Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » Liburan 'Hidayah' Bawa Wanita Australia Ini Peluk Islam

Liburan 'Hidayah' Bawa Wanita Australia Ini Peluk Islam


By: admin Selasa, 04 November 2014 0

ilustrasi
pkssiak.org - Bagi Aisha, perjalanannya menuju Islam masih belum tuntas. Meski telah menjadi mualaf, wanita kelahiran Melbourne, Australia ini merasa belum lengkap karena masih takut memakai hijab di tengah keluarga dan komunitasnya.

Aisha adalah tipe orang yang selalu ingin tahu segala hal. Setelah lulus kuliah, perempuan penyuka filosofi dan ilmu alam ini pergi berlibur ke Nepal dan India. Di sinilah dia mulai melihat bahwa manusia itu sama.

Saat kembali dari berlibur, Aisha ingin mengabdikan diri dalam dunia sosial. Maka dia mendaftar di pelatihan pekerja sosial.

Setelah lulus, dia mulai bekerja di berbagai komunitas yang berbeda. Aisha bekerja dengan orang-orang yang terpinggirkan secara sosial, orang-orang cacat dan yang berisiko terjerumus dalam kriminalitas.

Kemudian, Aisha mulai bekerja dengan komunitas Arab di Melbourne dan memiliki banyak teman muslim. Namun mereka tidak pernah menyinggung soal agama Islam.

Aisha bekerja bersama mereka selama 4 tahun dan memutuskan untuk pergi liburan ke Timur Tengah agar bisa mengenal budaya mereka secara mendalam. Selama liburan 6 bulan, Aisha keliling Timur Tengah dan mulai mengenal sedikit-sedikit tentang Islam.

Aisha sering berdiskusi tentang Islam dengan orang-orang yang ditemuinya di sana. Namun Aisha merasa sulit mengubah dirinya menjadi seorang muslim, meski dia tidak bisa mengalihkan perhatian dari Islam. Islam telah menariknya lebih dalam dan dorongan itu tidak mampu ditolaknya.

Pesona Islam begitu kuat dan terasa alami karena dia sudah sering melihat kehidupan yang mirip ajaran Islam sebelumnya. Islam adalah apa yang dicarinya di sepanjang hidupnya. Islam tidak mengenal kelas sosial, semua manusia sama.

Setelah kembali dari berlibur di Timur Tengah, Aisha belum memutuskan memeluk Islam atau tidak. Namun pada 11 Agustus 2009, Aisha memutuskan menjadi mualaf dan merasa itu sesuatu yang terindah dalam hidupnya.

Dengan menjadi mualaf, Aisha merasa lebih dekat dengan Allah. Dia bisa melihat dunia dengan lebih jelas dan memiliki tujuan hidup. Aisha merasa menjadi perempuan yang kuat yang tahu kodratnya.

Aisha sebenarnya suka memakai hijab sewaktu masih di Timur Tengah. Namun dia belum berani memakainya karena takut dengan keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Dia merasa dikucilkan.

Namun Aisha merasa sedikit terhibur saat adik perempuannya mengatakan dia tidak keberatan dengan keputusan Aisha selama itu membuatnya bahagia.

"Sangat sulit, karena aku sekarang merasa seperti minoritas. Tapi aku tahu dalam hati bahwa Allah selalu bersamaku dan setiap kali aku takut, aku mengingatkan diriku bahwa Allah yang membawaku ke Islam," ujar Aisha. [atjehpos.co]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..