Presiden Palestina: Pembebasan Tahanan Krusial untuk Perdamaian
By: admin
Minggu, 28 April 2013
0
Hal tersebut diungkapkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pidato yang sudah direkam sebelumnya, dan diputar dalam pembukaan ‘Freedom and Dignity Conference’ di Ramallah, pada Sabtu (2/4).
Konferensi itu diselenggarakan untuk memperingati 11 tahun penahanan Marwan Barghouti–salah satu pemimpin Fatah–oleh rezim zionis Israel.
Kantor berita Wafa mengutip pidato Abbas yang mengatakan bahwa Israel harus dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukannya. Sebagai negara non-peninjau di PBB, Palestina punya hak untuk melakukan tindakan hukum di forum-forum internasional terhadap Israel.
Sejumlah tokoh dunia hadir dalam konferensi tersebut, antara lain Wakil Presiden Parlemen Eropa, Isabelle Durant. Dalam sambutannya, Durant juga menyatakan bahwa Israel harus dimintai pertanggungjawaban karena telah menerapkan kebijakan penahanan administratif.
“Ini adalah masalah hak asasi manusi,” tukas Durant mengkritik Israel.
Mantan Presiden AS Jimmy Carter yang kini menjadi pemerhati isu-isu Palestina dalam rekaman pidatonya mendesak Israel agar menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina. Carter juga menekankan pentingnya pembebasan para tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel agar negosiasi damai Israel-Palestina bisa dilanjutkan.
Pengemban jabatan perdana menteri Otorita Palestina Salam Fayyad mengatakan, pertemuan itu membuktikan bahwa para tahanan Palestina tidak sendirian, karena banyak pihak yang memperjuangkan pembebasan mereka.
Sementara Menteri Urusan Tahanan Palestina Issa Qaraqe menyatakan, “Perdamaian tidak akan tercapai sepanjang Israel masih memenjarakan warga Palestina.”
Menurut data organisasi advokasi tahanan Palestina ‘Addamer’ saat ini sekira 4.900 warga Palestina di penjara-penjara Israel, 168 diantaranya berstatus tahanan administratif, 14 orang perempuan dan 236 anak-anak. (aisyah/ma’an/knrp)
DPD PKS Siak - Download Android App
