PKS: Sebenarnya mau dibawa kemana republik ini?
By: admin
Jumat, 14 November 2014
0
pkssiak.org - Belum sebulan umur pemerintahan dan DPR gonjang ganjing bukannya mereda malah makin menjadi. Berbagai kontroversi langkah dan program kabinet pemerintahan Jokowi mewarnai media. Dan yang turut memperkeruh kondisi negara yang tak kunjung kondusif adalah Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPR.
Anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al-Habsiy tak habis pikir apa sebenarnya maunya KIH. Dan mau dibawa kemana republik ini. KMP sudah legowo penuhi tuntutan KIH yang minta kursi. Kesepakatan sudah ditandatangani. Namun ternyata mentah lagi. (Baca: Konflik KIH-KMP Berakhir dengan Tiga Kesepakatan)
Berikut keterangan lengkap yang disampaikan Aboe Bakar Al-Habsiy via akun twitternya @aboebakar15, Jumat (14/11/2014) pagi ini.
Sampai pekan ini paripurna masih gagal digelar, karena kesepakan yg sebelumnya tercapai mentah lagi.[pkspiyungan.org]
Spt yg sy sampaikan di Prog Debat @tvOneNews pekan kemarin, kesepakatan yg dicapai kerap dibatalkan, skrg publik semakin jelas melihat.
Permintaan AKD hingga 21 kursi pun telah dipenuhi, meskipun angkanya terus naik, kami legowo.
Ya...biarlah masyarakat yg menilai, siapakah sebenarnya yang berpolitik transaksional, sy rasa publik sdh dewasa melihat.
Sekarang, mereka minta revisi Pasal 98 ayat 6, 7, 8, UU MD3 dan Pasal 60 Tata Tertib, what? Apa sebenarnya yg diinginkan?
Kalau Bang @fadlizon bilang, ini namanya dikasih hati minta jantung, org jawa bilang "diwenehi ati njaluk rempelo"
Tak masuk akal buat sy, bila kewenangan DPR untuk Hak interpelasi, Hak Angket dan Hak Menyatakan Pendapat harus dipangkas.
Pemangkasan 3 hak itu sama saja pelemahan DPR, kita kembali hanya memposisikan DPR sebagai tulang stempel atau sekedar jadi macan ompong.
Pemangkasan kewenangan DPR sama saja mengembalikan kita pada orde baru, dimana DPR hanya sebagai lembaga pelengkap, tinggal stempel aja.
Bila ini dilakukan, kita akan balik ke belakang, kalau para aktifis bilang "ini pengkhiatan terhadap reformasi".
Lebih aneh bin ajaib, usulan pemangkasan kewenangan berasal dari dalam, sebagian anggota DPR minta kewenangannya diamputasi!
Aneh bin ajaib, tak ada desakan dari luar (publik -ed), ada usul dari dalam untuk melemahkan diri sendiri.
Tak benar bila pemerintah gak mau diawasi, karena usul pengurangan kewenangan DPR bukan dr mereka.
Sepertinya ada yang panik, apakah krn persoalan kartu sakti? Atau krn mou dg China? Atau kerjasama dg AS?
Belum sebulan, sptnya sdh banyak judul buat menjalankan hak DPR, karenanya musti dipangkas.
Sebenarnya mau dibawa kemana republik ini?
DPD PKS Siak - Download Android App