Framing dan Sebuah Makna [Catatan Pembelajaran] | By @UdaIrfan
By: Abul Ezz
Jumat, 21 Februari 2014
0
pkssiak.org - Dia
anak negro, nampak jalan teruntai dan sebuah anjing herder dengan
polisi lengkap menghadangnya. Foto ini diambil saat peristiwa demo besar
menuntut kesamaan hak antara kulit hitam dan kulit putih. Foto ini
memicu kongres amerika menyusun sebuah undang-undang untuk menghapus
diskriminasi. Perjuangan yang selama ini sulit untuk berhasil, tiba-tiba
didukung oleh seluruh negeri dikarenakan sebuah foto.
Senyumnya
nampak lepas, ia seorang petinggi partai Islam. Wajahnya sudah mulai
menampilkan raut muka yang menua namun terlihat ia seorang yang enerjik.
Disamping foto ini ada seorang pengusaha cina. Mereka semua ada didalam
satu barisan sedang meresmikan awal dari pembangunan rumah sakit. Rumah
sakit ini punya cerita tersendiri di masyarakat, dituduh sebagai kedok
untuk memurtadkan. Masyarakat bergerak menolak. Partai Islam ini pun
dituduh tidak konsisten karena ada seorang petingginya hadir dalam
sebuah foto.
Anak
negro ini tidak hadir untuk berdemo. Ia hadir untuk menonton demo. Di
foto ini juga ia tidak sedang dihadang, yang terjadi adalah ia sedang
menahan anjing dan bersiap untuk menendang. Anjing yang ia tendang
justru yang terkena luka parah. Apa yang terjadi dengan apa yang
dimaknakan terjadi bisa sangat berbeda. Mungkin anak negro itu pun tidak
sadar bahwa ia sedang mengubah wajah amerika dengan sebuah foto.
Framing
itu sebuah kerangka. Ia membingkai sebuah cerita atau foto. Seringkali
di dalam satu sudut pandang dan sudut gambar, foto tertentu menjadi
punya makna yang berbeda. Bisa jadi bahkan aktor yang sedang difoto tak
pernah menyadari bahwa apa yang dimaknakan bisa sangat berbeda dengan
apa yang sedang terjadi.
Ini
seperti sebuah foto yang sangat heboh, ketika obama berfoto bertiga.
Disampingnya ada seorang wanita, yang lebih menarik adalah di samping
berikutnya ada michele obama yang sedang bersedekap dan melihat lurus ke
depan. Anda tentu sudah tahu kehebohan apa yang terjadi dengan foto
ini? Sayangnya manusia seperti juga saya, sering lupa bahwa foto selalu
punya kerangka.
Oleh: Irfan Aulia - Penggiat Psiko Politika
Follow @UdaIrfan
DPD PKS Siak - Download Android App