Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » MUI Himbau Tayangan Lawak Diprogram Ramadhan Dikurangi

MUI Himbau Tayangan Lawak Diprogram Ramadhan Dikurangi


By: Abol Ezz Selasa, 30 April 2013 0


pkssiak.org - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada semua stasiun televisi untuk menghadirkan program acara yang lebih bermutu selama bulan suci Ramadhan. MUI meminta tayangan yang berisi lawakan dan hiburan untuk dikurangi.
“Kita imbau untuk mengurangi hal-hal yang tidak sesuai dengan bulan Ramadhan, yang bertentangan dengan agama. Lawakan-lawakan itu hiburan tapi hiburan harus yang sehat,” ujar Ketua Bidang Infokom MUI, Sinansari Ecip, di Jakarta, Senin (29/4), saat breakfast meeting dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring, beserta sejumlah CEO Televisi dan beberapa asosiasi penyiaran.

Selain acara hiburan lawak, MUI juga meminta tayangan yang berbau mistik, horor, kekerasan, dan seks untuk ditiadakan. “Tolong hilangkan atau kalau tidak bisa dikurangi yang horor, kekerasan dan seks, serta mistik,” tambah Ecip.


Selama enam tahun MUI mencermati tayangan Ramadhan di televisi, kebanyakan stasiun televisi memanfaatkan momentum itu dengan tayangan lawak. MUI akan bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengawasi tayangan-tayangan tersebut.
Bila ada tayangan yang berpengaruh negatif akan dilaporkan ke KPI, dan bila tidak digubris akan dilaporkan ke pihak kepolisian. ”KPI yang berwenang memberi sanksi, berupa teguran tertulis sampai penghentian sementara tayangan,” kata Ecip.


Sementara itu Menkominfo, Tifatul Sembiring turut mengimbau agar pihak stasiun televisi menayangkan program acara Ramadhan yang lebih edukatif dan religius. ”Kami mengimbau supaya tayangan lebih mengajak masyarakat untuk religius dan mendidik,” kata Tifatul di acara breakfast meeting.


Tifatul mendukung imbauan MUI dan berharap tayangan yang disajikan bisa lebih mendidik masyarakat agar lebih religius. “Sebelas bulan orang bergelimang dengan berbagai aktivitas. Jadi satu bulan untuk menahan diri, makanya pada Idul Fitri itu kembali fitrah,” lanjutnya.


Dalam pertemuan ‘breakfast meeting’ itu, diharapkan semua pihak terutama stasiun televisi mengindahkan imbauan dari MUI. “Mohon dipahami, imbauan ini untuk kebaikan bangsa kita ke depan. Orang kalau lebih religius, dia lebih bisa menahan diri,” ujar Tifatul.


http://www.pksdepok.com 


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar