Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Amalkan Ini, Agar Dicintai Allah

Amalkan Ini, Agar Dicintai Allah


By: admin Rabu, 13 Mei 2015 0

Orang-orang yang beriman adalah sosok yang tak pernah lelah memperbaiki diri dengan melakukan amal saleh. Mereka sangat menjaga amalan wajib, dan bergegas dalam mengamalkan sunnah. Mereka mengetahui ganjarannya, hingga tak tersisa kemalasan dalam melakukannya di sepanjang kehidupannya, kecuali hanya sedikit saja.

Amalan inilah yang membuat mereka kuat dalam mengarungi ujian kehidupan yang berat. Amalan inilah yang menjaga mereka dari bisikan setan dan godaan jahat hawa nafsu. Amalan ini pula yang membuatnya dicintai oleh Allah Ta’ala. Dimana cinta-Nya adalah karunia terbaik bagi mereka yang senantiasa beriman dan bertakwa; cinta-Nya lebih dihajatkannya melebihi kebutuhannya akan dunia yang remeh dan tak berharga.

“Hamba-hamba-Ku,” firman Allah Ta’ala dalam sebuah hadits Qudsi, “terus menerus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga ia menggapai cinta-Ku.”

Ketika Allah Ta’ala mencintai seorang hamba, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Muslim, maka Dia akan menyebutkan nama hamba yang dicintai-Nya kepada malaikat Jibril ‘Alaihis salam. Kemudian, malaikat Jibril pun mencintai hamba tersebut, dan menyerukan kepada penduduk langit, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mencintai si Fulan, maka cintailah dia.”

Atas seruan itu, penduduk langit pun mencintai si Fulan, hingga penduduk bumi pun memberikan kecintaan yang sama kepadanya.

Pun, ketika Allah Ta’ala membenci seorang hamba, Dia akan melakukan hal yang sama, hingga malaikat Jibril membencinya, makhluk langit, dan penduduk bumi pun membencinya.

Maka, tempuhlah jalan-jalan yang bisa menjadikan Allah Ta’ala mencintai kita. Amalkan sunnah-sunnah dengan semangat, bermula dari yang kecil dan mudah. Misalnya, sunnah-sunnah rawatib yang mengiringi shalat fardhu lima waktu dalam sehari.

Bilangannya pun mudah, dua hingga empat rakaat dengan bacaan yang mudah sesuai hafalan al-Qur’an yang dimiliki. Pun dengan waktunya, hanya lima sampai sepuluh menit sebelum dan setelah shalat.

Rakaat-rakaat rawatib itu pula yang membantu seorang hamba dalam menggapai kekhusyukan shalat fardhu. Ibarat makanan, rawatib adalah menu pembuka dan penutup yang menyempurnakan kesehatan, kenikmatan, dan enaknya menu utama shalat fardhu.

Semoga Allah Ta’ala kuatkan kita untuk mendawamkannya; dua rakaat sebelum Shubuh, empat rakaat sebelum Dhuhur, dua rakaat setelah Dhuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dan dua rakaat setelah ‘Isya’.

Kisahikmah.com



DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..