Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Miss World : Brain, Beauty, Behavior Hanya Polesan, Faktanya Ekploitasi Wanita

Miss World : Brain, Beauty, Behavior Hanya Polesan, Faktanya Ekploitasi Wanita


By: Abol Ezz Jumat, 06 September 2013 0

pkssiak.org -Tak lama lagi sebuah perhelatan akbar Kontes Miss World akan diadakan di Indonesia tepatnya di Bali  dan di Sentul, Bogor. Ini kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah kontes perhelatan akbar skala international yang dihadiri oleh perempuan-perempuan cantik yang terpilih di berbagai Negara, termasuk Indonesia.

Sebagian kalangan menyambut gembira rencana ini, dengan berdalih untuk meningkatkan devisa negara dari sektor Pariwisata dan bisnis ekonomi kreatif, sekaligus juga mendongkrak ketenaran Indonesia di mata international. Padahal dari sisi promosi pariwisata, Kontes Miss World 2013 tidak terlalu memberi kontribusi. Disisi lain para kapitalislah yang meraup keuntungan besar. Bahkan Julia Morley sebagai Chairwoman of Miss World Organization dengan waralaba di lebih 130 negara mampu meraup untung sekitar 450 juta USD.

Sebenarnya Kontes Miss World adalah pengelaran yang sangat kontradiktif sekali, mengingat mayoritas penduduk di Indonesia ini adalah beragama islam. Selain itu Kontes ini juga sangat bertentangan dengan semangat Konstitusi UUD 1945 terutama pasal 32 yang menyebutkan "Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budaya." Jadi, pemilihan Miss World ini tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Walaupun pihak penyelenggara berjanji tidak ada sesi bikini pada kontes pemilihan Ratu Sejagad kali ini, tetap saja akan terus menuai protes dan kecaman dari masyarakat, ulama, para mubaligh, ormas islam, bahkan MUI pun sekarang menolak penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World di Indonesia. Dikarenakan kontes yang mempertontonkan aurat perempuan ini dianggap telah merendahkan dan melecehkan budaya bangsa, dan cenderung mempertontonkan perilaku mewah dan glamor yang berlawanan dengan kondisi ekonomi masyarakat di tanah air.

Sadar atau tidak, pegelaran miss world realitasnya telah menjadi pintu gerbang untuk mengeksploitasi perempuan sekaligus menjadi jalan penyebaran budaya liberal dan hedonis dari bangsa barat. Perempuan hanya dijadikan sebagai barang tontonan dan euforia para kapitalis untuk menjajah dunia. Pegelaran Miss World yang digembor-gemborkan barat dengan slogan 3B (Brain, Beauty and Behaviour), sesungguhnya hanya polesan belaka.

Sosok Miss World yang dinobatkan tak lepas dari pribadi yang cerdas, peduli pada pendidikan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, dan sebagainya ternyata tidak terbukti. Dibawah ini penulis memaparkan beberapa peserta dan pemenang Miss World yang mengalami masalah dalam kehidupan sosialnya, diantaranya:

1. Marjorie Wallace, warga AS yang menang di ajang Miss World 1973. Tapi 3 bulan setelah dinobatkan jadi Ratu Dunia, gelarnya dicabut lantaran berkencan dengan terlalu banyak pria, termasuk diantaranya selebritis Tom Jones.
2. Cabriela Bring, Miss Jerman ini menyandang gelar terpendek dalam sejarah Miss World. Dia mengundurkan diri hanya dalam waktu 18 jam setelah dinobatkan menjadi Miss World 1980. Dia terjegal skandal foto telanjang.
3. Lili Chien, penyanyi dan aktris dari Provinsi Sichuan ini berharap menjadi orang Cina pertama yang memenangi kontes Miss World tahun 2004. Tetapi permohonannya ditolak oleh pejabat kompetisi Cina karena dia seorang transeksual.
4. Lesley Langley, Miss Inggris ini memenangkan gelar Miss World 1965 tapi kemudian publik di Inggris tersinggung setelah foto bugil Lesley tersebar di media.

Jadi, kita selaku masyarakat juga harus berpikir cerdas dan memfilter atau bahkan menolak budaya asing yang justru akan menjerumuskan masyarakat pada kebobrokan moral. Karena kontes ini merupakan pembodohan dan penjajahan Barat lewat pemikiran dan pola hidup. Saya pribadi sebagai anggota masyarakat yang peduli akan nasib perempuan di negeri ini, menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar menolak Kontes Miss World ini. Tolak Kontes Miss World!!! Selamatkan perempuan Indonesia dari perangkap nista kaum sekuler. Sudah saatnya kaum perempuan bangkit dari budaya eksploitasi!

Oleh : Arni Susanti S.Si
Penulis adalah Seorang Guru dan Aktivis Nasyiatul Aisyiyah (Salah satu organisasi wanita muslim di Indonesia)

[intriknews]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar