3 Kali Difitnah Tidak Pro Pemberantasan Korupsi Oleh ICW, Ini Tanggapan Zulkifliemansyah

pkssiak.org, Jakarta - Politikus PKS Zulkfiliemansyah tidak kali ini saja namanya disebut oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) sebagai politikus yang tidak pro pemberantasan korupsi. Saat menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dia juga disebut oleh ICW.

Anggota Komisi VI DPR RI dari PKS Zulkifliemansyah termasuk satu dari 36 anggota DPR yang disebut sebagai anggota DPR yang tidak pro pemberantasan korupsi.

"ICW bukan sekali ini saja, telah dua kali menyebut nama saya. Pada DPR periode lalu juga menyebutnya. Ini publik menangkapnya seolah-olah kami korupsi," kata Zulkifliemansyah di sela-sela sidang paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (2/7/2013).

Zul menyebutkan saat DPR periode lalu, dirinya juga disebut ICW sebagai pihak yang menerima gratifikasi saat kunjungan kerja ke Korea. Padahal, dirinya justru merupakan satu-satunya anggota DPR yang mengembalikan gratifikasi. "Jadi sangat bahaya rilis ICW kalau hanya bersumber dari berita," tambah Zul.

Politikus asal NTB tersebut mengaku dirinya diberi sanksi ringan oleh Badan Kehormatan DPR RI karena pertimbangan politis. "Masak saya satu-satunya anggota DPR yang dipuji Pak Dahlan Iskan tapi dikasih hukuman oleh BK DPR. Ini kan tidak masuk akal," kata Zul.

Menurut dia, ke depan ICW harus lebih hati-hati dalam membuat rilis yang berbasis data akurat dan valid. Implikasi dari data yang tidak akurat akan menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan di publik. "Dampaknya sulit menepis kecurigaan di publik. Ini agenda siapa?" tuturnya.

Sebagaimana diberitakan, Jumat (28/6/2013) lalu, ICW melansir 36 politikus yang dianggap tidak pro pemberantasan korupsi. Beberapa indikator yang ditampilkan seperti pernah diberi sanksi BK DPR, mendukung revisi UU KPK dan lain-lain. [yeh/inilah]