Sehari 100 Orang Meninggal di India
PKSSIAK, HYDERABAD - Cuaca panas yang melanda sebahagian India menyebabkan ratusan ribu kampung di negara itu dilanda kekurangan pasokan air dan merenggut nyawa ratusan lagi penduduk, kemarin.
Menurut pejabat setempat, hingga pagi kemarin, jumlah kematian akibat cuaca panas ekstrem sejak pertengahan bulan lalu meningkat menjadi sedikitnya 1.826 orang.Hari ini, angka kematian sudah mencapai lebih dari 2.000 orang. Terbanyak di Andhra Pradesh dan Telangana dengan jumlah kematian mencapai 1.979 orang dan 17 lagi di Orissa, di timur India.
Petugas Meteorologi mengatakan, keadaan pelik ini sepertinya akan berlangsung terus selama dua hari ke depan di sebahagian besar wilayah negara Asia Selatan itu, dari Tamil Nadu di selatan hingga ke Himachal Pradesh di kaki gunung Himalaya.
Kebanyakan kematian terjadi di negeri sebelah selatan, khususnya Andhra Pradesh dan Telangana.
Sedikitnya 100 penduduk meninggal di kedua wilayah itu pada hari Kamis ketika suhu berada di angka 43 derajat Celsius.
Dalam pada itu, ribuan truk tangki dikerahkan memasok persediaan air ke lebih 4.000 kampung di Maharashtra, tengah India, yang dilanda krisis air, senagaimana dilaporkan kantor berita Press Trust of India.
Di wilayah lainnya, penduduk melaporkan terjadinya tanaman yang fuso serta kematian hewan ternak, di mana sebagiannya dilaporkan mati kehausan.
Penduduk sendiri melakukan apa saja untuk menyejukkan diri, termasuk berlindung di kawasan teduh, terjun ke sungai, minum susu dan jus bawang.
Bagaimanapun, kebanyakan petani dan buruh bangunan yang miskin masih terus bekerja di luar walaupun harus menanggung risiko maut.
Mereka dan warga lansia yang miskin adalah di antara yang paling rentan terkena serangan strok karena tidak mempunyai akses kepada pendingin udara atau pohon besar untuk berteduh
.
Menurut para ahli, angka resmi itu tidak menggambarkan jumlah kematian sebenarnya, mengingat korban cuaca panas itu lebih banyak melibatkan golongan miskin dan gelandangan yang tidak mampu mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Musim hujan diperkirakan baru akan bermula pekan depan di selatan, sebelum meluas ke utara.
Badan ramalan cuaca AccuWeather memberi peringatan mengenai kemungkinan kemarau panjang karena musim angin munson mungkin diganggu oleh musim taufan yang lebih aktif di Lautan Pasifik.
Riaupos