Anis Matta: PKS Ingin Keluar dari Polarisasi Politik Aliran
By: Abul Ezz
Sabtu, 07 Desember 2013
0
pkssiak.org - Presiden
PKS, Anis Matta, mengatakan partainya ingin keluar dari polarisasi
politik aliran karena tidak bisa berpikir dalam satu spektrum yang sama dalam semangat kebangsaan.
"Kami ingin keluar dari polarisasi politik aliran karena tidak bisa berpikir dalam satu spektrum yang sama," kata Anis Matta di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pengkotak-kotakan bangsa tidak bagus bagi kebersamaan dalam konteks kebangsaan. Dia mengatakan masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan masalah identitas karena hal itu sudah selesai.
"Kita tidak perlu khawatir dengan identitas karena itu sudah selesai," ujarnya.
Dia menjelaskan tidak bisa diperbandingkan kondisi politik saat Pemilu 1955 yang kuat politik alirannya namun tinggi tingkat partisipasinya dengan kondisi saat ini.
Anis mengatakan pada saat Pemilu 1955 terjadi euphoria kemerdekaan Indonesia dan berbeda dengan saat ini.
"Tidak bisa diperbandingkan karena alat pembandingnya berbeda. Saat itu hanya satu kali pemilu di tahun 1955, sedangkan sekarang tiga kali pemilu (era reformasi)," katanya.
Dia menilai saat ini PKS ingin menjaring semua pemilih dari berbagai kalangan dan tidak terbatas pada satu golongan tertentu.[ant/rol]
"Kami ingin keluar dari polarisasi politik aliran karena tidak bisa berpikir dalam satu spektrum yang sama," kata Anis Matta di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pengkotak-kotakan bangsa tidak bagus bagi kebersamaan dalam konteks kebangsaan. Dia mengatakan masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan masalah identitas karena hal itu sudah selesai.
"Kita tidak perlu khawatir dengan identitas karena itu sudah selesai," ujarnya.
Dia menjelaskan tidak bisa diperbandingkan kondisi politik saat Pemilu 1955 yang kuat politik alirannya namun tinggi tingkat partisipasinya dengan kondisi saat ini.
Anis mengatakan pada saat Pemilu 1955 terjadi euphoria kemerdekaan Indonesia dan berbeda dengan saat ini.
"Tidak bisa diperbandingkan karena alat pembandingnya berbeda. Saat itu hanya satu kali pemilu di tahun 1955, sedangkan sekarang tiga kali pemilu (era reformasi)," katanya.
Dia menilai saat ini PKS ingin menjaring semua pemilih dari berbagai kalangan dan tidak terbatas pada satu golongan tertentu.[ant/rol]
DPD PKS Siak - Download Android App