Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » Ketika Novela Jadi Trending Topics Indonesia

Ketika Novela Jadi Trending Topics Indonesia


By: admin Rabu, 13 Agustus 2014 0


pkssiak.org - Sidang sengketa Pilpres yang digelar Mahkamah Konstoitus (MK) hari Selasa (12/8/2014), memunculkan idola baru publik tanah air.

Adalah Novela Nawipa, saksi dari kubu Prabowo Hatta yang mencuri perhatian publik yang menonton sidang di MK yang disiarkan langsung beberapa tv swasta.

Gaya bicara dan pembawaan perempuan asal Kampung Awaputu, Kabupaten Dogiyai, Papua, yang bicaranya cepat kadang sedikit ketus bahkan terkesan ceplas-ceplos tanpa grogi sekalipun, justru mampu membuat seisi ruang sidang MK ger geran. Para Hakim MK pun kadang tertegun, kaget, terpingkal, dan mengapresiasi.

Patrialis Akbar, salah satu hakim MK, bahkan menjuluku Novela "Kartini Masa Kini".

Nama Novela pun langsung menjadi pembicaraan di media sosial. Keberanian Novela membongkar praktek kecurangan Pilpres di wilayah Papua yang secara lugas disampaikan di sidang MK menjadikan nama Novela menjadi Trending Topics jagad twitter Indonesia.


Beberapa Tanya Jawab Novela dengan Hakim MK

Tanya jawab dibuka dengan pertanyaan Ketua MK Hamdan Zoelva mengenai kapan dilakukan pemungutan suara.

“9 Juli,” jawab Novela di Ruang sidang MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Selasa (12/8/2014).

Namun saat ditanya pelaksanaannya dari pukul berapa, Novela menjawab tidak tahu. Hal ini dikarenakan di distriknya tidak ada proses pemungutan suara.

“Tadi tanggal 9 Juli itu apa?” tanya Hamdan.

“Itu di tempat lain,” jawab Novela yang juga mengatakan saat itu dirinya berada di kampung dan melihat tidak ada TPS.

“Tidak ada. Saya tidak bisa terangkan karena tidak ada yang bisa diterangkan,” lanjutnya tegas.

Pertanyaan dilanjutkan oleh Patrialis Akbar. Dia menanyakan bagaimana suasana di distrik saat itu. Mendengar itu Novela dengan spontan menyemprot Patrialis.

“Jangan tanya ke saya karena saya juga masyarakat, tanyanya ke penyelenggara pemilu!” ketusnya.

Mendengar itu, Patrialis menanggapi santai. “Nggak apa-apa saya suka gaya-gaya anda seperti ini. Lanjutkan terus ya. Ini gaya Kartini masa kini,” ujar Patrialis sambil tersenyum.

Novela pun balas tersenyum. Ia mengatakan tidak ada komunikasi dengan siapa pun. Kejadian lucu pun terjadi saat Hakim Arief Hidayat menanyakan berapa jarak antara desa dengan distriknya.

“300 kilometer!” kata perempuan yang mengenakan baju batik berwarna cokelat ini spontan.

Sontak saja jawaban itu langsung membuat Hakim Arief terbelalak. Sadar akan ekspresinya, Novela langsung buru-buru meralat pernyataannya.

“30 kilometer, eh 300 meter. Saya manusia Pak, pasti punya salah nggak apa-apa,” ucap Novela tertawa.

Para hakim yang mendengar celotehan itu pun langsung tertawa. Dalam suasana yang cair itu, Hakim Arief kembali mencoba bertanya apakah Novila sebagai saksi mandat distrik mengetahui ada kegiatan lain di distrik lainnya dengan jarak yang tak terlalu jauh itu.

“Saya tidak mau bicara kampung lain. Saya maunya di kampung saya,” ketusnya.

Bingung mau bertanya apa lagi, Hakim Arief pun memutuskan untuk menyudahi sesi tanya jawab ini.

“Saya bisa kacau,” celetuknya sambil geleng-geleng kepala tertawa.

“Ya, bapak kacau, saya juga bisa kacau,” tutup Novela yang membuat seisi ruang sidang MK ger geran.

(dari berbagai sumber/foto:detik)


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar