Kekacauan Pemilu Di Kampar, Episode Yang Tidak Bakal Habis
By: Abul Ezz
Jumat, 02 Mei 2014
0
![]()  | 
pkssiak.org, KAMPAR - 'Drama' pengungkapan 
kecurangan-kecurangan Pemilu 2014 di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau 
oleh Saksi PKS seolah tidak habis-habisnya, belum selesai masalah yang 
satu timbul lagi masalah yang baru, seakan-akan 'permainan' ini 
diskenariokan atau dilakukan oleh oknum-oknum yg berpengalaman.
Fokus permasalahan kecurangan Pemilu yg diungkap oleh saksi PKS seperti 
yg pksmarpoyan.org adalah permasalahan penggelembungan suara yg 
ditemukan di Kecamatan Tapung dan Tapung Hulu yg mencapai 2600 suara.
Upaya-upaya Saksi Parpol/Caleg khususnya Saksi PKS untuk menjadikan 
proses Pemilu di Kampar ini berjalan sebagaimana mestinya, seolah-olah 
tidak mendapat sambutan baik dari pihak penyelenggara pemilu itu 
sendiri, ini terbukti dari beberapa prosedur-prosedur yg mengikuti 
proses tahapan pemilu itu sendiri banyak yg tidak dilaksanakan 
sebagaimana mestinya.
Berikut beberapa fakta yang disinyalir merupakan modus oknum-oknum yg 
tidak bertanggungjawab untuk berusaha mencurangi proses Pemilu di 
Kabupaten Kampar yg dibongkar oleh Saksi PKS :
1. PPK Tapung Hulu saat membacakan hasil pleno tidak membacakan surat 
keberatan saksi PKS. Padahal saksi PKS di PPK membuat/ mengisi form 
keberatan. Sehingga saat pleno tidak ada form keberatan saksi. Dan 
ketika Saksi PKS menunjukkan foto copy form keberatan dimilikinya, 
disitulah terbongkarnya modus niat jahat dari PPK Tapung Hulu.
2. Di Kecamatan Tapung ditemukan  kotak suara yg dikeluarkan dari gudang
 KPU dengan kunci masih menggantung atau yg hanya terplester.
![]()  | 
| Kotak suara dengan kondisi kunci masih tergantung dan salah satunya hanya di plester | 
3. Di Kecamatan Tapung, form DA- 1 PPK tidak ada sampulnya, sehingga 
tidak 
tahu jumlah suara sah, suara tidak sah dan surat suara yg digunakan, 
sebab sampul itu merupakan isian berita acara, dan saat itu diketahui, 
kalau ada satu TPS di Tapung yang surat suaranya hilang dan ditemukan di
 rumah ketua KPPS.
4. Setelah kotak suara dibuka ada 8 D1 Plano tingkat desa tidak ada di dalam kotak, padahal itu semua dokumen negara.
5. Tidak semua modal C 1 Plano untuk kolom huruf ditulis, dan sangat 
banyak yg tidak dijumlahkan, pertanyaannya  dari mana didapatkan jumlah 
suara yg disalin ke C 1 yg dibagikan ke saksi ???
![]()  | 
| Kolom huruf pada C1 Plano tidak diisi oleh petugas TPS | 
6.Form C1 Plano dan D1 Plano banyak yg hilang sehingga KPUD Kampar 
sendiri bingung untuk menjumlahkan, sebab  ada rujukan, jadilah 
penghitungan ulang makin kacau.
7. Penulisan angka perolehan suara yg disinyalir disengaja ditulis dengan tidak jelas seperti angka 6 ditulis seperti angka 0.
8. Belum lagi ilmu matematika Petugas di TPS yang tidak lebih pintar 
dari anak SD dalam menjumlahkan total perolehan suara, coba anda 
jumlahkan sendiri.
![]()  | 
| Jumlah seharusnya 93 dibuat 103, ???? | 
Itulah beberapa cuplikan kekacauan pemilu di Kampar, episode ini tidak 
bakal habis, kelanjutannya masih panjang, dan  yg menang adalah yg 
paling lama bertahan. (def)
Sesuai penuturan Bang Delvin via whatsapp messenger, Rabu (30/4)
[pksmarpoyan]
DPD PKS Siak - Download Android App






