Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Bupati Siak: Saya Ingin Gedung yang Dibangun Bernuansa Melayu dan Tahan Sampai 50 Tahun

Bupati Siak: Saya Ingin Gedung yang Dibangun Bernuansa Melayu dan Tahan Sampai 50 Tahun


By: admin Rabu, 13 Januari 2016 0

PKS SIAK, SIAK SRI INDRAPURA - Akhir tahun 2015, ada sejumlah gedung yang dibangun dengan menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Siak hingga ratusan miliar rupiah. Kendati kebijakan itu masih mendapat kritikan dari sebagian masyarakat, namun Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi tetap optimis, gedung-gedung yang sudah dibangun itu akan memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Memang biayanya besar, tapi manfaatnya juga sangat besar nantinya. Biasalah kalau ada yang tak suka, tapi semua yang saya lakukan demi kesejahteraan masyarakat. Saya ingin gedung yang dibangun bernuansa Melayu dan bisa tahan hingga 50 tahun ke depan," kata Syamsuar kepada GoRiau.com, beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Siak Irving Kahar Arifin menambahkan, dari tahun 2014, pihaknya mulai mengerjakan pembangunan Gedung Daerah, Gedung Kesenian dan Jembatan Kupu-kupu. Untuk Gedung Daerah dan Kesenian, ornamen bangunannya sangat kental Budaya Melayu. Kedua gedung ini sudah rampung pembangunannya, tinggal interior dan akses jalan saja yang akan dilanjutkan tahun 2016 ini.

"Proses pengerjaan kedua bangunan yang dilakukan pihak rekanan tak ada masalah. Akhir tahun 2015 lalu sudah kita cek, selama 6 bulan masa perawatan. Artinya, kalau ada yang rusak, tangung jawab rekanan untuk kembali memperbaikinya sesuai spesifikasi yang sudah ditetapkan," kata Irving kepada GoRiau.com, Selasa (12/1/2016).

Gedung Daerah yang berada di lahan strategis di tepian Sungai Siak atau di bawah Jembatan Siak ini bangunannya cukup unik, karena perpaduan klasik dan moderen. Di bagian atas gedung berbentuk kubah seperti bangunan masjid di masa lalu. Begitu juga dengan Gedung Kesenian yang lokasinya tidak jauh dari Jembatan Siak, bentuk dan perpaduan cat sangat kental nuansa Melayu.

"Gedung Daerah yang dikerjakan dua tahun terakhir menghabiskan APBD Siak Rp100 miliar, sedangkan Gedung Kesenian Rp16 miliar. Tahun ini, kita kembali anggarkan Rp40 miliar untuk Gedung Daerah dan Rp5,2 miliar untuk Gedung Kesenian," jelas Irving.

Khusus untuk pembangunan Jembatan Kupu-kupu (Butterfly Bridge) yang berada di Desa Kampung Tengah, Kecamatan Mempura, Pemkab Siak menggunakan jasa arsitek ternama, jebolan ITB, Anang.

"Arsitek yang membangun Jembatan Kupu-kupu ini juga sudah berpengalaman merancang Jembatan Barelang di Batam, Jembatan Suramadu di Jawa dan Jembatan Siak kita ini. Anggarannya mencapai Rp14 miliar," jelasnya.

Kendati fungsi dasar dari Jembatan Kupu-kupu ini tetap sebagai sarana penghubung desa atau kampung yang ada di Kecamatan Mempura, namun setelah melihat lokasi yang sangat strategis, kemudian didatangkan arsitek untuk merancang jembatan itu agar menjadi objek wisata baru di Kabupaten Siak.

"Panjangnya sekitar 500, dibuat dari rangka baja dan dirancang sedemikian menarik, seperti kupu-kupu, disekitarnya juga dikelilingi bunga nan indah penuh warna-warni. Saat berada di Jembatan Kupu-kupu, kita dapat menikmati keindahan Istana Siak yang berdiri kokoh di seberang sungai. Pemandangan di sana sungguh luar biasa, begitu asri dan natural," tutupnya. [Goriau]



DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..