"Turki Rusuh, Ada Apa Sebenarnya?" | Penuturan Mahasiswa Indonesia di tengah Demonstran
By: admin
Minggu, 02 Juni 2013
0
KONDISI TERKINI ISTANBUL-TURKI DALAM NARASI
Lale Fatma Yulia Ningsih
Mahasiswa Master TEFL Istanbul University
pkssiak.org - (01/06/13) Saya
baru saja keluar dari ferry setelah menghadiri acara piknik Persatuan
Pelajar Istanbul di sebuah pulau ketika melihat kerumunan orang membawa
bendera Turki dan berteriak-teriak dengan kata-kata yang kurang saya
mengerti.
Sebenarnya saya
ingin sekali mendekat ke kerumunan untuk bertanya apa yang terjadi,
tapi karena beberapa teman kelaparan jadi kami memutuskan untuk makan
terlebih dahulu, setelah itu kami bergerak menuju stasiun bis untuk
pulang. Tapi di stasiun bis ternyata sepi, sehingga kami memtuskan untuk
naik kereta. Dan ternyata kereta pun tak beroperasi. Kami memutuskan
jalan kaki sampai menemukan taksi. Dan lagi-lagi, taksipun penuh semua.
Akhirnya tak ada jalan lain kecuali menaiki tramway. Karena rasa
penasaran saya yang membuncah, akhirnya saya membiarkan teman saya
berangkat duluan sedangkan saya kembali ke kumpulan massa.
Masa yang
saya lihat bergerak dari Dolmabahce Sarayi (Istana Dolmabahce) sampai
dengan Besiktas Iskelesi (Pelabuhan Besiktas), kerumunan masa mulai
berangsur mundur. Sehingga saya memutuskan untuk duduk di dekat salah
satu tembok Istana Dolmabahce sampai beberapa menit kemudian salah satu
pengemudi mobil yang berkonvoi berteriak-riak ke kerumunan orang.
“Hey, kenapa diam saja disini? Ayo bergerak kesana”
Saya baru
sadar ternyata kerumunan masa disini mulai mundur karena mereka bergerak
ke daerah lain. Saya kemudian mengikuti beberapa orang yang saya lihat
berjalan menuju arah Pelabuhan Besiktas.
Saya
sebenarnya takut berada di kerumunan orang yang berdemo dengan cara
brutal begini, tapi saya harus memenuhi rasa penasaran saya. Benar
firasat saya bahwa disitu kerumunan masa lebih banyak. Saya kemudian
menyalip beberapa wanita dan laki-laki agar saya bisa tau apa yang
sedang terjadi di tengah pusat kerumunan. Beberapa meter saya hampir ke
tengah kerumunan, polisi kemudian menyemprotkan gas air mata sehingga
saya bersembunyi dibalik sebuah tiang sambil saya menutup hidung.
Mungkin karena wajah saya yang sangat asia sehingga salah satu orang
Turki mendekati saya.
“You are foreigner right?”
“Yes”
“You should go away from the crowd, it’s so dangerous for you, yesterday 8 people died. Go away from the crowd”
Kata-kata orang ini membuat saya merinding, saya pun bergerak mundur menjauhi kerumunan yang berpusat di Pelabuhan Besiktas.
Ketika saya
berada jauh dari kerumunan tadi, ada kerumunan lainnya yang juga terus
begerak dari arah berlawanan dari Istana Dolmabahce. Saya harus menembus
kerumunan ini untuk bisa keluar dari kerumunan masa. Beberapa meter
setelah mendekait merumunan masa ini, tiba-tiba saja saya mendengar
ledakan tembakan, masa mulai berlari-lari dari arah Istana menuju
Pelabuhan Besiktas. Saya pun ikut berlari. Menjauh dari Istana. Di
belakang saya mobil gas air mata sudah sangat dekat, ditambah lagi di
arah depan juga ada mobil gas air mata yang mendekat. Saya tidak punya
pilihan lain selain berlindung dibalik sebuah pohon. Ternyata disitu
juga ada seorang demonstran yang juga berlindung. Melihat saya yang
batuk-batuk dia memberikan saya masker dan memberikan saya cairan lemon
untuk diusapkan ke wajah.
“Korkma (jangan takut)”
Saya hanya
mengangguk saja. Dia pun bertanya kemana tujuan saya, saya katakan saja
bahwa saya ingin ke Besiktas tempat demo berlangsung karena asrama saya
disana, agar tak terlalu dicurigai. Di tengah jalan saya kemudian
mengatakan padanya saya mau berlindung di masjid saja, kemudian disana
kami berpisah dan diapun kembali ke kerumunan massa yang terus bergerak
ke Pelabuhan Besiktas.
Kalau bukan
karena waktu sholat magrib, saya mungkin akan kembali ke kerumunan massa
dan mengamati situasi. Tapi setelah setengah jam mengamati situasi saya
bisa simpulkan bahwa aksi mereka ini adalah aksi brutal karena meraka
merusak beberapa mobil sampai salah satu mobil dibakar, dan banyak
diantara mereka yang berdemo dalam keadaan mabuk. Sebagian dari mereka
bahkan berjalan sambil memgangi botol minuman keras. Disisi-sisi jalan
banyak saya lihat bekas botol minuman keras dan juga kotak minuman
keras. Dan bisa saya pastikan tak ada dari mereka yang mengenakan
jilbab, dari sini bisa kita simpulkan apa yang sedang mereka perjuangkan
saat ini.
Saya memungut beberapa kertas yang memuat tuntutan mereka yang berisi:
1. Salah satu jembatan baru di Turki kenapa di namakan dengan Jembatan Yavuz Selim? Kenapa tidak Mimar Sinan saja?
2. Kenapa salah satu taman di daerah Taksim akan dirusak dan disana akan dibangun Mall?
Dari sini bisa kita lihat bahwa hal ini hanyalah dijadikan alasan agar mereka menggulingkan pemerintahan Erdogan. Mereka tak ingin ada islamisasi besar-besaran di Turki apalagi baru saja Turki mengesahkan Undang-Undang tentang minuman keras dan berciuman di tempat umum. Oleh sebab itu kami meminta doa agar keadaan Turki cepat membaik.
*kiriman dari Lale Fatma Yulia Ningsih
Mahasiswa Master TEFL Istanbul University
Istanbul-Turki
:: pkspiyungan.org
DPD PKS Siak - Download Android App


