Lolos ke Senayan, Guru Teladan Ini Berjanji Layani Masyarakat Seumur Hidup
By: admin
Jumat, 09 Mei 2014
0
pkssiak.org - Ketua
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik telah menetapkan dan
mengesahkan hasil rekapitulasi penghitungan suara perolehan partai
politik dan calon anggota DPR daerah pemilihan Jawa Tengah IX di KPU,
Rabu (30/4/2014). Dari total delapan kursi yang diperebutkan di dapil
yang meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes tersebut,
siapa yang menyangka pada akhirnya salah satu mantan Kepala Sekolah
berhasil lolos ke Senayan, Abdul Fikri.
Abdul Fikri, adalah Guru yang sudah menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Slawi pada tahun 1999. Siapa yang menyangka bahwa seorang guru yang hanya mengajar di sekolah menengah ini pada akhirnya lolos ke senayan, menjadi wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dengan meraih 34.173 suara di Dapil tersebut, Fikri bersama tujuh caleg lainnya dipastikan menjadi bagian dari 536 anggota DPR RI di seluruh tanah air.
Guru Teladan yang memilih menjadi Politisi
Pilihan hidupnya yang meninggalkan dunia pendidikan dan fokus melayani masyarakat melalui DPRD sebenarnya juga merupakan pilihan sulit Fikri kala itu. Namun pada akhirnya, setelah berkonsultasi dengan keluarga, akhirnya Fikri memilih untuk bergabung dengan Partai Keadilan (PK).
“Padahal kalau dikalkulasi dari tingkat kesejahteraan, menjadi guru pada waktu itu memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dari sekedar Anggota DPRD. Pada tahun itu, 1999, Gaji PNS adalah 710.000, selisih 100.000 dari gaji DPRD yang hanya memiliki gaji 610.000, “ jelas Fikri, Kamis (8/5/2014) di Semarang.
Ia juga tercatat pernah sebagai guru teladan dikarenakan aktif menulis di berbagai media massa di Slawi pada massa itu. Kategori guru teladan ini juga ia dapatkan setelah dirinya aktif menjadi Juri dalam Lomba Karya Ilmiah remaja (KIR) yang diselenggarakan di skeolah – sekolah Tegal.
Sejak memutuskan menjadi bagian sebagai pengambil kebijakan, karir politiknya terus melesat. Di tahun 1999, Fikri berhasil menjadi anggota DPRD Kabupaten Tegal. Tahun 2004 Fikri kembali mendapat kepercayaan dari Masyarakat untuk menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Berbekal pengalaman dalam birokrasi, tahun 2009 Fikri bahkan mendapatkan kepercayaan Masyarakat untuk duduk di kursi DPRD Provinsi dan di amanahi menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng hingga tahun 2014 ini.
Sempat Mencalonkan Menjadi Bupati Tegal
Dalam perkembangan karir politiknya, PKS melihat adanya kesempatan dalam perhelatan Pilkada Kabupaten Tegal. Oleh Karena itu, Fikri ditunjuk oleh PKS untuk bertarung dalam Pilkada untuk merebut hati masyarakat Kabupaten Tegal sebagai Calon Bupati Tegal. Walaupun akhirnya Fikri menempati posisi ke empat dengan perolehan suara 6,87% atau sekitar 45.563 suara.
“Dan saya sama sekali tidak ada niat pribadi untuk menjadi anggota DPR RI. Setelah kekalahan dalam Pilkada lalu harusnya membuat saya enggan menerima amanah dalam Pemilu Legislatif. Tapi itulah PKS, setiap kader harus selalu siap ketika diberi tugas dan saya sebagai kader siap dengan konsekuensi apapun”, jelas pria yang juga sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng ini.
Berjanji Layani Masyarakat Seumur Hidup
Setelah dipastikan menjadi Caleg PKS untuk DPR RI, Fikri pun segera bergerak bersama timnya, mensosialisasikan dirinya ke tiga kabupaten. Beberapa perjalanan sosialisasi diakuinya cukup melelahkan, terkadang untuk menuju daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat pelosok Fikri harus menempuh jarak 4 jam perjalanan dengan menggunakan mobil pribadi.
Pada akhirnya, dengan perjuangan yang cukup berat, Fikri berhasil lolos ke senayan dengan suara terbanyak dari PKS. “Alhamdulillah saya masih dapat mendulang kiprah saya selama ini, saat saya menjadi anggota DPRD Kabupaten Tegal dan sekarang di tingkat Provinsi. Kiprah yang telah diberikan saat itu berguna sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat,” jelas pria yang baru saja mendapatkan gelar The Best Legislator Award 2014 ini.
Dikatakan pria yang tinggal di Palebon, Semarang ini, pasca dirinya terpilih menjadi Aleg, pria tujuh anak ini siap mewujudkan potensi dan produk unggulan daerah yang banyak menopang pendapat daerah yang sekarang belum optimal. “Kapan maning yen orak sak iki, enyong pengen ngelayani Masyarakat selawase urip (Kapan lagi kalau tidak sekarang, saya ingin melayani masyarakat hingga akhir hidup saya. Red)”, pungkasnya.
Seperti diketahui, selain Fikri, tujuh nama lainnya yang akan menjadi wakil dari Dapil IX adalah Muhammad Prakosa dengan 75657 suara dan Damayanti Wisnu Putranti 67.650 suara (PDIP) , Bachrudin Nasori (PKB) dengan 81606 suara, Agung Widyantoro (Golkar) dengan 75577 suara. Suara lainnya dipastikan dimiliki oleh Mohanad Hekal 53.567 suara (Gerindra), Zainut Tauhid Sa'adi 28.433 suara (PPP), serta satu kursi PAN untuk caleg urut 1 Teguh Juwarno 54.963 suara.[dwi/tajuk/pksnongsa]
Abdul Fikri, adalah Guru yang sudah menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Slawi pada tahun 1999. Siapa yang menyangka bahwa seorang guru yang hanya mengajar di sekolah menengah ini pada akhirnya lolos ke senayan, menjadi wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dengan meraih 34.173 suara di Dapil tersebut, Fikri bersama tujuh caleg lainnya dipastikan menjadi bagian dari 536 anggota DPR RI di seluruh tanah air.
Guru Teladan yang memilih menjadi Politisi
Pilihan hidupnya yang meninggalkan dunia pendidikan dan fokus melayani masyarakat melalui DPRD sebenarnya juga merupakan pilihan sulit Fikri kala itu. Namun pada akhirnya, setelah berkonsultasi dengan keluarga, akhirnya Fikri memilih untuk bergabung dengan Partai Keadilan (PK).
“Padahal kalau dikalkulasi dari tingkat kesejahteraan, menjadi guru pada waktu itu memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dari sekedar Anggota DPRD. Pada tahun itu, 1999, Gaji PNS adalah 710.000, selisih 100.000 dari gaji DPRD yang hanya memiliki gaji 610.000, “ jelas Fikri, Kamis (8/5/2014) di Semarang.
Ia juga tercatat pernah sebagai guru teladan dikarenakan aktif menulis di berbagai media massa di Slawi pada massa itu. Kategori guru teladan ini juga ia dapatkan setelah dirinya aktif menjadi Juri dalam Lomba Karya Ilmiah remaja (KIR) yang diselenggarakan di skeolah – sekolah Tegal.
Sejak memutuskan menjadi bagian sebagai pengambil kebijakan, karir politiknya terus melesat. Di tahun 1999, Fikri berhasil menjadi anggota DPRD Kabupaten Tegal. Tahun 2004 Fikri kembali mendapat kepercayaan dari Masyarakat untuk menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Berbekal pengalaman dalam birokrasi, tahun 2009 Fikri bahkan mendapatkan kepercayaan Masyarakat untuk duduk di kursi DPRD Provinsi dan di amanahi menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng hingga tahun 2014 ini.
Sempat Mencalonkan Menjadi Bupati Tegal
Dalam perkembangan karir politiknya, PKS melihat adanya kesempatan dalam perhelatan Pilkada Kabupaten Tegal. Oleh Karena itu, Fikri ditunjuk oleh PKS untuk bertarung dalam Pilkada untuk merebut hati masyarakat Kabupaten Tegal sebagai Calon Bupati Tegal. Walaupun akhirnya Fikri menempati posisi ke empat dengan perolehan suara 6,87% atau sekitar 45.563 suara.
“Dan saya sama sekali tidak ada niat pribadi untuk menjadi anggota DPR RI. Setelah kekalahan dalam Pilkada lalu harusnya membuat saya enggan menerima amanah dalam Pemilu Legislatif. Tapi itulah PKS, setiap kader harus selalu siap ketika diberi tugas dan saya sebagai kader siap dengan konsekuensi apapun”, jelas pria yang juga sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng ini.
Berjanji Layani Masyarakat Seumur Hidup
Setelah dipastikan menjadi Caleg PKS untuk DPR RI, Fikri pun segera bergerak bersama timnya, mensosialisasikan dirinya ke tiga kabupaten. Beberapa perjalanan sosialisasi diakuinya cukup melelahkan, terkadang untuk menuju daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat pelosok Fikri harus menempuh jarak 4 jam perjalanan dengan menggunakan mobil pribadi.
Pada akhirnya, dengan perjuangan yang cukup berat, Fikri berhasil lolos ke senayan dengan suara terbanyak dari PKS. “Alhamdulillah saya masih dapat mendulang kiprah saya selama ini, saat saya menjadi anggota DPRD Kabupaten Tegal dan sekarang di tingkat Provinsi. Kiprah yang telah diberikan saat itu berguna sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat,” jelas pria yang baru saja mendapatkan gelar The Best Legislator Award 2014 ini.
Dikatakan pria yang tinggal di Palebon, Semarang ini, pasca dirinya terpilih menjadi Aleg, pria tujuh anak ini siap mewujudkan potensi dan produk unggulan daerah yang banyak menopang pendapat daerah yang sekarang belum optimal. “Kapan maning yen orak sak iki, enyong pengen ngelayani Masyarakat selawase urip (Kapan lagi kalau tidak sekarang, saya ingin melayani masyarakat hingga akhir hidup saya. Red)”, pungkasnya.
Seperti diketahui, selain Fikri, tujuh nama lainnya yang akan menjadi wakil dari Dapil IX adalah Muhammad Prakosa dengan 75657 suara dan Damayanti Wisnu Putranti 67.650 suara (PDIP) , Bachrudin Nasori (PKB) dengan 81606 suara, Agung Widyantoro (Golkar) dengan 75577 suara. Suara lainnya dipastikan dimiliki oleh Mohanad Hekal 53.567 suara (Gerindra), Zainut Tauhid Sa'adi 28.433 suara (PPP), serta satu kursi PAN untuk caleg urut 1 Teguh Juwarno 54.963 suara.[dwi/tajuk/pksnongsa]
DPD PKS Siak - Download Android App