Mensos Salim: Persoalan Prostitusi Akan Selesai dengan Upaya Persuasif Manusiawi
By: admin
Rabu, 29 Mei 2013
0
pkssiak.org, SURABAYA – Selama setahun terakhir ini, Pemerintah Provinsi (pemprov)
Jawa Timur bersama Kementerian Sosial (Kemensos) telah menutup 21
lokalisasi di Surabaya, Banyuwangi dan Malang. Sekarang ini, hanya
tinggal tugas dari pemerintah daerah (Pemda) setempat untuk memberikan
pendampingan pada mantan PSK tersebut.
Adapun 21 lokalisasi itu terbagi menjadi, tiga di Kota Surabaya, 11 di
Kabupaten Banyuwangi dan tujuh di Kabupaten Malang. Ke depan, lokalisasi
terbesar se Asia Tenggara yakni, Dolly menjadi target penutupan akhir
tahun.
Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri mengatakan, pihaknya optimistis
dapat menyelesaikan persoalan prostitusi bila upaya persuasif yang
manusiawi diterapkan secara optimal. Terlebih, dia menilai, masyarakat
Indonesia mempunyai pedoman keagamaan dan moral, sehingga selalu ada
kesempatan untuk merubah citra diri.
“Cina saja negara atheis, tidak mempunyai lokalisasi untuk porstitusi,
masa kita negara beragama tidak bisa menolaknya,” kata Salim saat
menghadiri acara penutupan lokalisasi Tambakasri, Surabaya, Selasa
(28/5).
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya akan
memulangkan para PSK tersebut ke daerah asalnya Rabu (29/5) pagi sekitar
pukul 10.00. Lalu, untuk para PSK yang berasal dari kawasan tersebut,
dia menyatakan, Kementrian Koperasi telah sepakat untuk membangun pasar
tradisional di area itu, sehingga mereka dapat beralih profesi menjadi
pedagang.
Dia menambahkan, kompensasi yang diberikan pada PSK tersebut merupakan
dana dari Kementerian Sosial dan Pemprov Jatim sebesar Rp 1 miliyar. Ke
depan hanya tinggal 2 lokalisasi lagi yang tersisa, termaksud Dolly.
Namun, dana yang dibutuhkan untuk penutupan area tersebut dinilai cukup
besar.
“Dolly butuh Rp 10 miliyar dan Barat Rp 4 miliar. Saya sudah ajukan
permohonan dana, diharapkan akhir tahun ini bisa segera ditertibkan”
ujarnya. (ROL)
:: PKS PIYUNGAN
DPD PKS Siak - Download Android App