Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Jebakan Manis Capres Islam | Oleh: Muhamad Fauzi

Jebakan Manis Capres Islam | Oleh: Muhamad Fauzi


By: Abol Ezz Minggu, 20 April 2014 0


pkssiak.org - Kenaikan suara parpol-parpol Islam pada Pileg 2014 ini berbuah optimisme untuk mengusung Capres dari kalangan Islam sendiri. Serangkaian komunikasi untuk menjalin koalisi pada Pilpres mendatang sudah dijalin.

Mengusung Capres sendiri adalah upaya maksimal, meski bukan berarti tanpa resiko jika kalah dalam pertarungan. Di sisi lain kita dihadapkan pada realitas bahwa masih ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dengan seksama, bahwa kekuatan politik umat masih berada pada posisi sulit.

Pertama, kekuatan politik Islam memiliki masa lalu yang tak pernah akur. Selama ini masih teramat sulit untuk memadukan langkah di antara elemen umat yang terpolarisasi dalam beragam corak. Kedua, kekuatan politik Islam realitanya juga dibangun dari proses politik yang korup, juga belum bisa melepaskan diri dari money politik. Tanpa keduanya parpol-parpol besar termasuk partai-partai Islam tak ubahnya akan seperti partai gurem. Ketiga, Pilpres berbeda dengan Pileg. Elektabilitas tokoh yang diusung tak mesti berkorelasi dengan komposisi di legislatif. Bisa melihat dalam berbagai Pilkada, misalnya di Jawa Barat. Elektabilitas Aher lebih menentukan daripada kecilnya perolehan suara partai yang mengusungnya.

Elektabilitas tokoh-tokoh yang berasal dari kalangan Islam dalam beberapa Pilkada dan Pilpres terakhir, harus diakui memang masih merupakan problem. Tokoh-tokoh umat seperti Amin Rais, Jusuf Kalla atau Hidayat Nur Wahid memiliki pengalaman elektabilitasnya jauh di bawah kekuatan politik yang mengusungnya.

Belum lagi faktor eksternal, rival-rival politik umat tak akan membiarkan agenda politik yang diusung umat melenggang begitu saja. Semua cara akan dipakai untuk memenangkan pertarungan. Sementara pada penguasaan jaringan, media dan sumber dana, umat masih jauh tertinggal. Toh seandainya mampu memenangkan pertarungan, belum tentu bisa menjalankan pemerintahan dengan baik, dilihat dari sisi friksi di dalam tubuh umat maupun dari sisi politik umat yang juga belum bisa lepas dari sistem korup dan money politik.

Bukan soal menang kalah semata, bukan soal keberanian menjadi oposisi, tetapi tentang kepentingan dan agenda keumatan. Di tengah bayang-bayang kekuasaan akan jatuh ke tangan pihak yang tidak ramah terhadap agenda keumatan, kekuasaan akan digunakan secara efektif untuk memuluskan agenda-agenda mereka, di sinilah kepentingan umat dipertaruhkan.

Bayang-bayang upaya memarjinalisasi secara represif terhadap umat Islam sebagaimana yang terjadi pada awal Orde Baru, meski bisa jadi terwujud dalam bentuk yang lain, di samping agenda kaum liberalis, aliran sempalan dan penghayat kepercayaan melalui kedekatan mereka dengan pusat kekuasaan. Kasus jilbab, kondomisasi, regulasi miras, jaminan produk halal dan RUU Ormas menjadi gambaran awal.

Di bawah opsi mengusung Capres sendiri, ada pilihan untuk mengusung Cawapres atau hanya sekedar mendukung calon dari kalangan lain yang dipandang paling bisa mengakumodasi kepentingan dan agenda umat, untuk resiko yang lebih rendah, mempertimbangkan kepada realitas yang ada.

Meski juga bukan berarti tanpa resiko. Dunia politik yang tak mengenal balas budi. Gus Dur yang memenangkan pemilihan dengan dukungan kalangan Islam, begitu mudahnya menohok kalangan yang mengusungnya begitu berkuasa. Keberadaan JK sebagai Wapres dan keberadaan politikus Islam di kabinet dan Setgab, tidak bisa mendikte sepenuhnya pada kebijakan yang bersinggungan pada kepentingan umat.

Mengusung Capres sendiri, jangan sampai menjadi jebakan manis untuk mendepak sepenuhnya kalangan Islam dari pusat kekuasaan.

Melihat beratnya kondisi yang dihadapi umat, semestinya masing-masing elemen umat tidak mengedepankan ego, emosi dan ambisi pribadi. Selayaknya mencermati dengan seksama setiap keputusan yang diambil, kepentingan umat sedang dipertaruhkan. Bukan sedang memperebutkan sebuah jabatan yang empuk tetapi memikul tanggung jawab yang berat menyangkut umat ini.

Oleh: Muhamad Fauzi


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar