Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» »Unlabelled » Pembohongan Publik: Dana "Bayaran" Untuk Jokowi

Pembohongan Publik: Dana "Bayaran" Untuk Jokowi


By: admin Jumat, 13 Juni 2014 0


pkssiak.org - Setelah terbongkarnya pemberian uang pada saat kampanye Jokowi-Jusuf Kalla (JK) di daerah Probolinggo dan Serang baru-baru ini, kemarin di salah satu stasiun TV  saya juga menonton sebuah berita yang menayangkan aktivitas di sebuah bank milik pemerintah. Di mana ada banyak orang yang sedang mengantri untuk mengirimkan uang ke rekening Jokowi-JK. Bahkan ada seseorang yang sedang memegang dan menghitung uang dalam jumlah yang cukup besar (lembaran biru dan merah) sempat tersorot oleh kamera.

Menyaksikan berita ini pada awalnya saya sempat berpikir, alangkah hebatnya  Jokowi dan JK ini. Bisa menggerakkan hati rakyat Indonesia untuk menyumbangkan secara sukarela dari uang mereka. Betapa mulianya hati para rakyat ini yang telah ikhlas “berbagi” dengan calon pemimpin  yang akan mereka dukung, yang notabene bukanlah orang-orang yang susah. Bahkan capres dan cawapres pilihan mereka itu adalah orang-orang yang sangat kaya. Namun rasa penasaran dan husnudzon ini cuma saya simpan dalam hati.

Walaupun memang menerbitkan banyak pertanyaan ganjil dalam diri saya. Yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sampai detik ini masih saya cari jawabannya. Meskipun saya tahu, sejak diresmikannya capres dan cawapres oleh KPU, pasangan Jokowi-JK telah membuka rekening tabungan. Tujuan dibukanya rekening ini adalah untuk menampung partisipasi masyarakat berupa sumbangan sukarela dari mereka, sebagai bentuk dukungan moril dan materiil terhadap pasangan ini.

Namun tak urung, melihat fenomena yang ada, timbullah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin saja juga menggelayuti benak masyarakat Indonesia lainnya. Adapun pertanyaan-pertanyaan itu adalah :

Pertama, jika itu memang murni dari uang rakyat, mengapa waktu pengirimannya (tanggal, hari, jam) bisa persis sama? Logikanya jika itu benar dari rakyat, pasti waktu pengirimannya tidak mungkin sama. Bisa saja pagi, siang, sore ataupun malam. Kalaupun misalnya siang, tak mungkin jam dan menitnya hampir berbarengan. Bukankah mereka ini berasal dari kalangan dan domisili yang berbeda-beda?

Kedua, jika itu memang murni dari uang rakyat, mengapa bank tempat pengirimannya bisa sama, yaitu dari BRI Cabang Sudirman? Logikanya jika itu benar dari rakyat, tidak mungkin melalui bank yang persis sama. Dan kita tahu bahwa jaman ini pengiriman uang sangatlah mudah, karena bisa menggunakan jasa online seperti sms banking serta ATM. Tak perlu harus datang langsung ke bank dan tak perlu harus capek-capek antri segala. Itupun tak harus melalui bank yang sama alias bisa menggunakan jasa transfer antar bank.

Ketiga, jika itu memang murni dari uang rakyat, mengapa para wartawan dan reporter TV bisa tahu, bahwa di situ ada orang yang mau mengirim uang ke rekening Jokowi-JK pada saat itu? Siapa yang memberi tahu mereka? Logikanya jika itu benar dari rakyat dan dikirimkan secara spontanitas, sangat mustahil awak media akan tahu tentang kegiatan itu. Sebab pengiriman uang tidak harus koar-koar ke media atau membuat pengumuman. Kecuali bila memang hal itu “sengaja” dikoordinir oleh pihak-pihak tertentu untuk mencapai tujuan (motif) tertentu pula.

Keempat, jika itu memang murni dari uang rakyat, alangkah dahsyatnya gerakan ini yang mana dalam waktu yang relatif singkat mampu mengumpulkan dana sekian milyar? Kita tahu bahwa timses Jokowi-JK memang membuat sebuah gerakan untuk menopang kegiatan kampanye Jokowi-JK, yang mereka namai dengan “GERAKAN SERIBU RUPIAH UNTUK JOKOWI”. Walaupun pada kenyataannya, berdasarkan pantauan TV yang meliput kegiatan ini, uang yang disumbangkan atau yang dikirimkan oleh masyarakat yang turut berpartisipasi, ada yang lebih dari seribu rupiah. Jadi wajar saja bila uang yang terkumpul bisa sebegitu banyaknya, meskipun memang masih terasa janggal.

Inilah yang menjadi pertanyaan-pertanyaan saya. Tak ada maksud untuk mencampuri urusan rumah tangga kubu Jokowi-JK. Karena itu adalah HAK ASASI mereka. Namun alangkah baiknya jika kegiatan kampanye ini tidak dinodai oleh perbuatan-perbuatan yang tidak fair atau sportif. Sebagaimana yang sudah terjadi pada dua kejadian sebelumnya, di mana telah terjadi pembohongan publik dengan mengatasnamakan rakyat Indonesia.

Yakni terbongkarnya aksi dari Timses Jokowi-JK yang membagi-bagikan uang kepada masyarakat, untuk selanjutnya uang tersebut dikumpulkan kembali melalui "kotak amal" yang sudah disediakan ataupun dikirim melalui bank yang sudah ditunjuk.  Kasihan kepada rakyat Indonesia yang mau saja diperalat dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, demi meraih sebuah ambisi.

Wallahu a’lam

Oleh: Ria Dahlia
Follow @RiaSanusi on Twitter


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar