Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Refleksi Ruhiyah Para Salaful Ummah

Refleksi Ruhiyah Para Salaful Ummah


By: Abol Ezz Kamis, 21 Maret 2013 0

pkssiak.org, Islam sebagai satu dien yang mengatur kehidupan, pernah berjaya memberikan teladannya menyabar rahmat segenap alam. Mereka berbuat demikian, bukan hanya keyakinannya yang kokoh terhadap risalah Islam. Namun juga karena kedekatannya kepada Allah. 

Kaum salaf tidak pernah melaksanakan suatu amalan Islam kecuali dalamnya dihiasi dengan keikhlasan yang puncak kepada Rabb-Nya. Mereka memahami, jauhnya hati mereka kepada Allah adalah penyebab kekalahan. Dan sebaliknya, kedekatan kepada Allah adalah kunci gerbang kemenangan.

Kaum khalaf (yang belakangan) dapat memperoleh kemenangan hanya dengan mengikuti jejak mereka. Beginilah cara mereka membekali diri, beribadah kepada Allah.

Abu Bakar Ash-Shidiq

Abu Bakar memiliki seorang budak, pada suatu malam budak itu membawakannya makanan, lalu Abu Bakar mencicipinya sesuap. Budak itu berkata, "Mengapa engkau setiap malam menanyaiku tapi malam ini tidak menanyaiku?" Abu Bakar menjawab, "Itu disebabkan rasa lapar. Dari mana kamu dapatkan (makanan) ini?" Budak itu menjawab, "Dulu pada zaman jahiliyah, aku bertemu suatu kaum dan membacakan mantera. Mereka berjanji kepadaku akan memberi imbalan terhadap jasaku. Dan pada hari ini, aku melewati perkampungan mereka. kebetulan mereka sedang melangsungkan pernikahan, jadi mereka memberiku makanan ini. ”" Budak itu menjelaskan asal-usul makanan.

Abu Bakar berkata, "Celaka kamu! Hampir saja kamu membinasakan aku." Kemudian Abu Bakar memasukkan jarinya ke tenggorokan sampai muntah. Dikatakan kepadanya, "Itu tidak akan dapat keluar kecuali dengan air". Maka Abu Bakar meminta air, kemudian ia muntah dan membuangnya."

Lalu Abu Bakar berkata, "Seandainya makanan itu tidak dapar keluar kecuali bersama jiwaku, pasti aku akan tetap mengeluarkannya. Aku mendenfar Rasulullah bersabda, "Setiap tubuh yang tumbuh dari harta yang haram maka neraka lebih berhak atasnya." Maka aku takut bila tubuhku mengandung secuil makanan itu."

Umar Bin Khattab r.a.

Suatu malam Umar bin Khattab berkeliling kota Madinah untuk memeriksa kondisi warganya. Ia berhenti di sebuah rumah yang di dalamnya sedang dilaksanakan Qiyamul Lail. Umar mendengarkan ayat yang dibaca. Saat itu sedang dibaca surat At-Thur.

Ketika sampai pada ayat "Sesungguhnya adzab Rabbmu pasti akan terjadi, tidak seorang pun yang dapat menolaknya." (QS 52:7-8), Umar terjatuh dari kudanya. Selama sebulan penuh ia sakit dikarenakan ayat yang didengarnya itu.

Dari Abdillah bin Isa, "Pada wajah Umar terdapat dua garis hitam bekas tangisan.

Abdurrahman bin Auf r.a.

Abdurrahman bin Auf membawa makanan untuk berbuka puasa. Ia berkata, "Mush'ab bin Umair telah terbunuh padahal ia lebih baik dariku, lalu dikafani dengan kain. Bila kepalanya ditutup, kedua kakinya tampak. Bila kakinya ditutup, maka kepalanya tampak."

Ia pun berkata, "Hamzah telah terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Tidak ada yang membungkusnya kecuali sehelai kain. Kemudian dunia melapangkan bagi kami apa yang bisa dilapangkan." Kemudian ia menangis hingga melupakan makanannya untuk berbuka.

Hudzaifah Ibnul Yaman r.a.

Hudzaifah menangis dalam sholatnya, setelah selesai, ia menoleh kebelakang, ternyata di belakangnya ada seseorang laki-laki. Maka ia berkata, "Jangan kau beritahu seorang pun tengtang hal ini."

Abdullah bin Umar r.a.

Ketika Abdullah bin Umar meminum air dingin, ia menangis. Kemudian tangisnya makin menjadi. Lalu dikatakan kepadanya, "Apa yang membuatmu menangis?" Ia menjawab, "Aku teringat dengan sebuah ayat, "Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga, "Limpahkanlah kepada kami sedikit makanan atau minuman yang dirizkikan Allah kepadamu." Penghuni surga menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir."" (QS 7:50)"

Ali bin Husain

Suatu saat terjadi kebakaran yang saat itu di dalamnya terdapat Ali bin Husain yang tengah sujud. Orang-orang berkata, "Wahai cicit Rasulullah, ada api..." Namun ia tidak mengangkat kepalanya sampai api itu padam. Lalu ditanyakan kepadanya, "Apa yang membuatmu tidak peduli dengan api itu?" Ia menjawab, "Aku dikengahkan oleh api yang lain." (Maksudnya api neraka)

Abdullah bin Amr bin Ash

Ibunya membuat minyak (bahan bakar) untuk Abdullah bin Amr bin Ash. Sang ibu berkata, "Bila ia bangun di malam hari maka ia mematikan lampu kemudian menangis hingga matanya bengkak."

Sayyad bin Aus

Apabila Syaddad bin Aus beranjak ke tempat tidur dan berbaring di atas kasurnya, lalu seolah-olah ia adalah biji di atas penggorengan. Ia berkata, "Ya Allah sesungguhnya neraka telah membuatku begadang." Kemudian ia berdiri untuk sholat hingga subuh.

Atha' bin As-Sulaimi

Basyar bin Mansyur berkata kepada Atha', "Kenapa engkau bersedih?" Ia menjawab, "Celaka, kematian adalah temanku, kuburan adalah rumahku, hari kiamat adalah tempat berdiriku, dan Neraka Jahannam adalah jalanku. Demi Tuhanku aku tidak tahu apa yang ditetapkan untukku." Kemudian ia menarik nafas lalu pingsan.

Maroji': Cerminan Jiwa, Ibnul Jauzi (Diambil dari majalah Al-Izzah)
http://www.islamedia.web.id


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar