"Abi, kirim SMS dukung PKS ya!"
By: Abul Ezz
Selasa, 25 Maret 2014
0
pkssiak.org - Hampir saya menyesal malam ini (25/3/2014) sudah membuat anak saya tertunda mengirim polling SMS mendukung Nasir Djamil dalam Debat Kandidat TVone yang baru saja usai. Alhamdulillah, jagoan PKS ini unggul tipis dari keempat calon lain. Nasir Djamil mendapat 44.09 % unggul tipis dari jago PDIP, Sukur Nababan yang memperoleh 43.55%.
Menjelang usai, prosentase dua kontestan saling berkejaran. Terkadang kandidat PDIP unggul, lalu disalip lagi oleh Nasir Djamil. Saya memperhatikan Time Line sang Influencer kita, @pkspiyungan sampai beberapa kali mengulang kicauannya agar memberi dukungan pada calon PKS.
@pkspiyungan : DEBAT KANDIDAT. Dukung @nasirdjamil44 Ketik SUARA NASIR kirim 9981
@pkspiyungan: TERTINGGAL NIH, PERLU SMS SEBANYAK2NYA >> DEBAT KANDIDAT. Dukung @nasirdjamil44 Ketik SUARA NASIR kirim 9981
Itulah kalimat yang saya ingat beberapa kali diulang oleh admin @pkspiyungan mengingat kandidat dari partai benteng sempat unggul. Saya segera mengambil HP dan memngirim SMS. Hasilnya, sedikir demi sedikit angka prosentase calon PKS asal Aceh ini naik. Dukungan nampaknya mulai berdatangan karena angka calon PDIP mulai merosot. Pendukung Sukur nampaknya mengirim SMS nya karena hanya dua calon ini angkanya bergerak.
Wah, seru...saya sampai memperhatikan pergerakan angka demikian tegang seperti menonton Barca vs Madrid. Tak disangka, anak pertama saya Nuha,12 tahun, juga ikut antusias memperhatikan saya agak ribut menonton acara Duel Kandidat ini. Sampai-sampai Nuha mengatakan;
“Abi kirim dong SMS biar PKS menang!” Kata Nuha
“Sudah dong, Kak!” jawab saya.
“Abi, Kakak kirim juga ya?”
Saya berpikir acaranya akan usai, jadi percuma. Lagian anak saya memang jarang punya pulsa dan pulsanya biasanya tidak banyak. Saya berpikir kembali agar Nuha segera saja mengirim SMS agar kandidat PKS menang. Sayang acara sudah usai dengan kemenangan kandidat PKS.
Ah, saya sungguh menyesal menahan anak saya mendukung PKS secara riil malam ini secara , meski hanya via SMS. Saya sudah melewatkan partisipasi anak saya untuk “memenangkan” partai dakwah, harapan Indonesia ini. Namun ada hal yang membuat saya tersenyum bangga pada Nuha. Mulai terlihat bahwa Nuha sudah sangat peduli pada PKS.
Inilah mungkin hasil “pendidikan politik” yang diperkenalkan sejak dalam kandungan oleh kami. Nuha, anak pertama saya, paling lama menikmati masa-masa duduk dalam halaqah, aksi, kampanye dan perjuangan bersama partai dakwah ini dibanding tiga adiknya yang lain. Nuha sejak bayi digendong kesana-kemari menghadiri agenda dakwah bersama kami, khususnya umminya.
Saya sampai tersenyum membayangkan saat kami harus naik motor berenam mengantar jemput ummi dan 4 anak kami ke tempat halaqah. Nuha, Ummi dan aisyah (anak bungsu) di belakang saya, sementara Faruq (anak ketiga) dan Muthi (anak kedua) nyaman duduk di depan. Masya Allah, enam nyawa dalam satu motor Legenda 2 masih muat. Perjalanan pun demikian ceria di jalanan Kota Medan kala itu yang semrawut dan penuh kendaraan yang ngebut.
Masa-masa itu ternyata melekat di benak Nuha dan anak-anak saya. Ketika melihat simbol PKS, meski sangat keci, kepekaannya muncul.
“Abi, PKS...itu bendera PKS!” Aisyah, 5 tahun sudah sangat hafal dengan simbol PKS.
“Abi mau tugas kemana? Pulang jam berapa?” Faruq Haniyya, 7 tahun selalu bertanya ketika saya mengenakan baju kepanduan untuk tugas. Nama belakang saya diambil dari nama anak lelaki satu-satunya untuk mengabadikan pejuang Palestina yang menjadi Perdana Menteri saat ini yaitu Ismail Haniiyya.
“Abi mau ke Jaakrta. tugas pengamanan dakwah. Abi nginep, besok baru pulang. Salam dulu sayang.”
Ciuman kening buat istri pun juga saya layangkan sebelum kaki melangkah keluar pintu dalam rangka tugas di garis terdepan.
Duh indahnya mengenang masa-masa itu. Semoga sekeluarga kami istiqomah menjadi pendukung dan penggerak dakwah ini. Meski kami bukan kader yang sempurna dan terbaik, tapi saksikanlah bahwa cinta kami pada Islam dan dakwah akan terus kami rawat. Bersama istri dan anak-anak saya, kami rindu surga dan ingin meninggal seperti syuhada. Bersama dakwah ini, kami ingin merasa layak bersanding bersama Rasulullah SAW, junjungan dan idola kami.
Salam 3 Jari. Dari Bogor untuk Indonesia.
Abu Haniyya
@abu_haniyya3 on twitter
DPD PKS Siak - Download Android App