Pilkada Dikembalikan ke Dewan, Ini Tanggapan Bupati Syamsuar
Penulis: Satria Donald
Pkssiak.org - Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menilai, pilkada langsung dan pilkada tidak langsung masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal itu disampaikan Syamsuar karena dirinya merupakan hasil produk kedua sistem demokrasi di Indonesia itu.
"Waktu tahun 2001 sampai 2006, Saya wakilnya Pak Arwin, waktu itu dipilih Dewan. Tahun 2011 lalu, Saya menang melalui pilkada langsung yang dipilih masyarakat. Keduanya ada kelebihan dan kekurangan. Jadi, tak bisa dikatakan pemilihan Dewan lebih bagus dari pemilihan rakyat atau sebaliknya," kata Syamsuar menjawab GoRiau.com, Senin (29/9/14).
Adapun yang membedakan dua sistem demokrasi itu, menurut Ketua Golkar Siak ini, adalah komitmen seorang pemimpin daerah (gubernur, bupati dan walikota,red) agar mau berbuat untuk kepentingan masyarakat.
"Katanya kalau dipilih Dewan, nanti Bupatinya tak peduli dengan rakyat, saya rasa pendapat itu salah juga, Dewan itu kan wakil rakyat, jadi tak perlu khawatir," kata Syamsuar.
Namun, secara pribadi Syamsuar memandang banyaknya persoalan yang muncul terkait pilkada langsung atau dipilih rakyat, hal itu masih bisa diperbaiki.
"Ini pendapat pribadi Saya sebagai masyarakat ya, dulu ada pilkada tak langsung, kemudian diganti dengan pilkada langsung, dan sekarang kembali lagi pilkada tak langsung. Harusnya, yang kurang selama ini diperbaiki, bukan balik lagi pemilihannya ke Dewan, itukan mundur namanya," kata Syamsuar.
Kendati banyak kepala daerah yang masuk penjara selama 10 tahun pilkada langsung, menurut Syamsuar itu bukan kesalahan dari sistem demokrasinya, tapi oknum tersebut yang ingin berbuat tak benar. Begitu juga dengan maraknya konflik di daerah pasca pilkada, kata Syamsuar, hal itu memang sulit dihindari tapi persolan itu sebenarnya dapat diantisipasi dari awal, jika semua pasangan calon yang ikut pilkada memiliki komitmen yang kuat, sehingga mereka siap kalah dan menang.
"Ini harus dibuktikan, jangan hanya slogan saja. Kesadaran itu yang masih kurang selama ini, sehingga ada aksi bakar-bakaran dari tim yang kalah, ini kan tak benar lagi," pungkasnya.(nal)
Sumber goriau.com