Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Tidakkah Engkau Ridha menjadi Orang Pertama yang Melihat Zat Allah?

Tidakkah Engkau Ridha menjadi Orang Pertama yang Melihat Zat Allah?


By: admin Kamis, 23 Juli 2015 0

PKS SIAK, Jangan pernah pesimis dengan kekurangan atau cacat yang ada di dalam tubuh. Karena Allah Ta’ala akan menilai sesuai dengan tingkat keikhlasan, baiknya amal, dan berbagai jenis ibadah yang disyariatkan. Allah Ta’ala tidak melihat seseorang berdasarkan tampilan fisiknya semata.

Maka dalam barisan nama pencetak sejarah emas kegemilangan Islam, ada sosok-sosok yang secara fisik tidak sempurna, tapi berhasil meledakkan potensi terbaik sehingga menjadi hamba pilihan. Di antara mereka tercatatlah sosok yang menjadi sebab turunnya surat ‘Abasa (yang bermuka masam), ‘Abdullah bin Ummi Makhtum.

Beliau tak bisa melihat. Bahkan pernah tidak dihiraukan oleh Nabi sebab tengah mengharapkan keimanan Ubay bin Khalaf yang bertamu kepada beliau. Atas kekeliruan Nabi itu, Allah Ta’ala langsung menegur dengan menurunkan surat ‘Abasa.

Selanjutnya, ‘Abdullah bin Ummi Makhtum terpilih menjadi salah satu muadzin Nabi selain Bilal bin Rabah. Bahkan, dalam perjalanan keislamannya, beliau dua kali dijatuhkan oleh setan saat hendak mendatangi shalat berjamaah di masjid. Meski buta, beliau senantiasa terdepan dalam shalat dan jihad. Sebuah prestasi akhirat yang jarang didapatkan tandingannya hingga kini.

Suatu hari, ‘Abdullah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk menanyakan terkait surat Bani Israil [17] ayat 72 yang baru saja turun, “Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).”

‘Abdullah pun menyampaikan dengan penuh kekhawatiran, “Ya Rasulullah, ayat ini sungguh membuat hatiku sedih. Aku rela dengan kebutaanku di dunia ini, tetapi aku tidak sanggup dengan kebutaan di akhirat.”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam diam. Beliau belum menyampaikan jawaban hingga Allah Ta’ala menurunkan surat al-Hajj [22] ayat 46, “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.”

Kemudian, Nabi pun bersabda kepada ‘Abdullah bin Ummi Makhtum, “Ya Ummu Makhtum, apakah engkau tidak ridha jika menjadi orang pertama yang melihat Zat Allah Ta’ala di akhirat kelak?”

Demikianlah jawaban sang Nabi. Butanya mata fisik sama sekali bukan penghalang agar seseorang memiliki derajat yang tinggi dan mulia di sisi Allah Ta’ala.

Sumber Kisahikmah



DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..