Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Ini yang Membuat Elektabilitas Prabowo Melambung

Ini yang Membuat Elektabilitas Prabowo Melambung


By: admin Rabu, 04 Juni 2014 0


pkssiak.org, JAKARTA - Baru saja disahkan sebagai calon presiden secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pertarungan kedua pasangan yakni Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla dengan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, mulai sengit. Apalagi jika yang dibicarakan adalah soal popularitas dan elektabilitas.

Psikolog Politik Universitas Indonesia (UI), Dewi Haroen, mengatakan bahwa sebelum pemilu legislatif, popularitas dan elektabilitas Jokowi jauh berada di atas Prabowo. Namun, saat ini menurutnya realitas politik sudah berubah karena menanjaknya elektabilitas Prabowo.

"Sebelum pileg (pemilu legislatif) elektabilitas Jokowi di atas Prabowo dan naiknya (elektabilitas) bukan karena kampanye hitam. Hal itu karena orang merasakan jejak rekam branding bahwa pembuktian itu lebih penting dari kampanye itu sendiri," ujarnya saat berbincang dengan Okezone, Selasa (3/6/2014).

Pembuktian yang diinginkan masyarakat itulah yang akhirnya menjadi bumerang bagi Jokowi karena dinilai gagal mewujudkan apa yang sudah dijanjikannya saat memimpin DKI Jakarta.

"Orang berfikir sebetulnya, orang juga melihat yang digadang Jokowi belum terbukti, gerah dengan semrawutnya Jakarta. Dua tahun tidak ada apa-apa (yang berubah)," ungkapnya.

Penulis buku Personal Branding itu bahkan mengatakan bahwa sebagus apapun pencitraan yang dilakukan Jokowi pada akhirnya akan kalah dengan tidak terbuktinya apa yang sudah dijanjikannya.

“Orang menilai lebih kepada hasil, soal branding akan berhadapan (dengan) hasil. Hal yang dirasakan masyarakat Jakarta, tidak ada perubahan," pungkasnya.

Hasil survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network yang dirilis pada Jumat 30 Mei 2014, menyatakan elektabilitas Prabowo Subianto meningkat sejak pemilu legislatif. Sementara Jokowi justru menurun.

Peneliti LSI, Adjie Alfaraby menjelaskan, tren peningkatan elektabilitas Prabowo terlihat dalam survei yang dilakukan sebelum hingga setelah pileg.

Sebelum pileg, survei nasional LSI pada akhir Mei hingga awal April lalu, menunjukkan elektabilitas Prabowo sekira 18 persen. Namun setelah pileg, meningkat menjadi 22,75 persen. Sedangkan elektabilitas Jokowi dari 40 persen kini hanya 35,42 persen. "Dibanding sebelum pileg, elektabilitas Jokowi cenderung stagnan, Prabowo terus naik," ujarnya.

Adjie menjelaskan, dari survei LSI, swing voters jumlahnya cukup banyak. Bahkan hampir mencapai setengahnya. Mereka sangat berpotensi mengubah arah dukungan pada pilpres nanti.

"Swing voters ada 41 persen. Kuncinya siapa yang bisa mempengaruhi mereka bisa memenangkan pilpres, perebutannya di sini. Jadi belum ada yang menang mutlak. Ke depan masih sangat mungkin Prabowo menikung di menit-menit terakhir," ulasnya. (okezone/pkssumut)


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar