Presiden SBY Bakal Jadi Terpidana?
By: Abol Ezz
Selasa, 21 Mei 2013
0
pkssiak.org - Setelah
tidak berkuasa lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
diperkirakan bakal mengikuti jejak mantan Presiden RI, Soeharto, yakni
menjadi terpidana. Sebab, SBY telah mengendapkan segudang kasus nasional
dan menebar kebohongan publik.
Anggota Komisi III DPR dari
Fraksi Gerindra Desmon J Mahesa menyebut, kasus-kasus yang ‘dihilangkan’
SBY di antaranya skandal bailout Bank Century Rp6,7 triliun dan dugaan
penyimpangan IT KPU pada Pemilu 2009.
“Ada kasus IT KPU, ada kasus Bank Century. Itu merupakan hantu, serta sejumlah kasus lainnya,” kata Desmon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/05).
Sementara itu, satu contoh kebohongan kecil SBY adalah pengingkarannya atas janji memberikan telepon genggam kepada para TKI. Hingga saat ini, kata Desmon, janji tersebut belum terealisasi. Desmon juga menyebut SBY telah menyuap rakyat
“Ada kasus IT KPU, ada kasus Bank Century. Itu merupakan hantu, serta sejumlah kasus lainnya,” kata Desmon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/05).
Sementara itu, satu contoh kebohongan kecil SBY adalah pengingkarannya atas janji memberikan telepon genggam kepada para TKI. Hingga saat ini, kata Desmon, janji tersebut belum terealisasi. Desmon juga menyebut SBY telah menyuap rakyat
dengan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dengan dalih kompensasi menaikkan harga BBM. “Sejarah pasti akan terulang pada SBY seperti pada masa Soeharto. Jangan-jangan jadi terpidana,” sebut Desmon.
Pada bagian lain, Desmon menyebut wajar saja SBY menerima penghargaan sebagai negarawan dunia (World Statesman Award) dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), organisasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Sebab, sejauh ini SBY telah mengedepankan kepentingan kapitalis luar negeri.
“Kalau yang memberikan penghargaan adalah pihak luar negeri, wajar. Karena, ada kepentingan kapitalis, ada kepentingan bisnis, ada deal-deal kekuasaan,” kata Desmon.
Desmon menyatakan rakyat Indonesia tidak akan menganggap SBY sebagai negarawan. “Hanya orang yang menikmati fasilitas dari SBY yang mengatakan bahwa SBY seorang negarawan,” tandas Desmon.
Untuk diketahui, pada Pileg dan Pilpres 2009, diduga telah terjadi kecurangan dalam proses tender pengadaan IT KPU. Salah satu kompensasi dari pemenang tender adalah mensetup program dalam perangkat IT, sehingga Partai Demokrat dan SBY meraih suara terbanyak. Untuk mengelabui publik, daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2009 pun dimanipulasi, agar hasil penghitungan suara cocok. [baramedia]
Pada bagian lain, Desmon menyebut wajar saja SBY menerima penghargaan sebagai negarawan dunia (World Statesman Award) dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), organisasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Sebab, sejauh ini SBY telah mengedepankan kepentingan kapitalis luar negeri.
“Kalau yang memberikan penghargaan adalah pihak luar negeri, wajar. Karena, ada kepentingan kapitalis, ada kepentingan bisnis, ada deal-deal kekuasaan,” kata Desmon.
Desmon menyatakan rakyat Indonesia tidak akan menganggap SBY sebagai negarawan. “Hanya orang yang menikmati fasilitas dari SBY yang mengatakan bahwa SBY seorang negarawan,” tandas Desmon.
Untuk diketahui, pada Pileg dan Pilpres 2009, diduga telah terjadi kecurangan dalam proses tender pengadaan IT KPU. Salah satu kompensasi dari pemenang tender adalah mensetup program dalam perangkat IT, sehingga Partai Demokrat dan SBY meraih suara terbanyak. Untuk mengelabui publik, daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2009 pun dimanipulasi, agar hasil penghitungan suara cocok. [baramedia]
DPD PKS Siak - Download Android App
