Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Decak Kagum Kemajuan China | Catatan Perjalanan

Decak Kagum Kemajuan China | Catatan Perjalanan


By: admin Sabtu, 06 September 2014 0


pkssiak.org - Dalam sebuah riwayat disebutkan "Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China"... Saya penasaran apa specialnya China ini dibalik 'pepatah' tersebut?

Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk mengunjungi negeri tirai bambu ini, banyak pelajaran hidup yg didapat dari perjalanan Surabaya-Jakarta-Guangzhou-Shunde-Xi'An-Guangzhou dan kembali ke Jakarta lalu Surabaya.

Dari segenap perjalanan itu, saya bergumam sebagai kesimpulan “...  Pantas mereka maju !"

Kesan pertama ketika menginjak Quan Chou (begitu orang China menyebut Guangzhou) adalah jumlah orangnya yang sangat banyak. Tiga puluh tahun lalu, China mengalami “ledakan penduduk” , sekarang bayi-bayi itu telah menjelma menjadi generasi produktif dan kreatif.

Bisa dibayangkan jika 30 tahun lalu dalam satu keluarga ada 7 hingga 15 anak, maka saat ini anak-anak tersebut sudah menjelma menjadi para professional, owner perusahaan kecil dan menengah, sebagian mereka menjadi pengusaha kelas kakap, sebagian mereka menjadi ilmuan, dosen, dan ada juga yg jadi kuli bangunan, ojek becak, atau supir taksi.

HIDUP YANG KERAS

Ada hal unik yg nampak dalam keseharian mereka, baik para pekerja rendahan, kelas professional, maupun para pemilik dollar.. semua mereka adalah pekerja keras pada bidang mereka masing-masing dan nampak sangat menekuninya, hingga rata-rata mereka cukup ahli dibidangnya.

Hasil bincang-bincang ringan dengan seorang kolega orang asli China, sebut saja "Chau" (bukan nama sebenarnya), ternyata hal mendasar yg membuat mereka begitu tekun adalah kehidupan mereka yang keras, mereka perlu bertahan hidup. Biaya hidup yang tidak bisa dibilang murah, mulai perumahan dimana mereka harus mbayar sewa apartment yang mahal atau membelinya untuk masa waktu 60 - 70 tahun hak guna pakai, biaya makan minum, kesehatan, pendidikan, dan semua kebutuhan hidup harian telah memaksa mereka untuk "melakukan sesuatu" agar bisa mempertahankan hidup yang layak.

Aturan hukum yg tegas dan kontrol para abdi hukum memaksa mereka untuk tunduk pada aturan. Bisa anda bayangkan, negeri dengan penduduk terbesar di dunia ini jika tidak memiliki aturan dan pelaksanaan aturan yg tegas maka seperti apa jadinya.

KEMAJUAN INDUSTRI & INFRA-STRUKTURNYA

Sebuah laju ekonomi yang kuat tentu sangat bergantung pada factor-factor penopangnya baik dari keberlimpahan resouces alam, sumber daya manusia, technology, dan tentu juga infrastructure.

Sebagai professional di dunia industry, saya sangat merasakan betapa kekuatan daya topang infrastructure terhadap kemajuan teknologi sangat vital.

Kini China bukan lagi sekedar negara agraris, tetapi juga negara industri yang kuat, bahkan bisa jadi dalam satu dasawarsa kedepan sudah bisa mengalahkan Jepang jika mereka memperkuat sistem R&D-nya.

Kembali pada infrastruktur di China saat ini, sungguh kita akan melihat pemandangan yg luar biasa. Pabrik-pabrik industri berat berjajar di sepanjang aliran sungai, dan sungai-sungai yang lebar itu bisa dilalui oleh kapal-kapal pengangkut container, baja, pasir kuarsa, dan bahan baku industri lainnya. Tentu saja rantai pasokan material industri dan output product industri berat itu akan sangat lancar dengan menggunakan jalur transportasi sungai yg sangat murah. Ujungnya cost produksi akan sangat kompetitip dan harga produk akhir pasti sangat bersaing.

Menengok sistem transportasi darat, anda disuguhi pemandangan yg mampu membuat kagum pada kemajuan negeri ini. Jika di Indonesia kita sangat bangga dengan adanya jembatan terpanjang yang menghubungkan pulau jawa dengan madura sehingga waktu tempuh surabaya madura menjadi sangat singkat, maka di China, anda akan menemukan jembatan seperti itu puluhan jumlahnya. Bahkan sistem konstruksi jembatan yg melintasi sungai sekalipun dibangun dengan sistem konstruksi modern yang memungkinkan kapal-kapal pengangkut bahan baku dan hasil industry berat bisa lewat dibawahnya tanpa mengganggu lalulintas darat diatas jembatan.

Ketika anda melintasi kota-kota yang disitu diizinkan untuk pengembangan industri kecil, maka pemandangan menarik akan anda temukan, dimana ruko-ruko pinggir jalan telah disulap menjadi pusat industri kreatif yang memasok industri utama di kawasan industri manufaktur. Jangan bertanya bagaimana kondisi infrastruktur jalan disana. Sangat sulit saya menemukan jalan berlubang atau retak karena aliran air disaat hujan, sebab setiap ruas jalan sudah dilengkapi dengan sistem pengendalian air yg baik sehingga jalanan tetap mulus dan nyaman dilalui dengan Hyundai Sonata yang kami gunakan.

Saya berkesempatan juga untuk menikmati subway train kota Guangzhou.

Komentar saya... "luar biasa..!" Ini mengingatkan saya pada pengalaman beberapa tahun silam ketika berselancar di kota-kota Jepang, fasilitas subway mereka bahkan dalam beberapa hal lebih maju dari Tokyo. Fasilitas kereta listrik di china bukan hanya subway, tetapi kereta diatas tanah, kereta melayang (fly over train) juga jalur kereta yang menembus gunung dengan terowongan-terowongan panjang.

Kegigihan, kreatifitas, tak kenal kamus menyerah, dan selalu tak pernah puas dengan apa yang telah dicapai, kebersamaan perasaan antara rakyat dan pemerintah yang sama-sama serius ingin maju, teladan para pemimpin negeri yang tidak kemaruk harta dan menjauhkan diri dari korupsi, serta kebanggaan rakyat akan negara dan pemimpinnya menjadi bumbu kehidupan mereka untuk terus bangkit dan terus berkembang menjadi negara besar yang maju.

Sungguh tidak salah kalau pepatah itu mengatakan "carilah ilmu walau sampai kenegeri China..."

PROTEKSI & SISTEM ADMINISTRASI

Sudah menjadi rahasia umum para pebisnis ketika berbicara tentang China...

Di China, jika anda ingin mengurus izin bisnis, pendirian pabrik, pajak, amdal, dan sebagainya, jika misal ada 5 izin yang harus anda kantongi, maka anda cukup mendatangi satu kantor pemerintah dan semua akan selesai di kantor itu dalam waktu yg tidak lama. Jadi pantas kalau bisnis dan industri di China berkembang pesat bagai jamur di musim hujan.

Namun demikian, lagi-lagi ini adalah strategy pemerintah untuk melindungi rakyat dan mengembangkan sistem ekonomi negara, jika anda orang asing yang akan berinvestasi di China maka anda akan sangat dipermudah untuk menanamkan modal disana, tapi sebaiknya anda jangan berpikir utk menarik kembali modal anda dari sana, sebab ini agak sulit dilakukan. Dengan demikian perputaran uang terjadi di dlm negeri dan hanya sedikit aliran uang yang lari keluar, sungguh sebuah strategi yang sangat briliant dalam mengembangkan sistem perekonomian negara dan layak untuk ditiru pemerintah negeri pertiwi tercinta.

ANTRAKTIF BISNIS

Sedemikian luar biasanya dukungan pemerintah terhadap iklim investasi sangat merangsang para professional muda untuk berpindah quadran cashflow dari quadran pekerja professional lompat ke quadran pelaku bisnis. Dari bincang singkat dengan kolega saya tadi, diketahui bahwa dia memulai bisnis setelah sebelumnya bekerja sebagai professional di sebuah perusahaan besar selama hanya 10 tahun, sungguh keberanian yang luar biasa dan didukung oleh sistem yang sangat merangsang rakyat untuk terus berkreasi.

Pemandangan asyik di kota Sundhe, Xi'an, dan Guangzhou, atau mungkin juga kota-kota lain di China ketika anda melihat mobil-mobil cantik berseliweran di jalan, dari mulai bermerek Jepang seperti Honda, Toyota, Suzuki, dan Nissan, merek eropa-amerika, mulai GM, Chevrolet , Jaguar, bahkan Forche, lalu merek korea Hyundai dan KIA, tak kalah mencengangkan lebih dari 30% yang berselancar dijalanan adalah merek lokal sekelas Cherry, Geely, dan TNB dan merek local lainnya. Lebih mencengangkan ketika anda memperhatikan manusia-manusia dibalik kemudi mobil-mobil keren itu adalah bayi-bayi yang lahir pada 30 atau 40 tahun lalu.

Melihat dari atraktifnya bisnis di China, Maka konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) yang selama ini kita dengar dari para presenter seminar atau training ke training ternyata hal tersebut sudah mereka lakukan sejak beberapa tahun silam. Menjadi rahasia umum juga kalau bicara masalah quality product, China unggul dengan variasi level quality-nya. Hingga sangat kena pepatah jawa yang mengatakan "ono rupo ono regho" ada rupa ada harga, begitulah cara mereka berbisnis. Jika anda ingin membeli product mereka, maka anda harus kenal level quality nya terlebih dahulu agar rupa yg anda beli sesuai dengan harga yang anda bayar. Tak jarang anda harus membayar harga yang sangat mahal untuk sesuatu yang level quality-nya rendah jika anda tidak faham dengan spesifikasi barang yang anda beli. Namun demikian bukan berarti tidak ada barang yang bagus dan berkualitas, buktinya Jepang mengimport banyak product dari China atau perusahaan-perusahaan Jepang yang membangun pabriknya di China lalu mengimport hasil barang jadinya dari China ke Jepang.

Dulu teman saya pernah berpesan, "jangan beli product China kau, nanti ditipu... " maka sekarang saya tahu jawabnya. Jadi yang tertipu hanya mereka yg tidak mengerti spesifikasi product.

Lalu bagaimana dengan bus Jakarta yg karatan dan terbakar yang konon dibeli dari China? Maaf, untuk point ini saya tidak berwenang menjawabnya, sebaiknya tanyakan saja ke team pengadaan bus tersebut, hehehe...

PENUTUP

Akankah kita, bangsa ini, generasi Indonesia saat ini, hanya menjadi pengagum kemajuan negeri orang tanpa melakukan apa-apa?
Lalu kemana para pemuda kita?
Kemana para professional kita di semua lini bisnis?
Apa kabar para anggota dewan yang terhormat?
Bagaimana sistem hukum dan pelaksanaannya di negeri ini?
Akankah kita terus berbangga kosong dengan negeri "kaya raya" yang rakyatnya hidup melarat?
Mari saudaraku, bangkit dan penuhi hari-harimu dengan karya-karya besar....

Wassalam

Ditulis dalam perjalanan pulang Guangzhou – Jakarta sambil membunuh sepi selama 5 jam perjalanan
oleh : Wawan Setyawan
(Kuli pabrik kasta sudera yang tak pernah ingin berhenti belajar)


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar