Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Empat Sikap Terhadap Kesalahan

Empat Sikap Terhadap Kesalahan


By: Abul Ezz Kamis, 11 April 2013 0

Ahmad Ilyas S.
pkssiak.org - Manusiaseringkali disebut sebagai makhluk yang tidak luput dari salah dan dosa, namunungkapan ini bukan berarti dengan seenaknya ia bisa melakukan perbuatan yangbernilai dosa itu, sehingga bila ia melakukan perbuatan dosa, itupun sifatnyasebagai dosa yang tidak disengaja atau karena ia tidak paham bahwa hal itusebagai sesuatu yang bernilai dosa. Agar tidak berakibat fatal atas dosa yangtelah dilakukan itu, ada empat sikap penting yang harus kita tunjukkan terhadapkesalahan.

Pertama adalah mengakui kesalahan dan tidak merasa suci

Orang yang bersalah,meskipun kesalahan itu dilakukan karena tidak tahu atau dalam masyarakat kitasering disebut dengan kesalahan yang tidak disengaja,. Manakala seseorang maumengakui kesalahan akan membuatnya mudah untuk segera bertaubat sehingga tidakmerasa suci yang pantas membela diri, Allah swt berfirman:

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَالسُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُعَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Sesungguhnyataubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakankejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera,maka mereka itulah yang diterima taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi MahaBijaksana (QS An Nisa [4]:17).

Selama ini banyak orang yang melakukan kesalahantapi tidak merasa bersalah, akibatnya ia tidak mau bertaubat atau memintamaaf dan karena ia sebenarnya sudah mengakui di dalam hatinya bahwa ia memangsalah tapi merasa gengsi untuk mengakui kesalahan apalagi di depan publik, makahal ini membuatnya menjadi tidak tenang, ia sangat khawatir bila kesalahan itusuatu ketika akan terbongkar juga dan ini akan terasa lebih berat untukditerima daripada sejak awal ia mengakui kesalahan. Oleh karena itu, bilabersalah, apalagi kita sudah memahami bahwa kita memang salah, akan sangat baikbila kita segera mengakuinya.

Sikap kedua yang harus kitatunjukkan bila kita melakukan kesalahan adalah segera bertaubat danmeminta maaf pada orang lain. 

Hal ini karena tiada jalan bagi orangyang bersalah kecuali segera bertaubat kepada Allah swt dan meminta maaf kepadamanusia bila kesalahan dilakukan kepada orang lain, Kemauan untuk bertaubat danmeminta maaf akan membuat dosa itu tidak menjadi beban yang memberatkan jiwa,karenanya Allah swt pasti akan menerima taubat siapa pun, bahkan sebanyakapapun dosa yang dilakukannya.

Secara harfiyah, taubat adalah rujuk kepada Allah, hal inikarena dosa membuat manusia menjauh, bahkan bercerai dengan Allah swtsebagaimana suami istri yang bercerai, manakala manusia mau bertaubat kepadaAllah swt, maka Dia pasti akan menerimanya sebagaimana firman-Nya:

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْنَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Danbarangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian iamohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang”. (QS An Nisa [4]:110).

Karena taubat dari segala dosa memiliki kedudukan yangsangat penting, maka hal ini harus dilakukan sesegera mungkin agar tidak timbulpenyesalan di dalam hati kita, apalagi bila sampai mencapai kematian sebelumtaubat dilakukan. Ini berarti taubat dan meminta maaf harus dilakukan secepatnyasesudah menyadari kesalahan itu sehingga taubat atau minta maaf sebenarnyatidak mengenal waktu yang tepat, dan seseorang tidak merasa gengsi untukmeminta maaf kepada siapa pun. Bila suami bersalah pada istri ia akan mintamaaf pada istrinya itu, bila seorang bapak bersalah kepada anak, ia pun akanmeminta maaf pada anaknya dan bila seorang atasan bersalah kepada bawahan iapun tidak malu dan gengsi untuk menyampaikan permintaan maaf, begitulahseterusnya. Allah swt berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْرَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْلِلْمُتَّقِينَ
Bersegeralahkamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langitdan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa (QS Ali Imran [3]:133).

Manakala orang yang bersalah mau meminta maaf, maka kita punharus suka memaafkannya, hal ini karena kita pun bisa jadi bersalah pada oranglain dan kita pun ingin memperoleh maaf darinya. Bila kita yang bersalahmeminta maaf, kenapa orang yang bersalah pada kita lalu kita tidak maumemaafkannya.

Ketiga diantara sikap yang harus kita tunjukkan bila kita melakukan kesalahan adalah tidakmenimpakan kesalahan itu kepada orang lain. 

Hal ini karena orang yang bersalahdi samping harus mengakui kesalahan dan segera bertaubat, ia juga tidak bolehmenimpakan kesalahan itu kepada orang lain, karena pada hakikatnya setiap orangbertanggung jawab atas perbuatan atau kesalahan yang dilakukannya. Menyalahkanorang lain sebagai bersalah padahal dirinyalah yang bersalah merupakan fitnahyang keji. Karena itu orang yang suka menimpakan kesalahan kepada orang yangtidak bersalah akan mendapatkan dosa yang ganda, yakni dosa bersalah itusendiri dan dosa memfitnah orang lain, Allah swt berfirman:

وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَايَكْسِبُهُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِبَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
Barangsiapayang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan)dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan barangsiapayang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkan kepada orang yangtidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosayang nyata (QS An Nisa [4]:111-112).

Ini berarti, bila kita bersalah kita harus mau menanggungresiko dari kesalahan itu dan tidak bisa menyalahkan orang lain meskipun kitabersalah dengan sebab orang lain, karena orang itupun ada nilai kesalahannyadan kita pun mendapat nilai, masing-masing orang bertanggung jawab atas apayang dilakukannya, bahkan syaitan saja yang selalu menyesatkan manusia tidakmau disalahkan oleh manusia sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَاْلأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْفَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلاَّأَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلاَ تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَاأَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُبِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْعَذَابٌ أَلِيمٌ
Danberkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “SesungguhnyaAllah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telahmenjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaanbagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhiseruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalahdirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu punsekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkanperbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orangzhalim itu mendapat siksaan yang pedih (QS Ibrahim [14]:22).

Sikap keempat yang harus kitatunjukkan bila kita bersalah adalah tidak membela orang yang salah. 

Hal ini karena akibat dari kesalahan akan menimpa orang yang melakukannya,karena itu biarlah orang yang bersalah merasakan akibatnya sehingga kita tidakperlu dan tidak boleh membela atau melindunginya. Rasulullah saw menyatakan:“Andaikan anakku Fatimah mencuri, akan aku potong.

Dariuraian di atas, menjadi jelas bagi kita bahwa Allah swt maklum bila manusiamelakukan kesalahan, karenanya Dia membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yangbersalah bila mereka mau bertaubat.


Ahmad Ilyas S.ag
Penulis Mimbar Jum'at Harian Sumut Pos
[pkssumut.or.id]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar