Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » Peristiwa yang Membuat Rasulullah Ceria dan Sangat Bahagia

Peristiwa yang Membuat Rasulullah Ceria dan Sangat Bahagia


By: admin Minggu, 07 Juni 2015 0

PKS SIAK, Di antara nikmat yang Allah Ta’ala kurniakan kepada kita adalah nikmatnya berukhuwah. Nikmat ini menembus batas-batas karunia fisik dan juga pikiran. Ia masuk ke dalam sanubari seorang hamba. Nikmat ukhuwah ini, dalam beberapa cabangnya menjadi sebentuk amal ketaatan kepada yang dicintainya. Dan, inilah yang terjadi pada diri sahabat kepada Nabi yang amat disayanginya.

Lantaran nikmat ini pula, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diriwayatkan sangat bahagia dan ceria wajahnya ketika melihat kejadian ini dalam rangkaian sejarah Perang Badar yang mulia.

Sebelum berangkat ke medan Badar, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta pendapat kepada sahabat-sahabatnya. Mereka pun angkat bicara, di antaranya ‘Umar bin Khaththab yang sangat pemberani. Kemudian disusul dengan pendapat dari sahabat-sahabat lainnya.

Saat giliran bicara sampai kepada sahabat Anshar, mereka dengan tegas mengatakan, “Jika demikian (berangkat berperang), kita tidak boleh mengatakan kepada beliau seperti perkataan Bani Israil kepada Nabi Musa ‘Alaihis salam.”

Saat Bani israil diajak oleh Nabi Musa untuk memerdekakan Palestina yang dikuasai oleh kaum Amaliq yang gagah perkasa dan tinggi besar, mereka menolak dan mengatakan, “Pergilah kamu bersama Rabbmu dan berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami hanya duduk menanti saja di sini.” (Qs. al-Maidah [5]: 24)

Atas kekonyolan dan pengingkaran yang mereka lakukan itu, Allah Ta’ala membuat mereka berkeliling dan berputar di padang Tiih (padang sahara yang membingungkan dan menyesatkan) selama empat puluh tahun. Mereka tak diizinkan untuk menginjakkan kaki dan hidup di bumi suci Palestina.

Menguatkan riwayat ini, Imam Ahmad bin Hanbal juga menyampaikan satu hadits tentang Miqdad. Sebagaimana dituturkan oleh ‘Abdullah bin Mas’ud, Miqdad mendatangi Nabi saat beliau tengah berdoa memohon kebinasan untuk kaum kafir dan musyrik.

“Ya Rasulullah,” ujar Miqdad, “demi Allah, kami tidak akan mengatakan apa yang disampaikan oleh kaum Bani Israil kepada Musa.” Miqdad pun membaca surat al-Maidah [5] ayat 24 di atas. “Tetapi,” ujar Miaqdad, “Kami akan berperang di sebelah kanan dan kirimu, di depan dan belakangmu.”

Sebagai kelanjutan riwayat ini, saat Nabi mendengar penuturan Miqdad, ‘Abdullah bin Mas’ud sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya mengatakan, “Maka aku melihat wajah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam begitu ceria karenanya. Dan hal itu menjadikan beliau sangat bahagia.”

“Seandainya aku melakukannya (apa yang dilakukan oleh Miqdad kepada Nabi),” aku ‘Abdullah bin Mas’ud, “niscaya hal itu lebih aku sukai daripada yang sebanding dengannya.” Maknanya, para sahabat adalah sosok yang senantiasa berlomba untuk membuat Nabi bahagia dengan amalan ketaatan.

Sumber Kisahikmah



DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..