Harun Yahya : kebangkitan Islam di Asia akan Berpusat di Indonesia
By: Abul Ezz
Senin, 20 Mei 2013
0
pkssiak.org, ISTANBUL-Cendikiawan Turki Dr. Adnan Oktar yang kondang di
dunia dengan nama pena Harun Yahya menyatakan, Muslim Indonesia agar menyiapkan
diri menjemput masa keemasan yang datang sepuluh tahun ke depan.
"Asal anda bersatu, tidak terpecah-pecah, Insya Allah
kebangkitan Islam di Asia akan berpusat di Indonesia. Kami di Turki akan
mendorong 'renaissance' (kebangkitan kembali) yang sama di Eropa," katanya
dalam wawancara khusus dengan Antara di kediamannya, pinggiran selat Bhosporus,
Istanbul, Turki, Sabtu.[sabili]
Harun Yahya adalah cendekiawan Muslim yang dihormati dan
punya andil besar dalam perjuangan Islamisasi dalam masyarakat Turki yang
sekuler.
Ia dianggap tokoh yang mengantarkan kemenangan Partai
Keadilan dan Kesejahteraan (AKP) dalam Pemilu di Turki dan keberhasilan
Abdullah Gul menduduki kursi orang nomor satu di negara sekuler itu. Abdullah
Gul meraih suara mayoritas dari parlemen yang memang didominasi AKP.
Ini dianggap sejumlah kalangan sebagai awal era Islamisasi
Turki yang dalam kurun waktu lama sangat kuat memegang sekularisme.
Terhitung, sejak ambruknya Khilafah Islamiyah Turki pada
1924, negeri itu menjadi simbol sekulerisme dipelopori pendirinya, Mushtafa
Kamal Ataturk. "Islam sudah bangkit di Turki dan tentu saja di
Indonesia," katanya.
Harun pernah datang ke Indonesia dua tahun lalu dalam
Konferensi Cendikiawan Muslim dunia dan melihat perkembangan pemahaman dan
pelaksanaan Islam yang makin kuat di Indonesia.
Semarak agama dan ibadah sangat terasa, namun dari segi-segi
kepartaian dianggap terlalu banyak partai yang berlabel Islam. "Sekarang
kehidupan partai di negeri Anda nampak masih berkaum-kaum, nanti Insya Allah
akan fokus bersatu," kata Harun Yahya yang menulis ratusan buku dan DVD
tentang Islam dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Situs yayasannya bahkan
dikunjungi lima juta orang setiap bulan.
Ia menekankan pentingnya kaum Muslim di Indonesia, Turki
atau di mana pun untuk berjuang menggapai kekuasaan melalui cara-cara
demokratis lewat Pemilu, bukan dengan kekerasan, anarki, apalagi terorisme.
"Prinsip Islam itu sejalan dengan demokrasi. Mari berjuang dengan cara
(demokrasi) ini," nasihatnya.
Dalam 10 tahun yang akan datang, lanjutnya, Islam akan
bangkit setelah terpuruk akibat serangan 11 September 2001.
Islam yang "Rahmatan Lilalamin" sudah dibajak oleh
radikalisme Taliban dan Al-Qaida. "Mereka bukan representasi Islam.
Mayoritas Muslim adalah moderat dan cinta damai. Terorisme dan kekerasan bukan
jiwa Islam," katanya. Tapi radikalisme dan terorisme, justru membuat fobia
Islam (ketakutan pada Islam) meningkat di Eropa dan negara Barat. Ia mengatakan model pemerintahan masa kekuasan Otoman 500
tahun lalu bisa mengakhiri fobia Islam dan paranoia di Barat terhadap Islam dan
kaum Muslimin. Kesultan Otoman (Usmaniyah), katanya, sangat toleran terhadap
warga Kristen dan Yahudi selama berabad-abad masa kekuasaannya.
Indonesia dan Turki bisa berperan penting dalam menepis isu
terorisme dan Islamophobia di Barat, dan harus berkampanye mencegah prasangka
buruk dan pemahaman yang salah tentang isu-isu itu. "Misi kita adalah agar
Barat bisa memahami Islam yang sebenarnya dan tidak salah faham
terhadapnya," demikian Dr. Harun Yahya.[sabili]
DPD PKS Siak - Download Android App