkan dan menistakan kesucian Masid
Al-Aqsha dan menerapkan proyek-proyek pembangunan pemukiman Yahudi yang
akan menyulut aksi perlawanan dahsyat dan mengubur situasi gencatan
senjata. Bahkan pelanggaran ‘Israel’ itu akan menjadi legitimasi yang
cukup bagi perlawanan untuk membela rakyat Palestina dan tempat sucinya.
Dalam wawancaranya dengan harian Asy-Syarq Qatar, Misyal menegaskan bahwa papapun usaha untuk memberangus perlawanan Palestina dan membiarkan penerapan Yahudisasi al-Aqsha dan melecehkan tempat suci maka itu kesalahan nasional Palestina (Otoritas) dan tidak akan berhasil.
Misyal mengisyaratkan, penjajah Zionis menggunakan taktik dalam melecehkan Al-Aqsha dengan tujuan reaksi minimal Palestina, Arab dan Islam.
Taktik kedua adalah, ‘Israel’ ingin memanfaatkan krisis di kawasan Timteng dan memalingkan media massa sehingga ‘Israel’ bisa merealisasikan rencana-rencananya. Sementara taktik ketiga menurut Misyal adalah sebagai operasi untuk investasi situasi kelemahan yang dialami oleh Palestina dan melemahnya perlawanan di Tepi Barat.
Misyal menandaskan, saat ini waktunya dunia mendengarkan kemarahan umat yang sudah terbuka tanpa batas untuk membela Al-Aqsha. Rakyat Palestina tidak akan akan melepaskan diri dari perjuangan selama 100 tahun lalu dan di masa mendatang.
Misyal menyerukan bangsa Arab dan umat Islam untuk bertanggungjawab atas Al-Aqsha terutama Mesir, Yordania, Arab Saudi, Maroko. Pertempuran membebaskan Al-Aqsha adalah perang Arab dan Umat Islam semuanya dan bukan bangsa Palestina saja.
[infopalestina.com]
Dalam wawancaranya dengan harian Asy-Syarq Qatar, Misyal menegaskan bahwa papapun usaha untuk memberangus perlawanan Palestina dan membiarkan penerapan Yahudisasi al-Aqsha dan melecehkan tempat suci maka itu kesalahan nasional Palestina (Otoritas) dan tidak akan berhasil.
Misyal mengisyaratkan, penjajah Zionis menggunakan taktik dalam melecehkan Al-Aqsha dengan tujuan reaksi minimal Palestina, Arab dan Islam.
Taktik kedua adalah, ‘Israel’ ingin memanfaatkan krisis di kawasan Timteng dan memalingkan media massa sehingga ‘Israel’ bisa merealisasikan rencana-rencananya. Sementara taktik ketiga menurut Misyal adalah sebagai operasi untuk investasi situasi kelemahan yang dialami oleh Palestina dan melemahnya perlawanan di Tepi Barat.
Misyal menandaskan, saat ini waktunya dunia mendengarkan kemarahan umat yang sudah terbuka tanpa batas untuk membela Al-Aqsha. Rakyat Palestina tidak akan akan melepaskan diri dari perjuangan selama 100 tahun lalu dan di masa mendatang.
Misyal menyerukan bangsa Arab dan umat Islam untuk bertanggungjawab atas Al-Aqsha terutama Mesir, Yordania, Arab Saudi, Maroko. Pertempuran membebaskan Al-Aqsha adalah perang Arab dan Umat Islam semuanya dan bukan bangsa Palestina saja.
[infopalestina.com]
DPD PKS Siak - Download Android App