Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Bandingkan Pidato Prabowo vs Jokowi di KPU

Bandingkan Pidato Prabowo vs Jokowi di KPU


By: admin Selasa, 03 Juni 2014 0


pkssiak.org - Seorang pemimpin akan muncul dengan sendirinya jika kita mengamati secara cermat dan tanda-tanda itu sudah bisa terlihat oleh para khalayak yang akan dipimpin. 
 
Dari dua pasangan calon yang sudah disetujui KPU, tentu akan ada pemenang yang terpilih oleh rakyat. Semoga rakyat tidak salah pilih pada 9 Juli 2014 mendatang, agar Presiden yang akan memimpin pemerintah dalam periode 2014-2019 adalah pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang dapat mensolusi segala permasalahan mendasar Republik Indonesia. Bukan pasangan yang dipersiapkan menjadi kacung para pengusaha kapitalis dalam negeri dan luar negeri


Ketika kedua pasang Capres dan Cawapres sedang mengambil nomor pengundian peserta pemilihan, diberi peluang pengambilan pertama kepada Jokowi untuk mengambil salah satu dari dua selongsong sampul nomor yang isinya nomor 1 dan nomor 2 dari dalam kotak transparan. Sangat terlihat Jokowi agak groggi ketika dipersilahkan untuk mengambil selongsong nomor undian, Jokowi sangat terlihat menerima berbagai beban pesan dan cara pengambilan yang mungkin disertai dengan beban berbagai doa yang paling tokcer atas titipan penasehat spiritualnya dan memang agak lama (membuat banyak penyaksi acara bergumam), setelah agak lama tenggelam dalam do’a, maka diambillah selongsong nomor oleh Jokowi. Selanjutnya diberi komando kepada Prabowo untuk mengambil selongsong nomor kedua, Prabowo ternyata sudah ber-do’a terlebih dahulu ketika proses pengambilan Jokowi, dengan cepat Prabowo mengambil selongsong yang hanya satu-satunya didalam kotak transparan.

Disaat hitungan mundur maka selongsong nomor dibuka secara bersama-sama, ternyata Prabowo-Hatta mendapatkan Nomor 1 dan Jokowi-Jusuf Kalla mendapatkan Nomor 2. Sangat terlihat gesture Jokowi agak kecewa ketika melihat gambar Nomor 2, karena sebelum ke kantor KPU cita-cita Jokowi dominan berharap sangat untuk mendapatkan angka pemilihan Nomor 1.

Kekecewaan Jokowi sangat terlihat ketika diberikan kesempatan untuk sambutan kepada kedua pasangan capres. Ketika Prabowo mendapatkan angka pemilihan Nomor 1 maka protokol memberi peluang kata sambutan pertama kepada pasangan Prabowo-Hatta. Dalam pidato sambutan Prabowo, selalu memberi salam dan hormat kepada semua yang hadir, termasuk kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan bahkan menjangkau salam kepada kehadiran Megawati SP di KPU. Terutama disampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran KPU.

Ketika peluang kata sambutan yang diberikan kepada Jokowi, sangat terlihat Jokowi groggi atau gigrog, tidak ada sama sekali ucapan terima kasih kepada KPU malah penyampaian salam kepada Megawati SP diabaikan sama sekali oleh Jokowi apalagi salam hormat kepada pasangan Prabowo-Hatta. Yang sangat lucu, Jokowi malah kampanye dengan beberapa argumentasi keseimbangan (mata dua, kuping dua) tentang perolehan nomor pemilihan 2 dengan berbagai filosofi murahan dan sangat dangkal wawasan disampaikan Jokowi didepan pengurus KPU serta khalayak penyaksi. Disinilah sangat terlihat ketidak ikhlasan Jokowi menerima nomor urut pemilihan 2. Kampanye Jokowi yang tidak dia sadari adalah dengan teriakan : “Pilihlah Nomor 2″. Padahal sampai tanggal 3 Juni 2014, semua calon tidak diperbolehkan melakukan Kampanye dan Jokowi disaat tanggal penerimaan nomor pemilihan, adalah pelanggar awal kesepakatan pelarangan kampanye malah terjadi pelanggaran kampanye oleh capres Jokowi sendiri didepan para petinggi KPU hari ini (Ahad, 1 Juni 2014). Memang suatu kejadian yang lucu, ada calon Presiden bernama Jokowi yang salah ucap dan melanggar ketentuan kesepakatan larangan kampanye yang tertuang dalam UU Pemilu.

Pada hari lahirnya Pancasila hari ini 1 Juni 2014, Prabowo-Hatta juga menyempatkan untuk menghadiri undangan acara Rapimnas PD “arahan politik Partai Demokrat” serta memberi kata sambutannya. Walaupun tanpa kehadiran SBY, sudah jelas sekarang arah politik Partai Demokrat kemana. Sangat disayangkan Jokowi-JK yang juga diundang tidak datang menggunakan peluang yang bisa dijadikan ajang penyampaian visi dan misi JKW-JK.

Harapan kita semua, penilaian yang paling menarik untuk menentukan siapa Presiden dan Wakil Presiden Indonesia kedepan adalah ketika kita semua menyaksikan 5 putaran acara debat Capres dan Cawapres dalam waktu dekat ini. Semoga seluruh pemilih di Indonesia setelah menyaksikan debat Presiden dan Wakil Presiden dapat mengambil kesimpulan memilih siapa yang paling siap memimpin Indonesia kedepan. (Abah Pitung/pkspadang)


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar