Stop Kampanye Hitam | Oleh: Irwan Prayitno
By: admin
Rabu, 11 Juni 2014
0
pkssiak.org - Tak ada satupun
manusia yang sempurna. Manusia justru lengkap dan sempurna dengan
segala kelemahannya. Juga tak ada manusia yang tak pernah salah atau
khilaf. Karena khilaf adalah sifat manusia. Setiap manusia memiliki
berbagai kesalahan yang bisa jadi hal itu merupakan aib bagi dirinya.
Jumlah kesalahan tersebut dan besar kecilnya tergantung kepada pribadi
masing-masing.
Anehnya, ada
segelintir orang yang suka mengungkit-ungkit kesalahan atau aib orang
lain. Lalu dengan bangga ia menceritakan atau menggembar-gemborkan aib
tersebut kepada orang lain. Ia laksana kampanye bercerita kesana-kemari
menceritakan aib saudaranya itu, seolah-olah ia adalah orang yang paling
bersih, paling hebat, suci, tak pernah salah.
Seringkali
cerita tersebut diberi “bumbu-bumbu penyedap” sehingga melenceng dari
realita sebenarnya. Malah lebih parah lagi cerita tersebut hanyalah
karangan belaka, fiktif dan dibuat-buat. Cerita tersebut dikarang akibat
sakit hati atau untuk kepentingan tertentu guna menjatuhkan atau
membunuh karakter seseorang . Dalam Islam hal ini disebut dengan istilah
fitnah dan ghibah. Di zaman canggih seperti saat ini prilaku fitnah dan
ghibah makin dahsyat. Melalui jaringan internet, di stitus-situs media
sosial, prilaku tersebut merajalela saat ini. Jika dulu fitnah dan
ghibah beredar dengan cara dari mulut ke mulut dan areal penyebarannya
hanya sebatas lingkungan tetangga.
Kini fenomena
yang terjadi sungguh luar biasa, fitnah dan ghibah disebarkan melalui
internet. Sekali tebar jangkauannya bisa menggapai seluruh pelosok
dunia. Dalam hitungan detik fitnah tersebar ke ratusan juta orang dan
seluruh pelosok dunia tanpa mengenal batas wilayah.
Dalam dunia
politik prilaku tersebut dikenal dengan istilah black campaign (kampanye
hitam). Jika kita lihat di media-media sosial aksi kampanye hitam marak
luar biasa. Berbagai topik diangkat untuk menyerang dan menjatuhkan
seseorang.
Suatu ketika
muncul pernyataan yang mengungkapkan kelemahan dan aib capres A. Tak
lama kemudian muncul pula informasi yang mengungkap aib capres B yang
tak kalah serunya. Tentu saja tak kan berhenti sampai di situ. Perang
kampanye hitam akan terus muncul balas berbalas dan makin meruncing.
Tak jelas lagi
apakah informasi tersebut benar atau salah. Siapa saja bisa menyampaikan
informasi apa saja, tak peduli apakah informasi itu benar atau salah.
Informasi yang tidak jelas benar atau salahnya itu lalu dibagikan lagi
(di sharing) ke ratusan ribu atau jutaan orang lainnya dan begitu
seterusnya berulang-ulang.
Dalam hitungan
detik informasi tersebut telah dibagikan lagi ke ribuan atau jutaan
orang lainnya. Sekali lagi tak peduli apakah informasi tersebut
merupakan sebuah fakta atau cuma sekedar isapan jempol belaka.
Di Indonesia
dalam Pilpres tahun 2014 ini kampanye hitam yang juga tak jelas benar
atau salahnya juga marak digunakan untuk saling menjatuhkan dan membunuh
karakter masing-masing capres. Paadahal ftnah dan ghibah jelas sekali
diterangkan dalam agama bahwa prilaku tersebut sangat tercela. Dalam
Islam orang yang melakukan ghibah diumpamakan sama dengan orang yang
memakan daging saudaranya sendiri.
Banyak
pengalaman membuktikan bahwa fitnah memang bisa berdampak sangat buruk
dan bisa berakibat fatal. Dalam kehidupan sehari-sehari kita sudah
sering merasakan dampak buruk fitnah. Suami istri bisa bercerai akibat
fitnah Perkelahian antar kampung juga bisa terpicu akibat fitnah. Dua
negara bisa berperang, juga gara-gara fitnah.
Jika kita
tinjau kembali ke belakang, pemilihan presiden yang kita lakukan dengan
susah payah, menghabiskan uang dan tenaga yang tak terhitung jumlahnya,
tujuannya adalah untuk mendapatkan pimpinan tertinggi negara yang mampu
membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang mampu
memperbaiki nasib bangsa ini menjadi lebih sejahtera, aman dan
bermartabat.
Jika kita
menginginkan kebaikan, maka harus dilakukan dengan cara-cara yang baik
pula. Tidak akan mungkin cara-cara yang salah akan menghasilkan
kebaikan. Tidaklah mungkin dengan teknik kampanye hitam, saling mencela
dan menjatuhkan, menyebar fitnah dan informasi yang salah, kita
mendapatkan pemimpin yang baik dan benar.
Karena itu mari
kita lakukan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun ini dengan
niat yang baik dan cara-cara baik dan benar pula, cara-cara yang
diredhai Allah SWT. Insya Allah kita akan diberi petunjuk dan pemimpin
yang baik yang mampu membawa bangsa ini menjadi lebih baik akan kita
dapatkan.
Stop kampanye
hitam, mari kita gali, temukan dan sebarkan informasi yang benar, baik
dan menyejukkan. Kita luruskan niat memilih pemimpin untuk masa depan
bangsa dan negara yang lebih baik dengan cara-cara yang baik dan benar.
Insya Allah, Tuhan akan menunjukkan jalannya dan menunjukkan pilihan
yang terbaik untuk kita. [hariansinggalang.co.id]
DPD PKS Siak - Download Android App