Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » Fahri Hamzah: Prabowo Tidak Menginginkan Kekuasaan dengan Cara Kudeta

Fahri Hamzah: Prabowo Tidak Menginginkan Kekuasaan dengan Cara Kudeta


By: admin Selasa, 03 Juni 2014 0

wpid-a3ec1664dc9e5e374c8c39e124dbc66c_480.jpg


pkssiak.org - Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mengatakan calon presiden Prabowo Subianto Prabowo tidak percaya kudeta memberikan kekuasaan yang langgeng.
 
 Kekuasaan bisa langgeng, menurut Prabowo, jika kekuasaan itu sepenuhnya diberikan rakyat .
” Jadi Prabowo itu mau jadi presiden jika sepenuhnya dipercaya rakyat, dan tidak menginginkan kekuasaan dengan cara kudeta,” ujar Fahri kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/6).
 
 Sebaliknya, Fahri melihan kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta partai-partai pendukungnya mulai panik karena satu persatu kebohongan yang mereka kembangkan mulai terbuka ke publik.
 
 Sementara satu-satunya senjata yang digunakan untuk menyerang kredibilitas Prabowo justru menjadi blunder. Jokowi pun menurutnya semakin nampak tidak konsisten dalam bersikap.
 
 “Mereka mulai panik. Publik akhirnya melihat langkah-langkah pencitraan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan fakta. Ini membuat mereka panik.Konsistensi sikap Jokowi pun lambat laun mulai terlihat,” tuturnya.
 
 Dia mengingatkan, sejak awal Jokowi muncul dengan pencitraan. Dimulai dengan isu sebagai walikota terbaik di dunia, mobil ESEMKA yang bukan karyanya. “Dia katanya mau mendorong mobil nasional ESEMKA, tapi setelah jadi gubernur, dia justru menentang program mobil murah pemerintah.Ini kan contoh pemimpin tidak konsisten,” imbuhnya.
 
 Inkonsistensi Jokowi menurutnya juga terlihat ketika dia berjanji dalam kampanye untuk memimpin Jakarta selama 5 tahun.Saat kampanye gubernur berkali-kali ditegaskannya bahwa pihak-pihak yang menuduhnya akan maju sebagai calon presiden pada pemilu 2014 ini, hanya memfitnahnya supaya gagal jadi gubernur DKI Jakarta. Faktanya sekarang dia jadi capres .
 
 Langkah-langkah Jokowi belakangan ini seperti menggalang dana kampanye yang sudah dilaporkan ke KPK.
 
 ”Yah kok dia tidak sadar, dia masih gubernur dan belum mundur, tidak boleh menerima hadiah apapun.Ini kok malah buka rekening.Ini jelas gratifikasi dan korupsi kok,” tandas anggota Komisi III DPRRI ini.
Kubu Jokowi-JK dan partai pendukungnya menurut Fahri juga tidak bisa mengembangkan isu lain untuk menyerang Prabowo.
 
 Satu-satunya senjata yang mereka gunakan tentang isu pelanggaran HAM patah dengan sendirinya.
“Mereka cuma punya satu isu untuk menyerang. Tapi, harusnya itu tak perlu diungkit-ungkit, sebab hal yang sudah selesai itu.
 
 Bahkan, Effendy Simbolon yang pernah di Pansus Trisakti mengatakan bahwa kasus Trisakti sudah selesai ketika Megawati berduet dengan Prabowo di Pemilu 2009. Kok sekarang Effendy Simbolon juga yang mengatakan hal itu belum selesai. Ketika Megawati menjadi presiden dia juga punya kesempatan kok untuk mengotak-atik itu, tidak dilakukan,” tegasnya.
 
 Terlebih menurut Fahri ada pernjanjian batu tulis yang merupakan pernjanjian bahwa PDIP akan mendukung Prabowo menjadi calon presiden di pemilu 2014 ini.”Jadi sangat tidak fair, ketika ada kekuasaan tidak “menyelesaikan”, ketika mau berkuasa dan berduet melupakan dan kini mengunkit-ungkit lagi,” paparnya.
 
 Sejatinya, kata Fahri kalau PDIP komit dengan perjanjian batu tulis yang mendukung Prabowo, maka langkah koalisi PDIP dan Prabowo untuk berkoalisi akan sangat mulus. “PDIP pemenang pemilu dan Partai Gerindra adalah partai yang berhasil naik peringkat. PDIP kuasai pileg dan Prabowo kuasai pilpres kalau mereka bergabung,” tandasnya.

Sumber : Fahri Hamzah official Site
[pkscibitung]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar